#8

7.7K 745 42
                                    

Penumpang kapal mbemkook mana suaranya?😋

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Penumpang kapal mbemkook mana suaranya?😋

.
.
.





"Kenapa rasanya badanku tak enak sekali? Apa karena aku terlalu lelah bekerja makanya seperti ini, wajahku pun nampak agak pucat." Gumam Jungkook sembari memandang pantulan wajahnya di depan cermin kamar mandi.


Pagi ini dirinya muntah-muntah lagi. Sudah terhitung dari tiga hari lalu dirinya seperti ini. Mungkin masuk angin biasa, meski sebenarnya hati kecilnya tak yakin akan hal itu. Rasa takut perlahan muncul dalam dirinya, namun Jungkook memilih menepisnya jauh-jauh.



"Bukan aku tak ingin menerima karunia Tuhan, tapi saat keadaan kami seperti ini----- sepertinya tak mungkin jika dia akan bertanggung jawab sepenuhnya pada kami."


.




Taehyung kembali menghilang, Jungkook yang entah sudah kebal atau mungkin terlalu malas mencari keberadaan sang kekasih memilih membiarkannya. Fokus pada semua pekerjaan dan urusannya sendiri, itu jauh lebih bermanfaat daripada menyakiti batin sendiri karena keberadaan kekasih hati yang tak ia ketahui ada dimana.




Di samping itu, Jungkook tak ingin stres sendiri. Meski sebenarnya dirinya mulai merasakan hal ini. Bukan tanpa alasan, menghilangnya Taehyung di iringi dengan Hana yang nyaris setiap waktu sulit ia temui. Ada saja alasan ketika Jungkook meminta bertemu.



Jika dia mendatangi apartemen Hana pun, wanita itu tak ada disana. Bertanya pada bagian informasi pun hanya di jelaskan jika Hana memang jarang berada disana. Katanya wanita itu sering menginap di rumah calon suaminya.




Jelas ini yang membuat perasaan Jungkook kian tak nyaman. Entah mengapa dadanya mencelos menyakitkan kala mendengar kabar Hana sudah memiliki tambatan hatinya dan akan segera melangsungkan pernikahan.




Di samping bahagia untuk sang sahabat, Jungkook malah merasakan sebagian hatinya hancur secara perlahan.







Ting




Sebuah pesan baru masuk ke dalam ponselnya, Jungkook dengan gerakan malas mengecek ponselnya sebelum kedua matanya seketika berubah penuh binar bahagia.




Pasalnya sang kekasih mengirimkan pesan singkat padanya.




From; Taetae Hyungie♡♡

Malam ini temui aku di tempat biasa, ada hal penting yang ingin ku bicarakan denganmu.





Ting

Tong




Tepat setelah membaca untaian kalimat dalam pesan singkat sang kekasih, bel apartemennya berbunyi nyaring. Jungkook bergegas untuk membukakan pintu dan ketika melihat sang tamu tak di undang, dirinya memekik kecil.



"Hana noona, aku merindukanmu. Noona kemana saja, kenapa sulit sekali untuk ku temui?" Jungkook merengsek mendekap Hana, tanpa menyadari tatapan sendu wanita yang telah menjadi sahabatnya selama beberapa tahun lamanya.




Atau gumaman tanpa suara Hana yang terus melapalkan permintaan maaf padanya. Permintaan maaf karena telah merebut seseorang yang amat berharga dalam hidup Jungkook.




Setelah semua ini, entah akan jadi seperti apa hubungan ketiga orang tersebut.




"Maafkan noona, Kook. Ada beberapa urusan penting yang harus noona selesaikan. Sepertinya Kookie bahagia sekali? Apa ada kabar membahagiakan, hmm?" Tanya Hana penuh perhatian. Jungkook seketika kembali mengingat isi pesan singkat Taehyung. Kemudian senyumannya pun berubah semakin lebar saja.




Tak langsung menjawab; Jungkook memilih berjalan masuk ke dalam kamarnya untuk memilih pakaian terbaiknya demi bertemu sang kekasih hati.




"Malam ini Tae hyungie mengajakku bertemu untuk makan malam romantis berdua, katanya sekalian ada yang ingin dia bicarakan denganku. Sepertinya Tae hyungie akan melamarku, astaga aku sama sekali tak menyangka akan hal ini. Aku jelas harus mempersiapkan penampilanku sebaik mungkin. Jangan sampai aku membuat kekasihku kecewa padaku." Cerocos Jungkook tanpa memandang Hana sama sekali.



Deg



Jelas saja pemuda manis takkan pernah menyadari ekspresi Hana yang berubah dalam sekejap mata. Wajahnya nampak pucat pasi, seperti seseorang yang ketakutan saat kebusukannya nyaris terbongkar.





Hingga kemudian wanita cantik tersebut berdehem sejenak untuk menyadarkan dirinya kembali. Bukan saatnya ia untuk ketakutan sekarang. Setidaknya saat ini, dirinya hanya harus menutupi semua kenyataan tersebut serapat dan sebaik mungkin.




"Kalau begitu selamat, aku selalu memanjatkan doa yang terbaik untuk adik kecilku ini. Semoga saja Tuhan mendengarkan semua permintaan baikmu."



Bohong. Nyatanya Hana berbohong. Ia jelas tau apa yang akan Taehyung katakan pada Jungkook!




.
.





Beberapa tahun ke belakang, jauh sebelum Jungkook bertemu Taehyung; pemuda manis sempat memberikan hatinya pada pemuda lain. Salah satu teman satu angkatannya di Senior High School.


Cinta monyet biasa.




Namun Jungkook merasa nyaman dengan pemuda tampan tersebut. Mereka pun hanya berpacaran layaknya muda-mudi biasa. Tak ada ciuman atau dekapan. Hanya bergandengan tangan biasa. Tapi bagi keduanya itu sudah luar biasa.



Cinta memang sesederhana itu.




Namun beranjak waktu, pemuda tampan tersebut nyatanya harus pergi meninggalkannya demi mengikuti pekerjaan sang ayah. Mereka terpisah benua. Tapi sebelum pergi, keduanya pernah melontarkan janji untuk kembali suatu saat nanti demi menyatukan hati mereka lagi.






"Pegang janjiku, suatu saat nanti aku akan kembali untuk memintamu menjadi teman hidupku sampai Tuhan sendiri yang memisahkan kita. Entah tiga, lima atau mungkin delapan tahun dari sekarang. Satu yang harus kau ingat------- Jung Jaehyun tak pernah mengingkari janjinya!"





.
.
~tbc~




Ig; jicho_world
Twt; chuujicho

Smeraldo [kth + jjk]✓Where stories live. Discover now