(9)Pejuang Panjat Pohon✔

28 15 4
                                    


••|••|••
#menulis30hzukzezjabar

Terik matahari sudah berada tepat diatas langit yang biru, suhu yang semakin memanas membuat Kinar sedikit terganggu dan gelisah dalam belajarnya untuk persiapan menuju ujian online pada hari senin besok

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Terik matahari sudah berada tepat diatas langit yang biru, suhu yang semakin memanas membuat Kinar sedikit terganggu dan gelisah dalam belajarnya untuk persiapan menuju ujian online pada hari senin besok.

Gadis itu membolak-balik buku rangkumannya berusaha untuk menghapalkan isi buku, setidaknya mengetahui dasar-dasarnya saja.

Akhirnya Kinar memutuskan untuk beristirahat dan meregangkan sedikit tulang-tulangnya.

Sorot matanya tertuju pada satu foto yang terselip dan jatuh dari dalam buku rangkuman milik Kinar.

Kinar memandang lekat foto itu. Foto dirinya berada di Rumah Sakit bersama dengan ke-4 Kakaknya, Helma, Venus, si kembar Helda dan Hilda serta dirinya. Foto sekitar lima tahun yang lalu, tepat pada bulan Ramadan juga.

Tepat pada 1437 Hijriyah atau 2016 Masehi, lima tahun yang lalu. Kinar pernah memasuki Rumah Sakit akibat kena penyakit demam berdarah.

Demam berdarah, bukan berarti demam disertai darah-darah yang mengalir. Berawal dari solat tarawih pada masjid di sekitar rumahnya, di situlah kemungkinan Kinar digigit oleh nyamuk Aedes Aegypti.

Awalnya, semua mengira Kinar demam biasa dan karena saat itu bulan Ramadan, Kinar beserta keluarga besarnya pergi pulang ke kampung halaman untuk menjenguk kakek dan nenek disana.

Saat dikampung, demam Kinar tidak kunjung reda dan didatangkan dukun untuk melihat kondisi Kinar. Kinar pun dimandikan oleh dukun itu, dengan penuh mantra dan air bunga. Bukannya sembuh, malah semakin parah.

Hingga Kinar dilarikan ke Rumah Sakit dan ternyata ia terkena penyakit DBD, rendahnya trombosit Kinar dan setiap hari ia harus disuntik beberapa kali untuk periksa darah.

Tentu merupakan liburan yang kurang menyenangkan bagi Kinar, melewati hari-hari Ramadan itu di Rumah Sakit.

Kinar yang tak suka minum buavita rasa jambu, mau tak mau harus meminumnya hingga habis. Jambu biji diyakini dapat menaikkan kadar trombosit karena kandungan vitamin C di dalamnya, dan vitamin C itu mampu meningkatkan kekebalan tubuh serta kadar trombosit. Karena saat itu tidak musim panen buah jambu biji, Kinar harus meminum buavita rasa jambu, padahal ia sendiri lebih menyukai memakan buah secara langsung. Gadis yang satu ini sangat hobi memanjat pohon lalu memetik buahnya dan memakannya sendirian di atas pohon.

"Kinar kangen sama kalian," Kinar mengusap sendu pada foto itu.

Tampaknya Kinar sangat menyukai buah-buahan. Mamanya pernah menceritakan kelakuan Kinar saat usianya belum genap empat tahun, gadis kecil itu memetik tomat dan bahkan cabai lalu dimasukkan pada mulutnya. Berhubung di belakang rumahnya ada sedikit kebun kecil-kecilan.

Kinar menggeleng mengingat momen itu. Lalu ia berpikir sejenak sambil membuka galeri pada ponsel nya.

"Gue enggak pernah naik pohon kelapa," gumam Kinar memandang fotonya di pantai, gadis itu ingin merasakan sensasi memetik langsung kelapa dari pohonnya dan jika perlu ia akan menghabiskan buah itu diatas pohon juga.

Secarik Kenangan Ramadan {End}Where stories live. Discover now