#4

7.8K 730 35
                                    

Sebenernya aku ikut foto loh~ naplok meluk perutnya dek Koo~😋

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sebenernya aku ikut foto loh~ naplok meluk perutnya dek Koo~😋

.
.
.





"Aku sudah siap, ayo pergi." Ajak Jungkook riang membuat Taehyung yang mematung di depan pintu terhenyak di posisinya. Wajahnya nampak sedikit pucat dan itu sejujurnya membuat pemuda manis cemas pada keadaan sang kekasih.



"Kalau begitu, ayo pergi. Jangan biarkan ibuku menunggu lama." Ujar Taehyung datar. Jungkook sekali lagi menganggukan kepalanya riang, dirinya sudah akan beranjak pergi sebelum menyadari kalau ia melupakan sesuatu yang penting di meja makannya.



Hadiah untuk calon ibu mertuanya.


Mau tak mau dirinya pamit sebentar pada Taehyung untuk mengambil barang yang di maksud. Sempat memberikan senyuman manis pada Hana yang sejak tadi berdiri bersandar di dekat pintu dengan wajah pucatnya.






Tap


"Hyu-----"

Langkah kaki Jungkook seketika terhenti saat menemukan pemandangan aneh di hadapannya. Dimana jarak Taehyung dan Hana cukup dekat---- keduanya pun sepertinya tengah membicarakan sesuatu hal terlihat dari wajah mereka yang nampak serius dan sedikit tegang.



Dirinya jelas penasaran. Namun dari jaraknya bahkan tak terdengar pembicaraan keduanya. Mereka seperti amat hati-hati agar tak ada yang mendengar percakapan tersebut. Termasuk Jungkook.




Raut wajah Taehyung pun nampak frustasi setelahnya dan entah mengapa ini membuat perasaan Jungkook mendadak berubah tak enak. Rasanya tak nyaman, seperti ada kawanan ulat bulu melintas disana.




Maka dengan sengaja, dirinya menjauhkan kedua orang tersebut dengan cara berjalan begitu tergesa sehingga bunyi sepatunya yang bertabrakan dengan lantai terdengar begitu menggema.





"Kenapa wajah kalian pucat sekali, seperti pasangan ketahuan selingkuh saja."


.




"Selamat malam Nyonya Kim Heera, perkenalkan saya Jeon Jungkook---- siang tadi saya membuatkan kue cokelat untuk Nyonya Kim, semoga Nyonya menyukainya." Ujarnya begitu sopan sembari menyodorkan satu bingkisan ke arah wanita setengah baya yang memandangnya malas sembari melipat tangan di dada.



Heera tak serta merta mengambil bingkisan yang di sodorkan Jungkook, melainkan menatapnya tanpa minat sebelum tersenyum sinis. Tentu saja membuat Jungkook merasa tak enak hati, bahkan dirinya mulai merasa tak nyaman.




"Aku tak suka kue cokelat, cokelat hanya membuat tubuhku cepat gemuk seharusnya kau tau tentang masalah itu! Ah, tapi jika di lihat dari penampilanmu----- wajar jika kau tak menyadari sampai ke sana." Paparnya sinis, bahkan memandang Taehyung yang berdiri di sebelahnya remeh.



Mungkin menghina secara tak langsung karena anaknya berkencan dengan orang seperti Jungkook yang memang jauh dari standar menantu idaman keluarga Kim.



Tap

Tap



"Ayo masuk, langsung saja ke acara inti. Aku sudah lelah dan ingin segera pergi beristirahat." Ketusnya sebelum berlalu dari sana. Jungkook sampai mematung dengan bola matanya bergetar samar. Pemuda manis jelas menahan tangisnya secara mati-matian.


Tak ingin semakin membuat Nyonya rumah tak menyukai keberadaannya. Taehyung yang sejak tadi berdiri di sampingnya pun akhirnya merampas bingkisan Jungkook cukup kasar sembari berbisik pelan di telinganya. Terdengar begitu kesal, padahal bukan sepenuhnya salah Jungkook.




"Kenapa kau tak bertanya tentang hal sekecil ini? Kau berhasil membuat ibuku kesal di pertemuan pertamamu dengannya------ sama artinya dia akan semakin kurang berminat untuk menjadikanmu menantu keluarga Kim." Bisiknya tajam, Jungkook sontak mendongak. Memandang Taehyung nanar.




"Aku sama sekali tak tau apapun tentang keluargamu, khususnya orang tuamu. Setiap aku bertanya tentang mereka hyungie akan selalu marah padaku----- siapa yang sebenarnya bersalah disini? Mengapa semua kesalahan kalian limpahkan padaku---- apa karena derajat kita berbeda? Karena aku bukan dari kalangan berada seperti kalian maka aku selalu menjadi sasaran pelampiasan kalian, begitu?!"


.
.




Titik permasalahan mereka datang di tahun kedua hubungan Taehyung dan Jungkook terjalin. Saat itu Jungkook tak sengaja mendengar pembicaraan antara Taehyung dan ibunya lewat sambungan telpon. Taehyung sempat marah-marah pada sang ibu sebelum kekasih tampannya membanting ponselnya ke dinding sampai hancur berkeping-keping.




Jungkook paham jika Taehyung tengah dalam kondisi tak stabil. Terlihat dari betapa frustasi serta kacaunya sang kekasih. Sehingga dirinya memutuskan untuk menghampiri Taehyung dan menenangkannya sebaik yang dirinya bisa.



Hingga satu perkataan Taehyung berhasil membuat keningnya mengernyit heran.



"Ibuku menyuruhku untuk segera menikah, dia terus mendesakku tanpa henti membuatku semakin frustasi." Ujarnya sembari mencengkram surainya kasar.



"Memangnya letak kesalahannya dimana? Wajar jika seorang ibu menuntut anaknya untuk segera menikah karena mengingat usiamu sudah cukup matang untuk membina rumah tangga dan lagipula hyungie sudah memilikiku, memangnya kenapa kalau kita menikah? Bukankah suatu hubungan akan di akhiri dengan pernikahan juga----- apa bedanya sekarang atau beberapa tahun lagi?" Cuitnya lugu.



Namun jawaban Taehyung selanjutnya membuatnya bungkam seribu bahasa.






"Karena aku belum siap, aku tak pernah siap untuk menikah apalagi jika itu dirimu. Aku jelas takkan siap!"



Entah maksudnya apa, namun Jungkook tau----- ada sesuatu yang tengah kekasihnya sembunyikan darinya.





.
.
~tbc~


Ig; jicho_world
Twt; chuujicho

Smeraldo [kth + jjk]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang