✮ 𝐓𝐄𝐍

4.4K 630 4
                                    

꒷꒦꒷꒦꒷꒦꒷꒦꒷꒦꒷꒦꒷꒦꒷꒦꒷꒦꒷꒦꒷꒦꒷꒦

MS. ZABINI chapt 10: In Purpose or Not?










Selesai tugas pertama, turnamen Triwizard akan dilanjutkan hari ini, tugas kedua, di danau hitam. Sebenarnya aku tak berniat untuk menonton, udara dingin sekali dan pertunjukkannya menurutku membosankan. Tapi kali ini, Pansy memaksaku.

Jadi disinilah aku. Berdiri menyender pada pagar menara di tengah-tengah danau. Tidak berbuat apa-apa, hanya menatap kosong danau menunggu para pejuang menyelesaikan tugas dari atas sini selama kurang lebih satu jam. Sudah kubilang ini membosankan.

Delacour muncul terlebih dahulu, payahnya ia gagal menyelesaikan tugas. Lalu Diggory muncul bersama Chang dan tak lama Krum bersama Granger. Pada saat jam-jam terakhir Weasley dan Adik Delacour muncul. Tapi aku tidak melihat keberadaan Potter.

"Kau lihat Potter, Daph?" tanya ku.

"Tidak." Ia menggeleng.

"Siapa peduli?" celetuk Pansy terkekeh, menepuk telapak tangan Malfoy yang ikut terkekeh.

Ketiga Weasley yang berada disebelah kami memandang kami sinis; Si kembar dan putri bungsu Weasley. Kalau kau mau tahu, aku lumayan berteman dengan si kembar. Mereka menyenangkan, tidak seperti Weasley yang lainnya.

Si yang ditunggu-tunggu akhirnya muncul dari dalam danau. Semua bersorak untuk Potter, kecuali, kau tahu. Begitu juga dengan Colin Creevey yang berada diantara aku dan Malfoy. Ia bersorak kencang sekali sampai membuat telingaku sakit.

"Berisik, Creevey." tegurku datar.
Malfoy yang mendengar penuturanku langsung menjebloskan beanie Creevey sehingga wajahnya tertutupi oleh beanie. Tak kuasa menahan, aku tertawa kencang melihatnya.

"Sekarang malah kau yang berisik," kata Creevey pelan sambil menaikkan beanie nya kembali. Tidak tahu di untung, padahal dia sudah kutolong kemarin-kemarin.

"Biarkan saja dia, mudblood. Apa urusanmu?" hina Malfoy.

Dia... membela ku atau apa?

Aku hanya manggut-manggut menyetujui perkataan Malfoy sambil menatap Creevey dengan tatapan mengejek. Namun tak lama kemudian dia sudah bersorak lagi saat mendengar Potter dijadikan juara kedua karena telah menolong adik Delacour.

"Ish, aku bilang berisik!" kesalku menjebloskan beanie Creevey lagi. Kali ini dengan tanganku sendiri.

Malfoy yang berada disebelah Creevey mengangkat tangannya yang terkepal kearah ku. Aku tersenyum, membalas kepalan tangannya dengan kepalan tanganku, fist bump. Tepat didepan wajah Creevey yang kami himpit.

Kurasa ini pertama kalinya kami akur kembali setelah beberapa saat kami seperti orang asing semenjak yule ball.

"Ayo pergi dari sini." perintah Malfoy pada sekumpulan Slytherin yang berada disini lalu...










✦ ⋆˚ ◜𖥔 ۫









Pemuda itu menggandeng tangan [name].

Tangan keduanya terus terkait sementara berjalan turun dari menara. Gadis itu mati kutu, tak bisa berkata apa-apa. Wajahnya merah padam, namun terlihat bingung harus apa. Antara senang atau merasa malu karena kini mereka menjadi pusat perhatian.

Saat sudah sampai dibawah menara,Malfoy menyadari ia menggenggam tangan seseorang. Malfoy harap tangan yang ia genggam bukan tangan Crabbe,egh.Malfoy kemudian berbalik lalu mendapati gadis cantik yang ia genggam tangan nya sedari tadi.Bukan Astoria Greengrass,melainkan [name] Zabini. Malfoy segera melepaskan genggaman tangan nya pada adik sahabat nya itu.

"Tangan ku hangat ,ya" [name] tersenyum menggoda. Terdengar suara deheman dari Blaise Zabini dan Siulan dari Theodore Nott. Sedangkan kedua gadis yang berada dibelakang nya berbisik bisik dan Crabbe dan Goyle tersenyum jahil.

Malfoy akui selama perjalanan ia turun dari menara rasa nya hangat,tidak seperti suhu disini yang mungkin bisa mencapai suhu 7 derajat.

"Tidak. Sudah ayo pergi, kita jadi pusat perhatian disini." jawab Malfoy acuh.Kulit nya yang putih pucat kini terlihat sedikit memerah.




✦ ⋆˚ ◜𖥔 ۫




Akhirnya aku telah menyelesaikan tahun ke tiga ku di Hogwarts. Nilai ku? Biasa saja. Kecuali nilai arithmancy, outstanding, tentunya. Hehe.

Setelah tugas ke tiga Turnamen Triwizard dilaksanakan, suasana Hogwarts menjadi suram. Cedric Diggory terbunuh dan Potter bilang dark lord telah kembali. Siapa si dark lord itu?

Meskipun begitu, aku turut sedih atas kematian Diggory. Chang terlihat terpukul sekali, tak bisa kubayangkan jika aku jadi dia.

Anyways, libur musim panas nanti aku akan mengunjungi LA! Membayangkan bertemu mom Daisy, Helen, dan tentunya Aidan membuatku jadi tidak sabar untuk kesana.

༶•┈┈⛧┈♛𝐌𝐬.𝐙𝐚𝐛𝐢𝐧𝐢♛┈⛧┈┈•༶

𝐌𝐒. 𝐙𝐀𝐁𝐈𝐍𝐈 : draco malfoy [tahap revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang