#10

9.8K 868 42
                                    

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.



Yang nungguin karma harap sabar ya, aku mau nyiksa pemainnya dulu😈

.
.
.





"Jung, ku mohon dengarkan penjelasan Noona sebentar saja~" Jungkook mengabaikan seruan panik Hana bahkan memandang wajahnya pun enggan dia lakukan. Sudah cukup selama ini dia di jadikan keledai bodoh------ setelah malam ini, Jeon Jungkook yang mereka kenal telah mati bersamaan dengan hati yang mereka hancurkan!



Terus berjalan lurus menuju pintu apartemennya. Wajahnya mengeras tanpa emosi apapun, namun siapapun jelas bisa merasakan jika pemuda manis sedang dalam keadaan tak baik. Jauh dari kata tersebut!



Sebenarnya sedikit merasa janggal mengapa Hana berada di sekitar apartemennya, namun kala mengingat hubungannya bersama Taehyung di belakangnya membuat hatinya semakin hancur. Taehyung pasti sudah mengatakan semuanya pada Hana.



Bahkan lebih parahnya; Hana sepertinya mengetahui isi tentang pertemuannya bersama Taehyung malam ini! Dan untuk gumaman samar permintaan maaf wanita ini------ apa ada kaitannya dengan hal ini? Seketika Jungkook menertawakan dirinya sendiri! Betapa bodohnya dia bisa dengan mudahnya di tipu semua orang!



Kedua matanya menggelap dalam kilatan emosi yang tak terlalu kentara. Satu tangannya mencengkram gagang pintu apartemennya kuat-kuat sebelum suaranya mengalun amat dingin.




"Aku tak tau tujuan kalian melakukan semua ini padaku apa, namun aku tau satu hal----- kau pasti sekarang sudah merasa lega bukan karena aku telah resmi tersingkir dari hidup Kim Taehyung dan setelah ini kau akan menjadi nyonya Kim yang sesungguhnya. Ambil apa yang memang ingin kau ambil, tapi ingat satu hal------ kau mendapatkan bintang sama artinya kau melepaskan berlian. Mulai detik ini kau bukan lagi kakak, sahabat bahkan temanku lagi. Aku berharap di kehidupan selanjutnya; aku tak di pertemukan lagi dengan pengkhianat menjijikan seperti kalian berdua. Semoga Tuhan mengampuni dosa kalian! Selamat tinggal!"


.




Jungkook tak bisa mendengarkan suara apapun lagi di sekitarnya; termasuk pekikan menyedihkan Hana yang terdengar di balik pintu. Memanggilnya dengan nada putus asa. Bahkan terisak lirih; sama sekali tak menyerah sekalipun Jeon muda tak menggubrisnya sedikit pun.



Tatapan matanya kosong; namun air matanya terus mengalir membasahi wajah pucatnya. Sungguh tak menyangka jika akhirnya dia akan mengalami kejadian menyakitkan ini. Meski memang sebenarnya, sudah sejak lama pemuda manis menerka akhir dari kisah cintanya. Namun tetap saja------ Jungkook tak menyangka jika semuanya akan berakhir secepat ini.




Tepat saat dirinya akan mengatakan kebenaran yang beberapa waktu ini dia sembunyikan rapat-rapat seorang diri.





"Harusnya tak semenyakitkan ini, namun tetap saja----- aku merasa hancur, Taehyung benar-benar membunuhku dengan caranya sendiri." Lirihnya parau. Suara Hana masih terdengar; memanggil namanya pilu.




Satu sisi dalam dirinya terenyuh; merasa tak tega juga pada wanita tersebut. Walau bagaimanapun; persahabatannya bersama Hana telah di mulai jauh sebelum ia mengenal Taehyung. Jungkook sudah berfikir akan membukakan pintu dan mengakhiri semuanya bersama Hana secara baik-baik. Sebelum seruan Taehyung yang tiba-tiba memanggil Hana membuat tubuhnya membeku. Suaranya terdengar begitu cemas sekaligus khawatir.



Dan ini membuat tubuhnya menggigil dengan alasan yang masih tak ia mengerti.




Namun satu hal yang membuat Jungkook merasa dunianya benar-benar hancur adalah; fakta jika Taehyung tak pernah menggunakan nada suara seperti ini padanya, bahkan sekalipun saat Jungkook tengah berada di titik terendahnya.







Tanpa sadar; satu telapak tangannya turun ke bawah. Mengelus perut ratanya penuh rasa sayang.






"Maafkan Mama, karena Mama----- baby kehilangan sosok Papa, tapi Mama berjanji akan menjaga baby dengan nyawa Mama sebagai taruhannya. Baby takkan pernah kekurangan apapun, bahkan Mama akan melakukan segalanya agar baby merasa tak membutuhkan sosok Papa. Karena hanya bersama Mama pun; hidup kita sudah bahagia."




.
.




Bambam beberapa kali mengatakan jika ia pernah melihat Taehyung tengah bersama orang lain. Wanita, namun sayang wajahnya tak pernah terlihat jelas. Seolah mereka mengetahui kalau Bambam berada disana. Namun Jungkook selalu menyangkal perkataan salah satu sahabat baiknya tersebut. Dia berkelakar jika mungkin Bambam salah mengenali orang.




Meski nyatanya perasaan ragu menyusup dalam hatinya.



Apalagi jika mengingat Taehyung yang malah akan balik marah padanya sampai mendiamkannya selama beberapa waktu membuat rasa curiga Jungkook terhadap tunangannya kian besar saja.




Hingga di satu kesempatan; hanya bermodalkan nekat semata------ Jungkook mencoba membuktikan ucapan Bambam. Memesan sebuah taksi dan parkir cukup jauh dari apartemen sang tunangan. Jungkook mengikuti mobil Taehyung dengan jarak aman. Dan ketika kendaraan tersebut berhenti di depan apartemen yang dia hafal amat baik. Air matanya menetes tanpa bisa dia cegah.




Terlebih ketika melihat dengan mata kepalanya sendiri, Taehyung yang turun dari mobilnya dengan senyuman lebar menghampiri Hana dan mereka berciuman mesra. Pertahanan Jungkook runtuh detik itu juga. Meremat dadanya perlahan;




"Sebenarnya apa maksud kalian melakukan semua ini padaku?"



.
.
~tbc~




Ig; jicho_world
Twt; chuujicho

Smeraldo [kth + jjk]✓Where stories live. Discover now