Bulshit!

8.3K 444 22
                                    

"Jika memang takdir tidak bisa mempersatukan kita

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Jika memang takdir tidak bisa mempersatukan kita. Tidak apa, bagiku melihatmu bahagia itu sudah cukup. Walau bukan aku yang membuat kamu bahagia."

Happy Reading

Arega mendorong tubuh Zara hingga tautan bibir mereka terlepas. Napas keduanya terengah-engah. Jujur saat ini Arega masih memiliki rasa terhadap Zara, namun rasa itu tertutupi oleh rasa benci.

"Hebat, lo. Mulai nakal," puji Arega tersenyum miring. Zara hanya bisa menunduk, hanya ini satu-satunya cara supaya memisahkan Arega dan Alexa. Zara akan melakukan apapun demi mendapatkan Arega kembali.

"Ga please aku bakal berubah gak, please kasih aku kesempatan, aku tau kamu masih cinta sama aku," mohon Zara tangannya sudah menggenggam tangan Arega.

"Apa lo tuli? Gue pernah bilang sama lo. Gaada kata kesempatan di dalam kamus gue, NGERTI!" kata Arega penuh penekanan. Zara menggeleng dan langsung memeluk Arega.

"Please Ga. Satu kali aja, kasih aku kesempatan," kata Zara terisak. Arega menghela napasnya kasar, lalu mendorong Zara sehingga Zara terjatuh. dan Arega tidak peduli, ia malah masuk ke dalam toilet tak memedulikan Zara yang terisak.

***

Sebelum masuk ke kelas, Alexa menghapus air matanya terlebih dahulu. Supaya sahabatnya tidak curiga. Betapa kagetnya Alexa saat memasuki kelas. Di dalam kelas itu sudah seperti konser dadakan. Dan tentunya itu adalah ulah Alex dan Ruly. Hanya Romeo saja yang sedaritadi anteng di bangkunya sambil menutup telinga menggunakan tangannya.

Tak hanya itu, Alex terus mengganggu Romeo dengan mencolok pipi Romeo dengan gagang sapu. Alexa langsung tergelak. Bahkan Weni dan Vani pun ikut-ikutan. Memang di kelas Alexa tidak ada yang waras, semuanya bobrok kecuali Zara. Hanya Zara saja yang kalem di kelas itu.

"WOY SEMUANYA SINI HADAP GUE!" teriak Ruly yang sekarang sedang berdiri di atas meja, jajaran paling tengah. Lalu seisi kelas menghadap pada Ruly. Setelah itu Ruly memetik senar gitar, milik Arega tanpa izin Arega karena Arega tidak ada di kelas, entah kemana Arega?

"PERNAH BERPIKIR TUK PERGI." Ruly mulai bernyanyi berbarengan dengan gitar yang sekarang ia mainkan.

"DAN TERLINTAS TINGGALKAN KAU SENDIRI!" Setelah itu diikuti oleh yang lainnya, begitupun Alexa.

"SEMPAT INGIN SUDAHI SAMPAI DI SINI!"

"COBA LARI DARI KENYATAAN. TAPI AKU TAKUT ... KAMU PERGI, KAMU HILANG, KAMU SAKIT ...

YANG KU INGIN KAU DI SINI, DI SAMPINGKU SELAMA ... AKU MASIH BISA BERNAPAS ... MASIH SANGGUP BERJALAN ... KU 'KAN SELALU MEMUJAMU!

AREGA [Selesai]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang