#7

7.7K 729 19
                                    

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


Nanti uke mu aku rebut loh!😑


.
.
.







Kemudian seperti yang terjadi sebelum-sebelumnya; Taehyung akan datang padanya dengan tiba-tiba seolah tak terjadi apapun disini. Sama sekali tak merasa berdosa karena sempat membuat Jungkook kelimpungan seperti orang dungu.






Namun bodohnya, Jungkook seolah tak belajar dari masa lalu. Dirinya bahkan dengan mudah memaafkan Taehyung dan menerimanya begitu saja. Seolah apa yang terjadi di masa lalu sama sekali tak mempengaruhi mereka.







"Jadi, ada sesuatu yang terjadi? Mengapa sikapmu sedikit aneh begini, tak seperti biasanya." Tanya Jungkook penuh perhatian pada sosok tegap di belakangnya yang tengah memeluknya erat.






Seperti biasa, keduanya baru saja selesai melakukan ritual membuat anak dan kini tengah berbaring di atas ranjang sederhana Jungkook. Ya, apartemen kecil pemuda manis menjadi saksi bagaimana keduanya menyalurkan nafsu satu sama lain.








Taehyung tak langsung menjawab; hanya berdehem sejenak sebelum kedua tangannya memilih memeluk erat perut Jungkook dan menariknya agar semakin menempel padanya. Begitu erat sehingga membuatnya sesak. Bukan sesak karena kekurangan nafas sebenarnya-----





Namun sesak karena perasaan lain lebih tepatnya.






"Hanya sedang memikirkan beberapa hal." Balasnya dengan suara mengambang. Dagu Taehyung di taruh di pucuk kepala Jungkook, sibuk menciumi sisa aroma sampo pemiliknya yang tertinggal disana.






Dan dengan ini, Jungkook tak memiliki alasan lain untuk menanyakan apa yang terjadi pada Taehyung lebih jauh lagi. Sebab, Taehyung pun menolak mengatakan apapun padanya. Memilih menutupnya rapat-rapat.






"Pesanku satu, ketika hyung ada masalah; aku siap untuk hyung jadikan tempat berbagi, jangan terlalu takut untuk membagi masalahmu denganku karena kita adalah sepasang kekasih. Sudah sepatutnya aku membawa bebanmu begitupun sebaliknya. Jangan terlalu memendam semuanya seorang diri karena itu tak baik untukmu, aku hanya tak ingin akhirnya hyung jatuh sakit dan bahkan aku sama sekali tak tau apapun. Kalau sampai terjadi seperti itu----- maka sebagai kekasih, aku telah gagal."





Deg




.







Lalu semuanya terulang kembali, Taehyung akan menghilang seperti biasa. Setiap dirinya menanyakan hal tersebut lewat pesan singkat; Taehyung selalu mengatakan kalau pekerjaannya tengah banyak sekali dan ia sibuk setengah mati membuatnya tak bisa sekedar menemuinya.






Jika dahulu, Jungkook selalu mempercayai perkataan sang kekasih------ lebih tepatnya mencoba mempercayainya. Namun entah mengapa, kali ini sulit baginya untuk melakukan semua itu. Mempercayai kekasihmu sendiri yang tengah sibuk bekerja?





Entah mengapa rasanya bulshit sekali!






"Mengapa sampai membohongiku seperti ini? Aku bahkan bingung pada diriku sendiri, saat ini----- aku harus tetap mempercayai semua perkataanmu atau menuntut penjelasan terkait semua ini padamu?!" Lirih Jungkook sembari memandang sebuah pemandangan di depan sana dengan tatapan penuh luka.







Bukan tanpa alasan, sebab di depan sana Taehyung yang katanya tengah sibuk dengan pekerjaannya malah terlihat tengah menemani ibunya yang sedang berbelanja begitu santainya. Bahkan wajah tampannya nampak segar, tak terlihat lesu akibat di paksa bekerja berhari-hari secara nonstop.






Satu tangannya bergerak tanpa di perintahkan; mengambil ponsel pintarnya dari dalam tas demi mengirimkan satu pesan singkat pada Taehyung. Kekasihnya yang kini kebetulan tengah memainkan ponsel sembari tersenyum lembut. Entah tengah berkirim pesan dengan siapa sampai memperlihatkan ekspresi seperti itu.







Namun nyaris lima menit berlalu, Taehyung tak mengunjung membalas pesannya. Padahal di depan sana, dirinya masih melihat dengan jelas bahwa sang kekasih tengah memainkan ponselnya. Tanpa sadar, ini membuat kedua matanya mendadak terasa panas dengan jantung bertalu amat menyakitkan.







Delapan menit; semuanya masih sama.





Jungkook nyaris menyerah dan memutuskan untuk menghampiri sang kekasih sebelum balasan Taehyung dia dapatkan yang mana membuat tangisnya pecah detik itu juga.






From; Taetae Hyungie♡♡

Aku sedang di Jeju, ada pertemuan bisnis selama dua minggu disini. Setelah aku pulang nanti, aku akan menemuimu...










Kenapa rasanya begitu menyakitkan? Jungkook tau jika dirinya tengah di tipu, tapi mengapa dia tak bisa tegas pada Taehyung yang nyatanya ada di depan matanya sendiri?




.
.





Jungkook hanya memiliki satu mimpi sederhana; dirinya ingin dekat dengan kedua orang tua suaminya kelak karena di samping Jungkook ingin merasakan bagaimana memiliki kedua orang tua itu------ juga karena dirinya ingin menjadi satu-satunya menantu idaman bagi mereka.






Jungkook jelas paham jika para orang tua selalu saja menyuruh anak mereka menikah lagi begitu mudahnya jika menantu mereka tak sesuai selera mereka. Dan Jungkook tak ingin bernasib seperti ini.






Alhasil, dirinya mencoba menanyakan hal-hal yang di sukai orang tua Taehyung terutama ibunya pada sang kekasih hati.







Namun apa balasannya------ begitu menohok hatinya.





"Untuk apa kau menanyakan hal itu? Ibuku memiliki selera amat tinggi dan aku takut kau takkan bisa mengabulkannya. Jadi, lupakan saja perihal mengambil hati ibuku dengan cara memberikan apapun yang dia suka karena itu takkan berhasil."







.
.
~tbc~



Ig; jicho_world
Twt; chuujicho

Smeraldo [kth + jjk]✓Where stories live. Discover now