#34

6.8K 680 51
                                    

Maung jelek si calon sadboy😋

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Maung jelek si calon sadboy😋

Uke manis aku yang semakin kinclong seperti piring tanpa noda bandel😋

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Uke manis aku yang semakin kinclong seperti piring tanpa noda bandel😋


🐰; Loh kok ada seme ganteng pamer cokelat batang lewat explore adek sih~

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

🐰; Loh kok ada seme ganteng pamer cokelat batang lewat explore adek sih~

🐯; *Masih ainq pantau, tunggu malem nanti di kamar ya dek~


.
.
.








"Bagaimana kabar anda, Nyonya Kim?" Tanya Jungkook mulai membuka percakapan di antara keduanya. Senyuman tipis tersungging di belah bibirnya ketika memandang sosok yang dulu mati-matian menolak kehadirannya.







Bahkan mengingat kesan terakhir dari pertemuan mereka yang tak mengenakan pun membuat Jungkook merasa bosan. Hati kecilnya sesungguhnya bertanya-tanya, untuk apa dirinya disana? Mengapa juga ia menyetujui permintaan Nyonya Kim yang menginginkan dirinya untuk ikut bersamanya ke salah satu kafe tak jauh dari posisi awalnya. Katanya ada yang ingin Nyonya Kim bicarakan.








Sejujurnya Jungkook enggan untuk mengikutinya, apalagi mendengarkan pembicaraan yang ingin Nyonya Kim sampaikan padanya. Namun ia merasa tak tega jika harus menolaknya begitu saja. Anggaplah jika ini adalah pembicaraan terakhir mereka berdua karena setelahnya, Jungkook enggan duduk satu meja hanya bersama Nyonya Kim saja!








Tak langsung menjawab, Heera memilih menyeruput secangkir teh yang sebelumnya ia pesan. Mendongak untuk memandang mantan tunangan anaknya intens---- secara diam-diam ia pun menilai penampilan Jungkook yang banyak berubah dari terakhir kali ia ingat.







Pemuda manis di hadapannya semakin bersinar di bandingkan dulu. Mungkin karena waktu yang terus berlalu membuat si manis menjalani kehidupan yang lebih baik lagi dari sebelum-sebelumnya.








"Tak terlalu baik, banyak hal terjadi selama beberapa tahun ini. Tapi aku sudah lama tak melihatmu, bahkan ketika Taehyung menikah pun----- kau sama sekali tak hadir disana." Cuit Heera sembari memandang Jungkook santai. Pemuda manis hanya membalasnya dengan senyuman tipis, mati-matian ia menahan dirinya agar tak mendengus karena terlalu sebal akan sikap Nyonya Kim!







Wanita tua ini terlalu angkuh dan sombong!







Kira-kira bagaimana reaksinya kalau seandainya ia tau jika anaknya yang sudah menikah itu kembali mengejarnya seperti sapi gila?!







Di pastikan Nyonya Kim akan terkena penyakit jantung!









"Ya, aku baru kembali dari luar negeri. Setelah apa yang Taehyung lakukan padaku, aku memutuskan untuk meninggalkan masa laluku dan menata hidupku di tempat yang baru dan seperti yang Nyonya Kim lihat---- aku kembali lagi ke tanah kelahiranku untuk menyelesaikan urusan pentingku." Balas Jungkook enteng sebelum meminum es kopi yang sebelumnya ia pesan.








Heera sendiri memilih mengabaikan sindiran Jungkook akan sikap brengsek anaknya di masa lalu, fokusnya beralih pada penjelasan Jungkook yang mengakui jika ia baru pulang dari luar negeri.









"Kau baru kembali dari luar negeri, benarkah? Pasti hidupmu sekarang semakin maju terlihat dari penampilanmu yang semakin menawan saja. Apa kau sudah menikah atau masih memilih untuk sendiri?"








.
.











Brak








"Loh~ jagoan Daddy mengapa wajahnya cemberut seperti itu? Ada seseorang yang mengganggu Noya lagi?" Tanya Jaehyun sembari mengelus surai anaknya penuh rasa sayang. Sejujurnya ia sedikit terkejut ketika mendengar suara pintu mobil yang di banting terlalu keras oleh Juno.








Tak menjawab, Juno bersedekap dada dengan wajah menekuk lucu, bahkan bibirnya mencebik. Terlihat begitu menggemaskan.







Memilih mengikuti mood Juno, Jaehyun tak mengatakan apapun lagi. Sibuk mengelus surai puteranya sampai bocah manis itu merasa sedikit tenang.








Dan benar saja, tak menunggu lama---- Juno memalingkan wajahnya. Memandang Jaehyun masih dengan ekspresi merajuknya yang begitu menggemaskan.








"Daddy, mau peluk?" Rengeknya sembari merentangkan kedua tangan kecilnya. Jaehyun sontak terkekeh pelan sebelum kemudian dengan sigap mengangkat tubuh Juno ke atas pangkuannya. Juno yang di perlakukan seperti itu pun balas memeluk leher calon ayah tirinya erat bahkan sampai menguburkan wajahnya di leher Jaehyun.









"Ada apa heumm? Ada sesuatu yang mengganggu Noya lagi?' Tanyanya lembut yang mana di balas berupa lirihan Juno.








"Tae ajjushi--- dia menyebalkan. Noya benci Tae ajjushi----" bisik Juno parau, sebelum akhirnya Jaehyun merasakan tubuh kecil dalam dekapannya bergetar pelan di selingi isakan-isakannya.











.











"Oppa, kau sudah pulang? Ayo, kita harus belanja baju----- tadi eomma menyampaikan pesan jika malam nanti adikmu beserta calon istrinya akan datang kemari. Ah---- Paman dan Bibi juga akan datang, kita jelas harus mempersiapkan diri, oppa!" Ujar Hana penuh semangat yang sayangnya di balas Taehyung berupa helaan nafas panjang.










"Aku malas, gunakan saja pakaian yang ada di lemari. Aku sedang tak mood pergi kemana-mana." Balasnya lesu, namun di balas berupa decakan sebal Hana.








Khusus hari ini wanita itu tak mau menerima penolakan dengan alasan apapun dari suaminya!








"Tidak! Ini hari spesial, jelas kita harus tampil berbeda dari biasanya! Aku tak mau tau, ayo---- kita harus membeli pakaian baru agar kita tampil lebih baik di hadapan keluarga besarnya, oppa!"







Dan Taehyung tak memiliki alasan lain lagi, ia hanya bisa pasrah ketika Hana menyeretnya begitu saja.









.
.
~tbc~





Ig; jicho_world
Twt; chuujicho

Smeraldo [kth + jjk]✓Where stories live. Discover now