43. Concern.

5.5K 947 63
                                    

VOTE FIRST!
AND COMMENT IF U WANT!

•-•-•-•




"Jae, mending kamu pulang dulu, ganti baju kamu sama makan, istirahat, kamu udah berjam-jam duduk di situ, emangnya gak cape?"

"Aku nungguin Anna bangun, Mom, ntar gimana kalo dia bangun terus aku gak ada?"

"Kan ada papa dia di sini, kita pulang, ya? Atau kamu pulang ke rumah, nanti Mom masakin kamu makanan," bujuk Jessica lagi yang sedari tadi duduk di sofa, menemani putranya yang berjam-jam duduk di sana, bahkan tanpa mengalihkan pandangannya dari Anna.

"Aku mau Anna liat aku pertama kali pas dia bangun, Mom, mending Mom yang pulang, Mom udah lama di sini, nanti Mom sakit." Jaehyun tidak bohong, Jessica menemaninya dari ia datang, bahkan Yunho sudah pulang lebih dulu tadi, sementara Aston ada di luar.

"Terus kamu gak bakalan sakit gitu? Kamu mau Anna liat keadaan kamu yang layak gini pas dia bangun? Pikirin juga Jane sama Jaewoo di rumah, mereka butuh pengertian kamu sekarang, jangan egois," ucap Jessica yang membuat Jaehyun tersadar, ia melupakan anak-anaknya yang saat ini mungkin khawatir dan bertanya-tanya.

"Jangan khawatir, Krys yang jemput mereka tadi siang, terus bawa mereka ke rumah kami," ucap Jessica lagi karena mendengar keterdiaman Jaehyun.

Hari sudah sore, bahkan hampir menjelang malam karena hari sudah gelap, Jaehyun juga melewati penerbangannya ke Manhattan yang artinya tiket pesawatnya sudah hangus sekarang. Dia tidak bisa memikirkan apapun kecuali Anna, Anna dan Anna. Bahkan dirinya sendiri.

"Mom, maaf soal urusan Mom di Manhattan-"

"Gak usah dipikirin, itu bisa ditunda, kamu fokus pikirin kehidupan kamu di sini, sekarang kita pulang," ajak Jessica yang kini sudah berada di dekat Jaehyun sembari mengusap bahu putranya itu dengan lembut.

Semoga Tuhan masih mau memberikan kesempatan kepada putranya ini, hanya itu yang bisa Jessica rapalkan dalam doanya.

Tak berselang lama, suara ribut terdengar dari luar ruangan dan Jaehyun benar-benar mengenali suara itu, itu suara Jane dan juga Jaewoo. Jaehyun langsung bergegas bangkit dan keluar dari ruangan. Ternyata di sana sudah ada Jaewoo dan juga Jane yang menangis dan ditenangkan oleh Krystal.

"Daddy, mau ketemu Mommy," pinta Jaewoo dengan isakannya, dan Jane jiga mengangguk dengan tatapan memohonnya.

"Sini ikut Daddy." Dengan segera Jaehyun menarik keduanya dengan pelan dari Krystal, Lalu duduk di kursi tunggu. Jaehyun mengusap pipi keduanya yang tengah berdiri di depannya dengan wajah bertanya-tanya.

"Dengar, Mommy kalian lagi sakit-"

"Kata grandpa, Mommy lagi punya baby di perut dia, tapi baby nya gak kuat tinggal di perut Mommy, gitu ya Daddy? Makanya Mommy kesakitan?" tanya Jaewoo dengan polosnya.

Jaehyun menarik nafasnya pelan, sebenarnya ia tidak ingin Jaewoo dan juga Jane mengetahui hal ini, tapi sudah terlanjur.

Jaehyun mengangguk pelan. "Baby yang ada di perut Mommy kalian sakit, makanya harus dikeluarin, makanya Mommy sakit."

"Terus dede bayinya mana?" kini Jane yang bertanya.

"Dia udah pergi, dia udah di surga," balas Jaehyun pelan, jujur saja Jaehyun tidak ingin mengatakan banyak kebohongan lagi kepada mereka berdua setelah membohongi alasan kenapa mereka pisah dulu.

Raut wajah Jaewoo dan juga Jane berubah berkali-kali lipat menjadi lebih sedih. Jaehyun segera menarik keduanya ke dalam pelukannya dan mengusap kepala mereka.

Bittersweet || Jung Jaehyun [✔️]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang