Masih Cinta

8.6K 438 6
                                    

Alexa, Arega, Zara

Oops! Această imagine nu respectă Ghidul de Conținut. Pentru a continua publicarea, te rugăm să înlături imaginea sau să încarci o altă imagine.

Alexa, Arega, Zara.

Happy Reading.

Gadis dengan rambut sebahu itu, berjalan tergesa-gesa menuju kelasnya. Wajahnya memerah menahan amarah, tangannya terkepal kuat. Saat sudah sampai di depan kelas, gadis itu langsung menendang pintu kelas yang tertutup, hingga membuat penghuni kelas kaget.

"Alexa! Dimana lo anjing!" teriak gadis itu. Semua murid yang ada di kelas menatap tak percaya dengan kelakuan gadis itu. Alexa yang sedang memandangi surat dari arega pun menoleh. Lalu memutar bola matanya malas saat melihat Zara.

Zara menghampiri meja Alexa dan mencengkram dagu Alexa. "Tau gak? Gara-gara lo gue jadi miskin! Dan karna lo, arega pergi. Dasar anak ga berguna," bisik Zara di telinga Alexa dengan penuh penekanan.

Alexa malah tertawa saat mendengar bisikan dari Zara. "Uhh ... kasian. Bukannya itu udah seimbang? Lo udah ngehancurin kebahagian gue, dan sekarang lo ngerasain penderitaan yang pernah gue rasain, walau berbeda cerita." Kini giliran Alexa yang meremas bahu Zara. Senyuman miring itu terpancar di bibir alaminya.

"Diem lo bangsat, dasar anak ga berguna," umpat Zara. Tak lama kemudian Keano datang dan melepas tangan Zara yang sedang mencengkram dagu Alexa.
"Zara berenti bersikap kayak gitu!" Keano langsung menarik tangan Zara. Lalu membawa Zara pergi dari kelas.

Alexa menarik napasnya, lalu menghembuskannya. Setelah itu, ia langsung beranjak dari duduknya, untuk menyusul Vani dan Weni yang sedang bermain basket di lapangan, karna hari ini akan diadakan pertandingan basket.

***

Setelah pertandingan basket selesai, Alexa, Vani dan Weni duduk di pinggir lapangan. Pandangan Alexa tertuju pada Romeo, Alex dan Ruly, yang sedang duduk di bawah pohon mangga. Biasanya mereka selalu berempat, dan sekarang yang satunya telah pergi, entah kemana.

"Gausah mikirin dia Xa. Dia udah pergi," ucap Vani mengusap bahu Alexa. Karna hanya Vani yang waras, dan selalu mengerti dengan pikirannya. Sedangkan Weni, Weni selalu heboh, dan rusuh, namun dapat menghibur Alexa yang selalu patah hati karna arega.

"Tapi gue yakin dia bakal kembali," lirih Alexa menatap kosong ke depan. "Iya dia bakal kembali, tapi bukan karna lo. Mending sekarang lo sadar Xa. arega itu cowok brengsek, suka maini hati perempuan, tapi anehnya lo tetep cinta sama dia." Vani menggeleng-gelengkan kepalanya, saat kalimat itu sudah keluar dari mulutnya.

"Karna cinta itu buta Van, lo ngerti 'kan? Sekuat apapun gue lupain arega, tapi tetep aja gabisa Van."

"Terserah lo aja Xa. gue dukung."

***

Lima tahun telah berlalu, laki-laki yang selalu Alexa nantikan sejak dulu, sama sekali tidak pernah menampakan batang hidungnya. Bahkan dirinya sudah bertanya beberapa kali pada romeo dan teman laki-laki itu, namun ternyata mereka juga tidak tahu dengan keberadaan laki-laki itu.

Sampai sekarang, laki-laki itu masih mengisi hatinya. Laki-laki yang selalu menyakiti hatinya, laki-laki yang pernah membonceng dirinya di atas motor klasik, ia masih ingat semua kenangan-kenangan itu. Kenangan indah dan buruk seakan bersatu secara bersamaan. Namu anehnya dirinya tidak pernah membenci laki-laki itu, dengan alasan karna ia sangat mencintainya.

Alexa merebahkan tubuhnya, di usianya yang sudah beranjak dua puluh tahun ini. Dirinya menjadi malas untuk srkedar ke luar dari kamar. "Sampai kapan gue kayak gini terus?" tanyanya bergumam.

"Kapan lo kembali? Apa lo udah punya yang baru?"

"Kalo lo udah punya yang baru, gue bakal nangis sekencang-kencangnya."

"Lo pake pelet apaan si ga?"

"Arghh!"

***

"Kamu harus ke Indonesia sekarang, perusahaan di Indonesia, lagi ada masalah."

***

Tbc ...

Hai udah beberapa hari gak up.
Maaf ya kalo ceritanya ngebosenin.

AREGA [Selesai]Unde poveștirile trăiesc. Descoperă acum