Cafe Alex

8.8K 428 35
                                    


Happy Reading

_
_
_
_

Suasana di cafe milik Alex yang baru di buka itu sekarang sangatlah ramai. Karna cafe itu sangat aestetic, sehingga bagus untuk berpoto-poto. Cafe itu didominasi dengan poster sembilan puluan, tak lupa di cafe itu menyediakan 3 buah gitar, untuk para pengunjung.

Dan sekarang Alex mengajak teman-teman terdekatnya, untuk ia ajak makan gratis, hitung-hitung merayakan pembukaan cafenya.

Alexa dan Vani berjalan menaiki tangga, karna cafe itu berada di atas, sedangkan di bawah tempat pemesanan.

Benar saja, saat Alexa dan Vani sudah sampai di atas, banyak sekali para pengunjung, ada yang sedang berpoto-poto, dan ada juga yang sedang menyantap pesanan mereka.

Alexa dan Vani pun, langsung menghampiri 4 meja yang di satukan, di dekat pagar besi, di sana sudah terdapat Alex, Ruly, Romeo, Ghea, Keano dan Zara. "Lama banget si," kesal Ghea kepada Alexa dan Vani. Lalu Alexa dan Vani mendudukan dirinya di salah satu bangku yang kosong.

"Jalanan macet," balas Alexa sambil membenarkan rambut panjangnya yang berantakan.

"Anjirr, yang dateng pada sexy-sexy," celetuk Ruly menatap segerombolan perempuan yang baru saja menduduki meja yang mereka boking.

Alexa langsung menyentil mulut Ruly.
"Dasar buaya," maki Alexa. Ruly langsung memegangi bibirnya yang kena sentil Alexa.

"Lo di rumah ngapain aja Xa? Kenapa sekarang kelakuan lo udah kaya singa betina?" tanya Alex menatap Alexa sedangkan yang lainnya sibuk pada makanan yang sudah datang.

"Iya nih, gara-gara gamon mungkin," celetuk Zara tidak memedulikan respon Alexa nanti. Alexa mendongak dan menatap tajam Zara yang berhadapan dengannya. "So tau lu," cibir Alexa.

"Jangan gitu Xa, gue tau kok lo gamon," ucap Zara terus menggoda Alexa karna sekarang ia sudah menunjukan sifat aslinya, dan tidak sungkan lagi berbicara pada Alexa.

"SUDAHI GAMON MU! MARI BERPACARAN DENGANKU!" teriak Ruly tanpa rasa malu, sampai semua mata tertuju padanya.

"Ga jelas anying," semprot Keano yang berada di samping Zara.

"Malu-maluin, Lex ngapain si lo bawa titisan buaya kek dia?" tanya Alexa.

"Kasian dia, diterlantarin sama emak bapaknya, adeknya banyak, ada 5, jadi gak keurus," jawab Alex membuat yang lainnya tertawa, dasar teman gaada ahlak memang, teman sedang susah-susahnya malah di tertawakan.

"Sembarangan lo sat." Ruly yang tak terimapun langgsung menjambak rambut Alex sehingga membuat Alex meringis kesakitan.

"Jangan percaya sama si Alex, pinter ngarang cerita dia," kata Ruly masih menjambak rambut Alex karna tak puas.

"Emang bener 'kan? Lo punya adek 5, ortu lu kerja, jadi lo gak ke urus, kadang makan aja suka minta ke mama gue," timpal Romeo yang sedari tadi diam saja, menyaksikan tingkah teman-temannya. Ruly langsung melotot, dan menatap tajam Romeo.

"Bukan gue yang minta makan sana mama lo, tapi mama lo yang tawarin gue makan anying," bantah Ruly.

"Anjirr tonggos." Perdebatan mereka terhenti saat mendengar Keano bergumam. "Siapa yang tonggos?" sekarang giliran Vani yang bertanya, jangan ditanyakan lagi, gadis itu mempunyai tingkat kekepoan yang amat tinggi.

AREGA [Selesai]Tahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon