(21)Ulang Tahun Kinar

15 7 0
                                    


••|••|••
#menulis30hzukzezjabar

"Yey! Welcome hari kelahiran," pekik Kinar tepat pukul 00

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Yey! Welcome hari kelahiran," pekik Kinar tepat pukul 00.00. Gadis itu rela begadang demi menunggu hari kelahirannya di bulan hijriyah.

Gadis yang lahir berdekatan dengan malam lailatul qadar. Gadis dengan seribu keceriaan, dia yang usianya sudah memasuki remaja namun masih kekanak-kanakan tanpa harus tahu apa itu cinta di usianya saat ini.

Ting

Satu notif yang membuat Kinar langsung menyambar ponsel nya dengan penuh harapan dan semangat.

Tidur, Kinar.

"Lah? Dari Lisa toh, berarti dia belum tidur dan dengar suara gue ya?" gerutu Kinar.

"Dah lah, bobo aja. Siapa tau besok dapat notif bejibun," ucap Kinar dengan yakinnya.

Kinar menutup matanya yang sudah sedikit berat itu, menarik selimut tebal miliknya lalu secara perlahan gadis itu mulai terlelap.

Beberapa jam berlalu dengan alam tidurnya. Hingga sebuah alarm berbunyi, dan menghentikan aksi tidurnya.

Kinar mengumpulkan nyawanya, dengan pandangan yang masih sayup itu. Kinar sudah mencium aroma lezat, entah dari mana.

"Mungkin aja tetangga lagi masak," gumam Kinar berjalan menuju kamar Lisa untuk membangunkan si kerbau tidur itu.

Saat Kinar membuka kamar Lisa, seketika keajaiban terjadi. Gadis di kamar itu sudah tiada, tumben sekali.

Kinar langsung ke dapur dan matanya menatap sosok yang tengah memasak itu.

"Masak apaan lo?" tanya Kinar menyenggol Lisa dengan sikunya.

"Tuh, mau tumis kangkung lah," Lisa melihatkan potonga kangkung dalam wadah yang sudah dicuci itu dan siap untuk dimasak, bertempur dengan minyak dan bumbu lainnya.

"Kangkung mulu, enggak ada menu lain?" cengir Kinar.

"Itu, dalam tudung saji ada bakwan kangkung," jawab Lisa, matanya menatap tudung saji lalu kembali pokus pada tumisan kangkungnya.

"Selain itu?" tanya Kinar yang benar-benar cerewet ini.

"Jus kangkung, mau?" ledek Lisa.

"Aneh-aneh aja lo. Kalo itu buat lo aja," jawab Kinar berjalan ke kamar mandi, dan Lisa masih memasak tumis kangkung favoritnya.

Saat semuanya telah matang, Lisa menata meja makan. Duduk sambil menunggu kedatangan Kinar.

"Tumben lo bangun? Kenapa nih? Kesabet apaan deh?" tanya Kinar secara beruntun.

Lisa menunduk, membuang kasar nafasnya, lalu menjawab, "Gue keingatan mulu samaaa..."

"Arka?" tebak Kinar dan Lisa mengangguk.

Secarik Kenangan Ramadan {End}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang