#21

9.4K 929 96
                                    

Gusti, ini anak gemesnya berasa pengen gigit lah😭😭😭

Rất tiếc! Hình ảnh này không tuân theo hướng dẫn nội dung. Để tiếp tục đăng tải, vui lòng xóa hoặc tải lên một hình ảnh khác.

Gusti, ini anak gemesnya berasa pengen gigit lah😭😭😭

Gusti, ini anak gemesnya berasa pengen gigit lah😭😭😭

Rất tiếc! Hình ảnh này không tuân theo hướng dẫn nội dung. Để tiếp tục đăng tải, vui lòng xóa hoặc tải lên một hình ảnh khác.

Ada yang ngintip tuh, om😲


Rất tiếc! Hình ảnh này không tuân theo hướng dẫn nội dung. Để tiếp tục đăng tải, vui lòng xóa hoặc tải lên một hình ảnh khác.


Pas mereka lagi dinner bareng😋





.
.
.





"Apa yang terjadi dengan wajah kusutmu itu?" Tanya Jimin heran kala menemukan Taehyung yang baru masuk ke dalam rumahnya menampilkan ekspresi tak enak di pandang. Begitu masam.





Bahkan penampilan Taehyung jauh dari kata rapih. Terlihat sekali jika Kim muda memang tengah dalam keadaan yang jauh dari kata baik-baik saja. Seperti tengah memiliki beban masalah yang tak sedikit.





"Aku pusing sekali, kepalaku rasanya mau pecah saja. Ibuku terus mendesakku agar segera memiliki anak sementara Hana saja baru akan memulai program mendapatkan anak besok lusa, serius Jim----- rasanya ingin menghantam apapun jika seperti ini terus!" Keluh Taehyung sembari meremas surainya frustasi.






Yoongi yang tak sengaja mendengar keluhan tersebut hanya mendengus pelan. Berjalan amat hati-hati karena perut membesarnya, melewati Taehyung untuk mengambil air minum di dapur sembari memandangnya sinis.





"Anggap saja itu hukuman untuk orang jahat seperti kau dan istri pengkhianatmu! Siapa suruh merebut tunangan orang lain, rasakan karmanya sekarang! Coba saja dulu kau tak terlalu mendengarkan saran ibumu dan memilih mempertahankan Jungkook, pasti sudah sejak lama kau telah menjadi seorang ayah mengingat betapa subur rahim sahabatku itu!" Sindir Yoongi semakin membuat suasana di sekitar sana panas saja. Bahkan Jimin di posisinya memilih diam----- tak ingin terlalu ikut campur.





Karena paham jika sahabatnya akan semakin stres di posisinya.





Dan benar saja sesuai dugaannya, Taehyung makin mengerang frustasi di posisinya dengan kedua mata berkaca-kaca. Entah mengapa setiap mengingat nama Jungkook atau bahkan tanpa sengaja ada orang lain mengungkit nama tersebut------ hatinya selalu berdenyut nyeri. Terasa begitu menyakitkan. Ini jelas membuat dirinya tak nyaman.





"Apa yang harus ku lakukan sekarang, Jim? Apa yang harus ku lakukan---- hiks. Aku salah ketika melepaskan Jungkook, aku menyesal karena melakukannya begitu mudah. Jim---- aku sudah mencoba mencari Jungkook, namun tak ada hasil apapun. Kemana lagi aku harus mencarinya?" Racau Taehyung membuat Jimin mematung di posisinya.






Bukan karena mengetahui fakta jika selama ini Taehyung diam-diam mencari keberadaan Jungkook. Namun lebih kepada keadaan Taehyung kini. Dimana bahu Kim muda berguncang hebat------ menandakan jika pemiliknya tengah terisak sembari menutup wajahnya menggunakan telapak tangan.






Jimin jelas merasa iba akan keadaan Taehyung. Pasalnya Kim muda seingatnya bukan tipe orang yang akan mudah menangis atau memperlihatkan emosi. Kecuali jika orang tersebut adalah orang paling berarti untuknya------ maka lain lagi cerita.






"Untuk apa kau menangis! Tak penting----- tapi kenapa kau harus mencari Jungkook?! Kau ingin menyakitinya lagi----- memintanya kembali karena tau dia bisa memberikanmu keturunan?! Kalau iya----- buang mimpimu jauh-jauh, Kim Taehyung karena itu takkan pernah terjadi! Jungkook takkan pernah mau kembali dalam pelukanmu! Memangnya siapa yang sudi kembali pada orang yang telah membuangmu seperti sampah?! Jelas bukan Jungkook orangnya!" Taehyung terpaku di posisinya mendengar perkataan sadis Yoongi.





Pemuda mungil yang berdiri tak jauh dari posisinya pun tengah memandang Taehyung dingin.






"Ku peringatkan kau, berhenti mencari Jungkook! Berhenti mengusik hidupnya lagi! Jungkook berhak hidup bahagia! Dan itu bukan bersama orang brengsek seperti kau dan ibumu!"





Namun dari semua ini, Taehyung mendapatkan sebuah kesimpulan sendiri.





"Hyung------ kau mengetahui keberadaan Jungkook?!"






.
.






"Mama~ apa Seoul itu sangat jauh? Kapan kita akan sampai----- dan mana Daddy? Kenapa tak ikut kita, Ma~" tanya Juno bertubi-tubi sembari merengek pelan pada sang ibu yang duduk di sampingnya. Jungkook hanya tersenyum maklum sembari mengelus surainya sayang.






"Seoul sangat jauh dari sini, makanya Mama menyuruh Noya tidur dulu agar cepat sampai. Daddy sudah tiba di Seoul lebih dulu karena ada beberapa urusan pekerjaan disana. Nanti mungkin Daddy akan menjemput di bandara, jadi bersabar saja ya sayang~" terang Jungkook membuat Juno mengangguk-anggukan kepalanya.







Namun bukannya tertidur seperti perintah sang ibu, Juno malah kembali berceloteh yang mana membuat beberapa penumpang di sekitar mereka meliriknya gemas.





"Apa disana kita akan bertemu dengan dia juga Ma~" cuit Juno sembari memandang ibunya dengan kedua mata berbinar polos.





Deg






Tanpa sadar hati Jungkook mencelos nyeri, karena ketika mengingatnya------ kenangan terakhir mereka selalu terpatri dalam benaknya. Dimana Taehyung menyerahkan undangan pernikahannya bersama Hana amat santai.





Mengulas satu senyuman tipis, amat di paksakan.






"Ya, Papa akan ada disana juga. Noya mau bertemu Papa?" Tanya Jungkook hati-hati. Namun respon Juno sungguh membuatnya terhenyak.






Balita manis itu menggelengkan kepalanya dengan wajah polos andalannya.





"Kenapa Noya harus bertemu orang lain yang tak pernah Noya temui dan memanggilnya Papa? Noya tak mau----- lagipula Noya sudah punya Mama dan Daddy. Noya tak butuh Papa lagi."







.
.
~tbc~




Kenapa sampe sekarang Jaekook belom nikah juga dan Jaehyun kesannya kayak di gantung selama lima tahun ini?
So simple, ga semua manusia itu bisa membuka lembaran hidup mereka dengan orang lain semudah itu. Mereka yang rentan tersakiti, ketika di sakiti sekali pasti selalu punya pemikiran 'stop, sampe sini aja. Ga usah lagi percaya sama cinta karena itu bulshit doang!'
Kalo kalian mikir emang ada yang kayak gitu? Ada! Contoh kecilnya aku! Sekali di sakitin, masih ada maaf. Tapi di kecewain berkali-kali sampe di tusuk sama sahabat sendiri? Udah cukup kenal sama orang-orang baru, tutup hati!


Ig; jicho_world
Twt; chuujicho

Smeraldo [kth + jjk]✓Nơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ