#1

12.2K 862 14
                                    

Dia merenung soalnya lagi mikirin aku😫

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Dia merenung soalnya lagi mikirin aku😫

.

Makasih untuk komen kalian di prolog, boleh minta asupan penyemangat lagi? Ehehe><

.
.
.





"Hyungie, sudah datang? Ayo masuk ke dalam, aku baru saja selesai membuatkan makan siang. Kita makan bersama ya?" Jungkook tak bisa menahan luapan rasa bahagianya saat mengetahui kalau kekasihnya yang mengetuk pintu beberapa menit lalu.


Dirinya memang sempat mengirimkan pesan pada Taehyung untuk memintanya bertemu sejenak karena ia merindukan sang kekasih yang sibuk dengan pekerjaannya selama ini. Bahkan sudah nyaris dua bulan mereka tak bertemu. Taehyung itu seorang CEO, wajar memang kalau dia tak selalu berada di Korea. Terkadang kekasihnya akan dinas ke luar negeri dalam durasi waktu yang berbeda-beda.



Terakhir ia menghubungi Taehyung pun, kekasih tampannya sedang berada di Turki dan kebetulannya sahabat baiknya itu pun memiliki pekerjaan disana. Maka Jungkook menitipkan sesuatu untuk sang kekasih lewat Hana sebagai perantaranya. Dan kini Jungkook mengetahui kalau kekasihnya sudah berada di Seoul lewat unggahan media sosialnya. Maka ia menyuruh Taehyung untuk datang ke rumahnya.


Taehyung tak banyak berbicara, Kim muda menganggukan kepalanya pelan sembari berjalan memasuki rumah; mengikuti langkah kaki Jungkook seraya dirinya melepaskan jas yang tengah ia kenakan.



"Bagaimana pekerjaan hyungie, apa baik-baik saja?" Tanya Jungkook perhatian sembari menyiapkan makanan untuk Taehyung. Meletakan nasi di atas piring bersama dengan lauk-lauk yang memang menjadi favorit sang kekasih.


Taehyung hanya menganggukan kepalanya malas sembari meminum air dalam gelasnya.


"Ya, begitulah. Biasa saja, tak ada apapun yang istimewa. Semuanya masih baik-baik saja, memangnya ada apa?" Tanya Taehyung setengah heran, Jungkook hanya menganggukan kepalanya pelan sebelum menyodorkan piring dalam genggamannya ke hadapan Taehyung.



"Syukurlah kalau begitu, aku hanya khawatir pada hyungie yang akhir-akhir ini sering sekali berpergian ke luar negeri. Aku fikir ada masalah serius yang terjadi." Ujar Jungkook memilih mengeluarkan keluh kesahnya selama ini.



Bukan tanpa alasan dirinya mengatakan ini, sebab selama dua bulan menghilangnya Taehyung------ salah satu sahabatnya malah sempat bertemu Taehyung di Jeju dua minggu lalu. Sementara setaunya, saat kejadian tersebut kekasihnya mengaku tengah berada di Milan. Jadi, siapakah yang berbohong disini?






"Tak ada yang terjadi, dan bagaimana pekerjaanmu----- apakah anak-anak itu menyusahkanmu?" Tanya Taehyung mengalihkan pembahasan mereka sebelumnya. Sejak awal berpacaran dulu pun, kekasihnya lebih cenderung enggan membicarakan pekerjaannya sebagai CEO. Taehyung lebih memilih membicarakan pekerjaan Jungkook saja. Entah apa alasannya.



Mendengar jika dunia penuh warnanya di singgung sang kekasih, mau tak mau Jungkook tersenyum lebar dengan kedua mata berbinar cerah.




"Mereka sama sekali tak merepotkan, aku bahkan bahagia sekali karena di izinkan mengajar mereka semua. Sekali-kali hyungie harus melihatku mengajar anak-anak muridku. Banyak wali muridku mengatakan jika aku sudah pantas menjadi seorang Ibu." Cuit Jungkook sembari tersenyum malu-malu di akhir kalimatnya.


Sebuah kode keras tentu saja.



Namun Taehyung hanya menganggukan kepalanya pelan membuat Jungkook diam-diam merasa kecewa pada sikap sang kekasih. Dirinya baru akan membuka suaranya kembali, sebelum dering ponsel Taehyung di atas meja membuat perhatian keduanya teralih.


Wajah Taehyung menegang selama beberapa detik sebelum panggilan itu dia matikan begitu cepat. Jelas membuat Jungkook semakin heran saja. Tak lama ada pesan masuk disana dan kekasihnya langsung bangkit berdiri dengan tergesa.




"Ibuku mengirimiku pesan, sesuatu yang buruk terjadi di rumah. Aku pergi sekarang----- nanti malam aku akan menginap disini." Ujarnya begitu cepat, namun Jungkook menahan satu lengannya.





"Kapan hyungie akan memperkenalku dengan keluargamu, khususnya Ibumu?" Jungkook memandang Taehyung penuh permohonan. Namun bahkan sampai di menit ke lima pun, kekasihnya tetap bungkam.



Sehingga tak ada alasan bagi Jungkook untuk menahannya lebih lama lagi disini,
"Kalau begitu pergilah. Jangan sampai membuat Ibumu menunggu lebih lama lagi."





Bersamaan dengan punggung Taehyung yang kian menghilang di pandangannya, air mata itu perlahan turun membasahi wajah Jungkook.



.
.




Sejujurnya, Jungkook mengenal Taehyung lewat perantara salah satu teman baiknya. Park Yoongi.

Suaminya, Jimin----- bersahabat baik dengan Taehyung. Keduanya mengadakan sebuah pesta kecil-kecilan di rumah mereka sebagai moment menyambut calon keluarga baru Park.



Dan disana dirinya bertemu Taehyung.


Taehyung yang dingin dan kaku. Sementara dirinya yang supel dan hangat. Dua kepribadian berbeda.



Mereka awalnya hanya membicarkan masalah pekerjaan masing-masing, kemudian merambat pada keinginan orang tua Taehyung yang terus mendesak pemuda tampan agar segera mengakhiri masa lajangnya.




Hanya sebatas itu. Namun tanpa siapapun sadari, malah membuat perasaan nyaman hinggap dalam diri masing-masing.




Hingga celetukan Taehyung mengakhiri pertemuan mereka hari itu.


"Kau sangat dewasa, aku suka. Sepertinya aku pun tertarik padamu, ayo berkencan makan siang denganku esok hari. Aku akan menjemputmu di depan Sekolah."




Berlanjut pada pertemuan-pertemuan mereka yang lainnya.







.
.
~tbc~



Ig; jicho_world
Twt; chuujicho

Smeraldo [kth + jjk]✓Where stories live. Discover now