#27

8.3K 826 48
                                    

Sesungguhnya Noya, bapak kamu brengsek itu cuma buat kebutuhan cerita aja😫

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Sesungguhnya Noya, bapak kamu brengsek itu cuma buat kebutuhan cerita aja😫

Sesungguhnya Noya, bapak kamu brengsek itu cuma buat kebutuhan cerita aja😫

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Karena faktanya dia itu good boy dan bochen mama mu😋

Karena faktanya dia itu good boy dan bochen mama mu😋

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


Buktinya subuh-subuh pernah di telpon mama mu gegara belom pulang syuting dan dia auto jelasin layaknya minta pengertian sama bini kalo dia lagi lembur😫






.
.
.






Jungkook sontak terdiam mematung di posisinya. Bukan karena terkejut mendengar pertanyaan yang di lontarkan Juno, hanya saja merasa sedikit heran----- mengapa balita manis tersebut mengungkit ayah kandungnya. Tak biasanya dia seperti ini!






Namun melihat ekspresi memelas Juno------ yang memang terlihat begitu penasaran akan jawaban sang ibu, Jungkook jelas tak tega untuk tak menjawabnya. Menghela nafas pelan, sebelum berujar lembut pada putera tunggalnya.






"Noya ingin tau kepribadian Papa Noya? Kalau begitu kemari, duduk di pangkuan Mama agar Mama lebih mudah menceritakan tentang Papa mu." Setengah ragu, Juno mendekat ke arah sang ibu sebelum mendudukan tubuhnya di atas pangkuan Jungkook.







Pemuda manis yang melihatnya hanya tersenyum gemas sembari melingkarkan satu tangan di perut Juno, sementara bibirnya membubuhkan beberapa kecupan pada pipi bulat puteranya. Baru menghentikan aksinya kala mendengar rengekan Juno yang memintanya berhenti.






"Noya ingin tau tentang Papa bukan? Mama akan bercerita sedikit tentang Papa, sesungguhnya Papa Noya adalah orang baik. Ketika Mama bertemu Papa, Papa adalah orang dengan kepribadian lembut serta manis. Apapun yang Papa lakukan selalu membuat Mama tersenyum, karena apa? Karena Mama jauh lebih merasa bahagia jika melakukan apapun bersama Papa mu." Ungkap Jungkook sembari tersenyum sendu, benaknya kembali harus merasa sedikit sesak kala mencoba mengingat masa-masa tersebut.







Mendengar perkataan sang ibu, kening Juno mengerut samar. Bahkan bibir kecilnya tanpa ia sadari maju beberapa senti.







"Kalau Papa memang pernah membuat Mama bahagia, kenapa kalian harus berpisah padahal aku ada di antara kalian berdua? Apakah Papa bertemu Tante Hana dan jatuh cinta padanya makanya kita di tinggalkan?" Ujar Juno lesu, Jungkook jelas semakin terhenyak di posisinya kala melihat kedua bola mata balita manisnya yang nampak berkaca-kaca.






Dirinya tak sepenuhnya berbohong pada Juno. Memang ada bagian dari sikap Taehyung yang berhasil membuatnya tersenyum bahagia hingga menitikan air mata saking terharunya. Ya, sebelum Jungkook mengenalkan Hana padanya dan sebelum orang tua Taehyung mendesaknya untuk menikahi seorang perempuan agar keluarga besar Kim tak merasa malu memiliki menantu pria.







Memang bukan sepenuhnya kesalahan Taehyung; Jungkook paham itu. Namun yang sama sekali tak bisa ia terima adalah ketika Kim muda memilih mempertahankannya hanya untuk menduakannya bersama Hana. Memberikan dirinya harapan palsu untuk hubungan mereka ke depannya. Itu yang membuatnya enggan memaafkan Taehyung atau Hana begitu mudahnya.







Taehyung jelas bisa meninggalkannya secara terang-terangan saat itu. Bukan memilih cara seperti ini. Menyakitinya sampai ke titik paling parah, andai waktu bisa di putar; Jungkook ingin kembali ke masa kala Taehyung hendak menyemburkan benihnya ke dalam rahimnya. Dirinya jelas merasa bersalah karena membiarkan Juno lahir dan tumbuh hanya bersama dengannya. Tanpa sosok ayah kandungnya!







Ia tak tau harus menjelaskan semua permasalahannya seperti apa, Juno jelas masih terlalu kecil untuk memahami masalah orang dewasa. Ia jelas takkan mengerti apapun.








"Semuanya tak semudah apa yang Noya fikirkan. Sekalipun Mama dan Papa saling mencintai, sampai kapanpun kami takkan pernah bisa bersama. Sebab, posisi Mama dan Papa sangat bertentangan. Jika di ibaratkan; Papa adalah langit sementara Mama bumi----- tempat kita berpijak sekarang. Jarak antara langit dan bumi itu sangat jauh, sama seperti Mama dan Papa. Mungkin sekarang Noya takkan mengerti apapun, namun kelak----- saat Noya sudah beranjak dewasa, Noya akan memahami apa maksud Mama."







.
.






"Oppa, akhir-akhir ini ku perhatikan oppa selalu pulang terlambat. Apa ada masalah di Kantor?" Tanya Hana sembari memandang Taehyung sendu. Dirinya dengan sigap membantu suaminya untuk melepaskan jas serta dasi yang menggantung di lehernya.







Sementara Taehyung sendiri hanya memperhatikan semua tingkah Hana dalam diam. Entah mengapa pernikahannya semakin hari kian terasa hambar saja. Kim muda sendiri pun sampai lupa kapan terakhir kali dia menyentuh Hana. Mengapa semuanya sampai seperti ini?!







Bukan pernikahan seperti ini yang yang Taehyung inginkan!






Malah dirinya terkadang selalu tak sengaja membayangkan jika Jungkook yang menjadi istrinya. Bahkan dalam bayangannya------ Hana yang tengah menyiapkan sarapan pagi adalah sosok Jungkook!







Memang keterlaluan, namun Taehyung jelas tak bisa menahan bayangannya sendiri. Karena itu hadir tanpa dia duga!







Menghela nafas pelan, dan hal itu tentu saja membuat Hana mengernyitkan kening. Posisi keduanya masih sama seperti semula, tak berubah sedikitpun.







"Oppa, apa benar-benar semelelahkan itu? Mau aku pijat nanti sebelum kau tidur, huum?" Tanyanya lembut sembari memijat pelipis Taehyung.








Mungkin memang ini waktunya, inner Taehyung.







"Beberapa minggu yang lalu aku tak sengaja bertemu dengan Jungkook dan dia tak sendiri. Dia membawa seorang anak kecil dan itu adalah anak kami. Anak kandungku!"








.
.
~tbc~


Ig; jicho_world
Twt; chuujicho

Smeraldo [kth + jjk]✓Where stories live. Discover now