Tragedi di malam hari

8.6K 408 40
                                    


Jan lupa  ajak temen lu lu pada buat baca cerita gue ya😀

Happy Reading

"ALEXA BANGUN, AREGA ILANG!" teriak Vani dan Ghea bersamaan sambil menggedor-gedor pintu kamar yang Alexa tempati.

Alexa pun langsung kaget mendengar teriakan dari luar, ia  langsung turun dari atas ranjang dan berjalan untuk membuka pintu. "Apa sih, berisik ngantuk nih," kesal Alexa saat sudah membuka pintu, sambil menguap.

"Arega, Arega hilang!" Vani mengguncang-guncang bahu Alexa. Wajahnya begitu panik, hingga membuat Alexa ikut panik. "APA?! Kok bisa?!" tanya Alexa berteriak di depan wajah Vani.

"Gak tau, sekarang Mas Romeo, Ruly sama Alex lagi nyari," jawab Ghea karna Vani tidak menjawab.

Alexa langsung berjongkok, ia menutup wajahnya dengan kedua tangannya. Alexa takut Arega tidak bisa ditemukan, hutan ini begitu luas, takutnya Arega nyasar.

"Kenapa bisa hilang sih?" tanya Alexa lagi, kali ini berbarengan dengan tangisannya. Ghea dan Vani ikut berjongkok.

"Gak tau, kata Mas Romeo tadi Arega izin keluar sebentar, tapi sekarang udah jam dua Arega belum kembali," jawab Ghea mengusap bahu Alexa.

"Izin keluarnya jam berapa emang?" tanya Alexa lagi. "Jam duabelas." Kini Vani lah yang menjawab.

"Kalo Arega dimakan binatang buas gimana?" tanya Vani hingga membuat Alexa menangis kencang. Ghea langsung menyentil dahi Vani keras. Lalu menatap tajam Vani. "Jangan ngomong kayak gitu goblok, sama aja lo ngedoain."

"Vani lo jahat banget," isak Alexa. Vani menggeleng lalu memegang bahu Alexa. "Gue tadi cuman nebak doang, gak ngedoain aish," kesal Vani.

***

"Pake ilang segala tuh bocah," kesal Alex. Kini Romeo, Alex dan Ruly sedang mencari Arega di tengah hutan dengan bantuan senter yang berada di tangan mereka.

Suara burung hantu dan jangkrik terus berbunyi, hingga membuat ketiganya merinding. Bahkan kini tubuh Alex sudah bergetar, sedari tadi ia menahan diri supaya tidak buang air kecil di celananya.

"Anjirr, gimana ini gue mau pipis?" tanya Alex sambil melompat-lompat karna tak tahan. "Yaudah sana tuh  dibalik pohon itu," titah Romeo sambil menunjuk pohon besar yang tak jauh dari mereka. Alex menatap pohon itu dengan tatapan ngeri.

"Gila, itu pohon gede banget, jangan-jangan itu sarang hantu, kaburr!" teriak Ruly sambil berlari, diikuti Romeo.

Sekarang tinggal Alex sendirian, keringat dingin membanjiri tubuhnya, tiba-tiba bulu kuduknya merinding. Kakinya bergetar hebat, sampai ia merasakan ada cairan hangat membasahi celananya. "ANJING TUNGGUIN GUE GOBLOk!" teriak Alex lalu berlari menyusul Romeo dan Ruly.

"Awas aja lo Ga kalo udah ketemu, gue sunat anu lo."

***

Arega menyunggingkan senyumannya. Besok ia akan memberikan kejutan kepapa Alexa sosok perempuan yang ia cintai. Arega berterimakasih kepada para pelayan di vila karna sudah membantunya menghias belakang vila dengan balon-balon dan juga sedikit tambahan lampu tumbler. karna besok ia akan memberikan kejutannya di malam hari. Dan Arega memilih menghiasnya sekarang, karna kalo besok Alexa akan mengetahuinya. 'Kan kalo sudah begini Arega tinggal menyuruh teman-temannya agar tidak membawa Alexa ke belakang vila.

Arega bernapas lega, lalu ia memasuki vila itu, ia ingin segera merebahkan tubuhnya di atas kasur. Arega mengerutkan keningnya saat mendengar suara tangisan Alexa. Arega berjalan ke arah suara tangisan itu.

Baru saja Arega akan angkat bicara saat sudah berada di belakang ketiga perempuan yang tengah menenangkan Alexa.

"Aya naon iye?" tanya Pak Hamdan di samping Arega. Ketiga perempuan itu menoleh dan melotot saat melihat Arega yang terlihat kebingungan. "AREGA!" teriak ketiganya kaget.

Arega menaikan satu alisnya. Alexa segera berdiri dan berlari ke arah Arega lalu memeluk tubuh Arega erat. "Kenapa nangis hm?" tanya Arega tangannya ia gunakan untuk mengusap surai hitam Alexa.

"Katanya kamu ilang, Romeo, Alex sama Ruly lagi nyari kamu ke tengah hutan," jawab Alexa masih terisak.

"Hah? Gue ada disini, tadi gue abis keliling vila," sahut Arega mengeratkan pelukannya dengan Alexa.

"Aduh terus gimana sama Mas Romeo, gue takut Mas Romeo dimakan harimau," kata Ghea panik, matanya sudah berkaca-kaca. Arega merongoh saku celananya, lalu ia langsung menelpon Romeo.

"Halo halo halo, tolong ini siapa gue gak liat namanya. Tolong bantu gue gue lagi dikejar sama mba kunti tolong! Aaa ..." Arega sampai kaget mendengar teriakan  Romeo berbarenag dengan Ruly dan Alex.

"Lo dimana sat?" tanya Arega.

"Gue gak tau, tolong siapapun aa ... ampun mba, ampun. Tolong jangan sakiti saya, anak saya belum lahir aa ...." Romeo terus berteriak di sebrang sana sambil meminta ampun entah pada siapa. Sambungan terputus karna sinyal disini lus les.

"Xa lo disini, gue sama Mang Diman mau cari Romeo, Alex sama Ruly dulu. Tetep disini jangan keluar, di luar dingin." Alexa menganguk lalu melepaskan pelukannya dengan Arega.

***

Ghea, Alexa dan Vani tertawa terbahak-bahak saat melihat keadaan Romeo, Alex dan Ruly. Ketiga  cowok itu sudah seperti gembel. Muka ketiganya penuh dengan lumpur. Bahkan baju yang mereka pakai sobek-sobek persis seperti gembel. "Alex lo ngompol ya?" teriak Vani menutup hidungnya karna bau tidak sedap mengenai hidungnya.

"Diem lo, laki lo lagi ketakutan gini," sentak Alex kakinya masih bergetar, padahal tadi ia sudah minum untuk menghilangkan rasa takutnya. Dan ia juga sudah duduk di kursi kayu agar lebih tenang, tapi bibir dan kakinya masih saja bergetar.

Berbeda dengan Romeo, cowok itu langsung memeluk istrinya Ghea untuk menghilangkan rasa takutnya. Dan Ghea tidak menolaknya walau seluruh tubuh Romeo penuh dengan lumpur.

Sedangkan Ruly, Ruly langsung masuk ke dalam kamar karna ia tidak ingin melihat keuwuan itu.

Alexa terus tertawa melihat Alex. Sepertinya hanya Alex yang tersiksa. Sampai-sampai Alex ngompol dicelana dan juga menangis. Lututnya berdarah, sepertinya mereka jatu, karna seluruh tubuh mereka terkena lumpur. "Jangan diketawain kasian," tegur Arega. Alexa menganguk dan memeluk tubuh Arega.

"Ghea bawa suami lo masuk, kasian tuh dari tadi diem mulu, kaya terkena tekanan batin," titah Arega. Ghea pun mengangguk lalu menuntun suaminya memasuki vila.

"Lo juga Van. Tuntun Alex kasian." Vani mengangguk. Kini tinggal Arega dan Alexa yang berada di luar vila itu.

Arega mengecup sekilas bibir Alexa, membuat Alexa mematung. "Ayo masuk," ajak Arega menggenggam tangan Alexa. Lalu keduanya pun masuk ke dalam vila.

***

Tbc ...

Maaf ya kalo semakin kesini semakin ngebosenin.🙏

AREGA [Selesai]Where stories live. Discover now