Sakit

8.2K 386 38
                                    


Maaf ya kalo makin hari makin ngebosenin. Buat yang gak suka sama karya aku skip aja, jangan ngehujat.
Banyak typo bertebaran, dimaklumin okeyy.

Tapi semoga kalian selalu suka sama cerita yang aku tulis ini.

____________

Oops! Questa immagine non segue le nostre linee guida sui contenuti. Per continuare la pubblicazione, provare a rimuoverlo o caricare un altro.

____________

Happy Reading

Satu minggu mereka habiskan untuk berlibur. Dan hari ini mereka harus pulang karna waktu libur telah selesai. Apalagi sekarang Ghea tengah hamil muda, tidak baik berada di hutan.

Alexa menatap vila yang berada di hadapannya itu. Ia taakan pernah lupa dengan tempat ini. Tempat inilah yang menjadi saksi kebahagiaannya.

"Tenang aja Xa, kalo libur lagi kita bakal kesini," celetuk Romeo. Alexa mengangguk lalu tersenyum. Arega merangkul bahu Alexa dan mengecup sekilas pipi Alexa. Setelah itu semuanya memasuki mobil masing-masing.

"Ga, lo yang nyetir, gue di belakang, istri gue daritadi muntah terus." Arega mengangguk, lalu ia membuka pintu mobil depan, setelah itu masuk. Sedangkan Alexa satu mobil bersama ayahnya Rean.

****

Sekarang Arega telah berkumpul bersama keluarga dari ayahnya, yaitu Fara, Dean dan Nathan adik Gavin yang sekarang sudah berusia 26 tahun. Arega menatap sekeliling rumah ayahnya, ia baru pertama kali ke rumah ini. Arega menatap satu persatu poto yang ditempel di tembok ruang tamu. Di sana terdapat poto ayahnya sedang menggendong anak kecil. Arega tebak anak kecil itu adalah Nathan.

Lalu sebelah kiri poto itu terdapat poto ayahnya dan juga bundanya yang sedang tersenyum ke arah kamera. Hati Arega menghangat ketika melihat senyuman itu.

"Itu poto ayah dan bundamu saat sudah menikah," ucap Fara yang duduk di samping Arega.

"Dan anak kecil itu adalah Nathan. Om kamu," tunjuk Fara. Lagi-lagi Arega tersenyum, namun dalam hati ia merasa sangat sesak, karna ia tidak pernah digendong oleh sang  ayah.

"Maafin Nenek ya. Nenek sama Kakek udah ninggalin bunda kamu saat kamu masih berada dalam kandungan. Waktu itu Kakekmu sakit parah, dan Jaki kakak Kakek kamu menawarkan kami untuk berobat di luar negri. Dan kami setuju, waktu itu kami sangat buru-buru hingga lupa dengan bundamu."

Arega hanya mengangguk, ia tak tahu harus bicara  apa. "Arega, kamu tinggal disini ya, sebelum kamu menikah," tawar Dean yang sedari tadi diam.

"Iya nih Ga. Biar gue ada temennya," timpal Nathan, tapi matanya tetap fokus pada layar ponsel.

Dean yang berada di samping Nathat langsung menjitak kepala anaknya.
"Makanya nikah, udah umur 26 tahun,  masih jomblo. Keduluan tuh sama Arega. Kasian nanti kalo misalkan Arega punya anak kamu dipanggil kakek." Nathan melebarkan matanya, now ia masih muda, tidak cocok dipanggil Kakek.

AREGA [Selesai]Dove le storie prendono vita. Scoprilo ora