Prolog

22.7K 1.1K 63
                                    

Lima tahun memadu kasih pasti membuat setiap pasangan mengharapkan untuk mengikat hubungan mereka ke jenjang yang lebih tinggi.



Sebuah pernikahan.




Begitupula dengan Jungkook. Hubungannya bersama Taehyung bahkan sudah memasuki tahun ke lima, nyaris menginjak tahun ke enam. Dirinya pun sudah lebih dari siap untuk membina rumah tangga bersama sang pujaan hati. Namun bertahun-tahun menunggu, Taehyung masih terlihat enggan melamarnya.




Jangankan melamar, membawanya ke rumah pria itu pun tak pernah dia lakukan lagi.





Hanya sekali---- saat dirinya sedikit memaksa Taehyung untuk memperkenalkannya pada kedua orang tuanya.



Hanya saat itu.



Namun hari ini dirinya amat bahagia sekali, sebab kekasihnya tiba-tiba mengajaknya untuk bertemu. Setelah nyaris dua minggu menghilang begitu saja.



Dia jelas tak bisa menutupi raut wajah bahagianya. Kekasihnya mengajaknya makan malam romantis. Maka takkan menutup kemungkinan jika Taehyung juga akan melamarnya.






"Aku bahagia sekali Hana noona, akhirnya Tae hyungie mengajakku makan malam berdua, apakah dia juga akan melamarku disana?"



Jungkook terus berceloteh tanpa menyadari perubahan seseorang disana.




.





Hatinya hancur tanpa sisa.



Air matanya bahkan tak bisa lagi untuk sekedar mengalir turun.



Telinganya berdenging---- masih memproses untaian kata demi kata yang Taehyung utarakan beberapa saat lalu.





Pria tampan itu menghela nafas pelan, terlampau jengah akan Jungkook yang mendadak bisu sekian detik lamanya.




"Aku tau kalau kau akan bereaksi seperti ini. Tapi aku tak punya pilihan lain, Ibu ku lebih menyukai Hana di bandingkan dirimu! Maka akhiri ini karena tak lama lagi aku dan Hana akan menikah!" Ujarnya enteng, sama sekali tak terlihat berdosa karena telah membuang Jungkook begitu saja.




Satu tangannya terulur, meraih kertas panjang yang sebelumnya Taehyung ulurkan padanya. Memandangnya datar terkesan kosong.





"Aku bahkan menunggumu sampai lima tahun---- tidak enam tahun hanya untuk omong kosong macam sampah begini! Terima kasih, kau dan Hana benar-benar telah menghancurkan hidupku! Ku harap kalian membusuk di neraka sana!"







Memandang benci ke arah Taehyung yang malah menaikan sebelah alisnya sembari memandang Jungkook.




.





Ya, kita memang bisa mengatakan membenci seseorang----- namun tentu saja masih sedikit kesulitan saat melakukannya. Apalagi setelah perkataan terakhirnya pada Taehyung----- dia memilih menutup dirinya dari dunia luar.




Mengabaikan Hana yang terus-menerus mengetuk pintu apartemen mungilnya untuk menjelaskan permasalahan di antara keduanya. Bagi Jungkook, sekali berkhianat tetaplah pengkhianat---- apapun alasannya.






Maka malamnya dia mengemasi seluruh pakaiannya ke dalam sebuah koper besar. Dirinya sudah memutuskan untuk menjauh dari sana. Enggan tetap hidup bersama kenangan menyakitkannya.







"Aku pernah berfikir jika hidup di Seoul adalah sebuah anugerah karena aku bertemu denganmu. Tapi sekarang aku menariknya kembali, hidup di Seoul apalagi setelah bertemu denganmu adalah sebuah kesialan tanpa akhir!"





Jungkook memandang pintu rumahnya datar----- untuk terakhir kali.




.





Ketika seseorang berkata takdir itu lucu----- sebab, takkan ada yang bisa menebak bagaimana berjalannya hal itu. Maka seratus persen benar.



Jungkook sangat memahaminya.





Namun dia sama sekali tak pernah menyangka kalau takdir lucu itu akan datang ke padanya secara tiba-tiba.






Dia memandang Taehyung dingin. Sementara lelaki tampan itu nampak tersenyum teduh. Ada binar rindu dalam netra tajam mantan kekasihnya.






"Jung------"





Hingga sebuah suara seseorang berhasil membuat keduanya membeku.







"Mama---- Paman itu siapa? Apakah hotelnya masih jauh, Noya sudah lapar Ma~"






Seorang balita mungil muncul di balik kaki jenjang Jungkook. Memandang Taehyung dengan bola mata bulat mirip Jungkook amat polos.







.
.
~tbc~

Udah ya, jangan di cariin lagi ini si Sambalado. Doain aja semoga ga ilang, cape kalo harus publish ulang terus😩



Ig; jicho_world
Twt; chuujicho

Smeraldo [kth + jjk]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang