#13

9.8K 970 50
                                    

Sumpah makin lama visualmu makin bikin histeris Tae😭

Rất tiếc! Hình ảnh này không tuân theo hướng dẫn nội dung. Để tiếp tục đăng tải, vui lòng xóa hoặc tải lên một hình ảnh khác.

Sumpah makin lama visualmu makin bikin histeris Tae😭

Uhmm makasih buat komentar pecah kalian di chap kemarin, part ini masih fokus ke pemikiran Tae bagi yang gak suka boleh di skip🙏


.
.
.





"Apa yang tengah kau fikirkan Kim Taehyung? Eomma perhatikan sejak kemarin kau sama sekali kurang fokus, seperti baru saja kehilangan porosmu." Pertanyaan yang ibunya ajukan nyatanya berhasil membuat Taehyung tersadar dari lamunannya.


Namun dalam waktu bersamaan dirinya juga terpekur lama; semuanya karena kalimat terakhir sang ibu.





Kehilangan poros ya? Taehyung memang merasakan jika akhir-akhir dirinya sedikit kurang fokus bahkan terkesan uring-uringan. Dan semuanya terjadi setelah Jeon Jungkook menghilang secara tiba-tiba dari apartemennya. Namun sebentar lagi adalah hari pernikahannya dan Hana------ mungkin alasan dia seperti ini karena tak sabar untuk mengikat janji sehidup semati bersama pilihan hatinya itu!




Ya, mungkin memang itulah yang menjadi akar permasalahannya. Taehyung mencoba meyakinkan dirinya dalam hati.




Terus saja berkilah Taehyung, cepat atau lambat pun semua kebenaran akan terungkap seberapa keras pun mencoba untuk menutupinya. Hanya saja satu; jangan pernah menyesali apa yang terjadi di masa depan karena egomu sekarang.



Sebab pepatah lama pernah mengatakan; apa yang kamu tanam hari ini, itulah yang akan kamu petik di kemudian hari!





Mencoba fokus kembali pada kenyataan, apalagi kala menyadari bahwa sang ibu tengah memandangnya intens. Akhirnya Taehyung memilih untuk mencoba mengatakan kejujurannya; sesuatu yang telah ia pendam beberapa waktu ke belakang. Mungkin setelah mendengar saran Heera; dirinya akan merasa lebih baik.





"Jungkook pergi, dia meninggalkan apartemennya tanpa jejak apapun. Dan semuanya terjadi setelah pengakuanku jika selama ini aku bermain api bersama sahabatnya, Hana." Aku Taehyung jujur. Di lihatnya Heera yang tak bergeming sama sekali. Ekspresinya masih terlihat dingin; namun Taehyung tau ada kilat puas pada kelereng tajamnya.




Bahkan sebelah bibirnya terangkat; membentuk senyuman miring yang nampak meremehkan.




"Bagus jika dia pergi, artinya dia masih tau diri untuk tak mengganggu kebahagiaanmu dan Hana di masa depan atau parahnya mengemis agar kau kembali padanya. Tapi lebih baik berhati-hati, siapa tau dia akan kembali lagi suatu saat nanti dan menggodamu lagi. Eomma tak berharap itu semua terjadi Taehyung!" Desis Heera amat berbahaya. Kedua matanya nampak berkilat amat kejam; seperti menyimpan dendam besar yang entah pada siapa.





Dan perkiraan Taehyung yang mengatakan bahwa dirinya akan tenang setelah mendengar saran sang ibu sepertinya salah besar. Di bandingkan tenang---- Kim muda malah semakin risau saja. Namun ia memilih menutupinya seorang diri.



"Aku mengerti, eomma. Aku janji takkan pernah bermain-main dengannya lagi, cukup beberapa waktu ke belakang saja. Lagipula sebentar lagi Hana akan menjadi istriku, otomatis aku harus merubah hidupku mulai dari sekarang dan menjaga perasaannya. Jujur saja, aku merasa bersalah padanya selama ini karena dia harus menyaksikan aku bermesraan bersama Jungkook." Ujar Taehyung penuh sesal. Menyebabkan sang ibu tersenyum puas mendengar perkataan putera tunggalnya tersebut.





Dia sungguh bangga akan pemikiran dewasa Taehyung. Lebih mengutamakan logika di bandingkan apapun juga.





"Pilihan bagus sayang, kau memang harus memprioritaskan Hana mulai sekarang karena ia akan menjadi istrimu sekaligus ibu dari anak-anakmu. Lalu----- bagaimana persiapan pernikahan kalian? Sudah berapa puluh persen, Tae? Ingat, pernikahan kalian akan di laksanakan kurang dari satu bulan lagi! Kita harus benar-benar menggelarnya secara mewah dan berkelas. Buat satu dunia terpukau karena pernikahan sempurna kalian!"




.
.





"Pernikahan pengusaha muda Kim Taehyung dan sang isteri Kim Hana di gelar begitu mewah--------"





Ck,





Jungkook berdecak malas melihat tayangan televisi di depan sana. Tiba-tiba saja mood nya untuk makan ramen menghilang entah kemana. Tergantikan perasaan muak serta marah, entah pada siapa.




Ya, sebulan berlalu begitu saja. Jungkook memilih melarikan diri ke luar negeri. Tak tanggung-tanggung, dia menguras nyaris setengah tabungannya selama ini untuk bisa menetap di sudut kota Norwegia.





Tempat yang menurutnya aman, karena Taehyung ataupun Hana tak mungkin bisa menemukannya disini.





Tes



Tes





Tanpa sadar air matanya menetes kala berita pernikahan Taehyung dan Hana masih di tayangkan disana. Bohong untuk tak mengatakan bahwa hatinya semakin terluka melihat mereka bahagia sementara dirinya harus menanggung beban sendirian disini.





Ya, sebuah beban karena Taehyung tanpa sadar menitipkan satu nyawa di rahimnya.





Mengepalkan tangannya; Jungkook menunduk untuk memandang perutnya yang mulai membuncit dengan pandangan sendu. Namun siapapun jelas tau; ada setitik rasa bersalah disana.






"Papa mu sudah menemukan bahagianya, kali ini giliran kita baby. Ayo buktikan, jika kita bisa berbahagia meski tanpa mereka."





.
.
~tbc~



Yang mau hujat, monggo luapkan kekesalan kalian di kolom komentar ahaha

Ig; jicho_world
Twt; chuujicho

Smeraldo [kth + jjk]✓Nơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ