41. pain from all the pain.

5.3K 922 48
                                    

VOTE FIRST!
AND COMMENT IF U WANT!

•-•-•-•

Suara ringisan Anna kini menguasai kamarnya, sialnya hanya ada dirinya di rumah Jaehyun sekarang, Jane dan juga Jaewoo sekolah seperti biasa, Jaehyun? Tentu saja ke kantornya untuk bekerja, bahkan hari ini ia akan berangkat ke Manhattan, lebih tepatnya sore ini, bahkan tadi Jaehyun sudah berangkat dengan koper miliknya. Jaehyun bilang supaya tidak usah repot untuk bolak-balik lagi. sementara bibi Kim pergi keluar karena persediaan telur dan mungkin yang lainnya habis.

Tadi pagi, Jaehyun yang awalnya mengira Jaewoo akan mengerti dirinya akan ada tuntutan pekerjaan di luar negeri ternyata salah, Jaewoo malah marah Jaehyun pergi dan baru mengatakannya sekarang, pada akhirnya Jaehyun berbicara dengan Jaewoo secara baik-baik ditemani oleh Anna dan juga Jane yang ikut membujuk, bahkan Jaewoo hampir tidak mau sekolah tadi.

Akhirnya Jaewoo membiarkan Jaehyun pergi dan berangkat ke sekolah asalkan dia mendapatkan banyak mainan dan juga Jaehyun yang harus pulang setiap seminggu sekali dan Jaehyun menyetujuinya. Kadang mereka tidak mengerti dengan Jaewoo yang kadang meledek Jaehyun atau mencari gara-gara dengan ayahnya, namun kadang juga tidak mau melepas Jaehyun.

Kembali kepada Anna yang meringuk di atas ranjangnya sembari memegang perutnya yang menjadi alasan kenapa ia kesakitan sekarang. Anna baru saja mendapatkan haidnya hari ini, tapi entah kenapa rasa keram di perutnya begitu menyiksanya sekarang, Anna berpikir mungkin ini faktor hari pertama, tapi ia tidak pernah merasakan keramnya bisa sesakit ini.

Anna tersiksa bahkan sampai mengeluarkan beberapa tetes air matanya, tidak hanya hanya ringisan, Anna menggerang dengan keras tanda bahwa rasa sakit yang ia rasakan begitu menyiksanya.

Sampai di mana Anna tidak tahan lagi, ia meraih ponselnya yang berada di atas nakas sebelah tempat tidurnya dengan susah payah, dan setelah mendapatkannya, Anna membuka semua list kontak yang berada di ponselnya, dan disaat Anna mendapatkan nomor Jaehyun, Anna langsung menekan nama kontaknya lalu menelpon. Anna tidak bisa berpikir panjang sekarang, yang pastinya orang yang ia telpon adalah seseorang yang ada pikirannya sekarang.

"Jae," lirih Anna dengan isakan kecilnya, badannya kembali meringuk dan meringis kesakitan, namun Jaehyun tak kunjung mengangkat teleponnya.

Karena menyerah, Anna pun kembali mencari kontak yang bisa ia telepon sekarang, yaitu ayahnya, Anna menelponnya dan kembali meletakkan ponselnya ke arah telinganya tanpa merubah posisinya yang meringuk dengan mulutnya yang masih meringis kesakitan.

Untung Anna susah menyimpan nomor ayahnya.

"Halo?" Ucap yang di seberang sana.

"Daddy, ini Anna," balas Anna bersama dengan ringisannya.

"Anna? Kenapa nelpon? Kamu gak papa? Jaehyun macam-macam sama kamu?"

"Dad-" suara Anna terhenti karena rintihan kesakitannya.

"Kamu kenapa?" Tanya Aston panik.

"Dad, tolong, perut Anna sakit," balas Anna dengan isakannya, setengah mati ia merasakan sakitnya.

"Dimana kamu sekarang? Dad kesana, rumah Jaehyun?"

"Iya Dad, tolong, sakit."

"Iya sayang, Daddy langsung kesana, kamu tahan sebentar, ya?

Anna tidak menjawab dan sambungannya juga terputus, tapi Anna mendengar dengan jelas langkah tergesa-gesa dari Aston dan suara orang-orang berlalu lalang.

Bittersweet || Jung Jaehyun [✔️]Waar verhalen tot leven komen. Ontdek het nu