Firts kiss

11.2K 569 34
                                    


Happy Reading

"Eh, Xa. Semenjak Bundanya pergi, Rega jadi tambah nakal ya. Sering bolos, dan gue denger-denger katanya tiap malam Arega suka balap motor," ucap Weni kepada Alexa yang sedang memakan seblak Bu Nana.

Alexa mematung di tempat, jika saja dirinya diberikan celah untuk masuk ke dalam kehidupan Arega, maka dirinya akan terus menjadi penguat Arega. Namun apalah daya, Arega sudah mempunyai penguat, yaitu Zara.

"Oh ...." hanya itu yang keluar dari mulut Alexa. Padahal Alexa tengah memikirkan Arega.

"Tumben cuman oh doang, biasanya kalo lagi ghibahin Rega lo langsung semangat," timpal Vani yang sedari tadi hanya fokus pada ponselnya.

Alexa tidak menjawab, ia lebih memilih memakan makanan kesukaannya. Yaitu seblak.
Setelah itu, ketiganya hanya diam sambil memakan makanan pesanan mereka.

Tiba-tiba seisi kantin riuh, saat melihat kedatangan empat cowok yang merupakan most wanted di SMA Cakradinata. Ya tentu saja keempat cowok itu adalah, Arega, Romeo, Alex dan Ruly.

Tak sengaja pandangan Alexa dan Arega bertemu, namun Alexa langsung memalingkan wajahnya. Sedangkan Arega mengikuti ketiga temannya yang sudah berjalan lebih dulu, ke meja kantin paling pojok.

"Demi Alex, si Ruly malu-maluin anjing." Romeo mengumpati Ruly setelah duduk di kursi kantin.

"Napa emang?" tanya Alex menaikan satu alisnya.

"Tadi pas gue mau berangkat sekolah, si Ruly nebeng. Terus pas di jalan, si Ruly gak bisa diem. Dan alhasil gue jatoh tuh dari motor, mana ditontonin para cewek yang lewat lagi," jawab Romeo kesal. Jangan ditanyakan lagi, rumah Ruly dan Romeo itu bersebelahan, jadi keduanya suka berangkat ke sekolah bareng.

Alex dan Ruly tertawa terbahak-bahak saat melihat raut kekesalan di wajah Romeo. "Meo, lo tenang aja. Meski kita jatoh, tapi kegantengan kita gak akan berkurang, valid no debat," sahut Ruly setelah menyudahi tawanya.

Berbeda dengan Arega. Sedari tadi, cowok itu hanya diam memainkan ponselnya. Biasanya Arega selalu ikut menimpali ketiga temannya. Namun sekarang ia hanya diam, dengan aura dinginnya.

"Ga, mau pesen apa lo? Gue pesenin deh," tawar Romeo yang melihat Arega diam saja. Arega menatap datar temannya. "Air putih," ucap Arega singkat, lalu kembali fokus kepada ponselnya.

Romeo, Ruly dan Alex menatap Arega dengan tatapan sedih. Sudah beberapa kali mereka menghibur Arega, namun cowok itu tetap saja tidak tertarik dengan hiburan mereka. Sudah terhitung satu minggu, Areta meninggalkan Arega. Arega jadi sering bolos, dan sering balap liar tiap malam.

Cowok itu, tidak penah berkomunikasi lagi dengan Zara. Karena ia sangat membencinya. Mungkin saat nanti bertemu, Arega akan mengakhiri hubungannya. Ternyata Arega salah, Arega pikir Zara itu baik, dan pengertian karena wajahnya yang lugu. Namun ternyata Arega salah, Arega telah tertipu oleh wajah lugu seorang Zara.

Romeo segera beranjak dari duduknya, untuk membelikan sebotol air mineral kepada Arega. "Ga, lo dipanggil ke ruang guru," sahut seorang murid perempuan. Arega berdehem dan langsung beranjak dari dudukya.

***

Setelah diceramahi habis-habisan oleh guru, karena satu minggu Arega membolos. Arega memilih berjalan ke rooftop untuk menenangkan pikirannya.

Arega mendaratkan bokongnya di sofa rusak, cowok yang mempunya tubuh tegap dan jangkung itu, menghela napasnya kasar.

Pandangan Arega tertuju pada seorang perempuan, yang sedang berdiri membelakanginya. Arega tidak sadar saat dirinya baru saja masuk ke rooftop ternyata sudah ada perempuan itu.

Alexa ya, perempuan yang tengah berdiri membelakangi Arega itu adalah Alexa. Alexa memilih membolos saat pelajaraan sejarah, karena pelajaran itu selalu membuatnya mengantuk.

Alexa membalikan badannya, untuk duduk di sofa. "Arega," gumam Alexa. Pandangan mereka bertemu, jantung Alexa berdegup dengan kencang, saat Arega terus menatapnya intes. Alexa langsung memutuskan pandangan itu, dan berjalan melewati Arega.

"Mau kemana lo?" tanya Arega tiba-tiba. Alexa menghentikan langkahnya. Tumben sekali Arega bertanya.

"Ke kelas," jawab Alexa cepat. Lalu kembali melangkahkan kakinya. Arega langsung berlari dan menarik tangan Alexa hingga Alexa menubruk dada bidangnya, karena tinggi Alexa hanya sebatas dada Arega.

Alexa melebarkan matanya, ada apa dengan Arega?
Arega mendekatkan bibirnya, ke bibir Alexa. Setelah bibir keduanya sudah menempel Arega langsung melumat bibir Alexa kasar. Alexa memelototkan matanya. Jujur itu adalah firt kissnya.

Bibir Alexa sampai berdarah, karena Arega menciumnya terlalu kasar. Alexa tidak berani untuk membalas lumatan Arega. Karena hatinya resah, takut Arega hanya melampiaskan apa yang Arega rasa kepadanya.

Tujuh menit berlalu, Alexa mulai kehabisan napasnya, dan Arega masih melumat bibirnya, seakan bibirnya itu adalah candu bagi Arega. Alexa memukul dada bidang Arega agar segera melepaskan ciumannya. Arega yang mengerti pun, langsung melepaskan ciumannya. Napas Alexa tersengal-sengal saat Arega sudah melepaskan ciumannya.

"Itu 'kan yang lo mau?" tanya Arega sambil mengusap bibir Alexa yang bengkak. Alexa memalingkan wajahnya.

"Iya, aku mau. Tapi atas dasar cinta. Bukan pelampiasan," jawab Alexa lirih.
"Kenapa lo mikir gitu?" tanya Arega lagi.

Alexa mengusap cairan bening yang sudah membasahi pipinya itu. "Pikir aja sendiri," ucap Alexa akan melangkahkan kakinya, namun lagi-lagi ditahan oleh Arega.

"Bantu gue buat suka sama lo Xa," bisik Arega kepada Alexa. Alexa mematung di tempat. "Zara, gimana?"

"Entar gue putusin."

"Nanti dia nuduh aku, rebut kamu."

"Gaakan."

"Yaudah aku bantu kamu, buat cinta sama aku," putus Alexa dengan senyuman yang tercekat di bibir bengkaknya.

'Semoga lo adalah perempuan yang tepat,' batin Arega lalu memeluk Alexa erat.

***

"Arega, kenapa kamu gak pernah angkat telpo n aku, sama balas chat aku?" tanya Zara sambil menghampiri bangku Arega dan duduk di samping Arega lalu bergelayut manja di lengan Arega. Alexa yang melihat itu, hanya menatapnya sinis. "Cih ... so polos," umpatnya.

Arega langsung menghempaskan tangan Zara kasar. "Masih berani lo nyamperin gue! Pergi lo. Gue pikir lo cewek yang lugu dan bisa ngertiin gue, tapi gue salah. Ternyata gue tertipu sama wajah lugu lo itu," hardik Arega.

Semua murid langsung memerhatikan keduanya, dan tertawa puas, melihat Zara. Sedangkan Alexa hanya diam memerhatikan keduanya.

"Maaf, aku bakal berubah. Tolong kasih aku kesempatan," mohon Zara dengan wajah memelas.

"Gaada kata kesempatan di dalam kamus gue," ucap Arega lalu mendorong Zara hingga terjatuh ke lantai. Semua murid yang berada di kelas hanya mampu menertawakan Zara, bukannya menolong. Jika saja ada ketiga teman Arega. Maka Zara sudah habis dibuly. Entah kenana ketiga orang itu.

***

AREGA [Selesai]Where stories live. Discover now