04. You're like heaven when I'm in hell

5.3K 625 291
                                    

🍷🍷🍷

Ops! Esta imagem não segue nossas diretrizes de conteúdo. Para continuar a publicação, tente removê-la ou carregar outra.

🍷🍷🍷

"Pagi Lanka sayang, nyenyak gak tidurnya?"

Wonwoo terperanjat ketika membuka mata dan yang pertama kali menyambut paginya adalah wajah tampan Mingyu. Masih rebahan di kasur, berbagi selimut, tubuh Wonwoo langsung kaku saat menyadari Mingyu sedang memeluk erat.

"Pagi juga, Mas Sadam," cicitnya dengan raut tersipu. Menundukkan kepala agar Mingyu tidak menemukan kegugupan dalam wajahnya.

"Kok ditutupin gitu? Mamas kan jadi nggak bisa liat wajah bantal Lanka yang gemesin."

"Malu, Mas. Please jangan diliatin."

"Loh, gak apa-apa kok. Masa sama suami sendiri malu? Orang gemesin gitu."

"Nggaaaaak," Wonwoo membalikan badan, memunggungi Mingyu. "Mukaku lagi jelek, mataku juga bengkak kayak abis ditonjok."

"Mana ada sih? Coba lihat sini? Perasaan gak ada tuh bengkak-bengkak abis ditonjok, cantik gini. Kayak bidadara surga."

Astaga, Wonwoo betul-betul gagal paham dengan suaminya. Kenapa menggoda seperti sudah menjadi rutinitas bahkan bagian dari hidupnya? Memuji sih boleh, tapi harus objektif juga. Wajah bantal Wonwoo adalah hal yang paling tidak bisa dibagikan pada siapa saja. Kadang jika memang lelah lantaran begadang dan waktu tidur kurang, mata Wonwoo yang sipit akan bengkak persis tersengat lebah. Ritual mengompres dengan handuk yang dibasahi air dingin adalah usaha agar bisa mengembalikan wajah pada definisi layak dipandang.

Dan pagi ini adalah pagi paling menyebalkan karena Wonwoo lagi-lagi harus mengumbar sisi buruknya pada Mingyu. Bukan saja malu, tapi Wonwoo merasa bodoh. Sudah sepekan berlalu, setiap malam mereka berbagi tempat tidur tapi Wonwoo masih belum juga bersikap apa adanya di hadapan sang suami. Padahal di awal pernikahan bisa tercetus pun karena kebutuhan belaka. Kenapa Omega labil ini harus merasa malu yang segitunya?

Dasar Akalanka Wonwoo. Suka ada-ada saja.

"Aku mau mandi, Mas. Udahan ya peluknya?"

"Ikuuuut," Mingyu memeluk tangan Wonwoo. "Udah seminggu kita bobok bareng, tapi Mas gak pernah tuh diajak kamu buat mandi bareng. Mana mulai nanti malam Mamas gak nemenin Lanka lagi loh. Yakin mau udahan gitu aja minggu pertama kita?"

Hampir saja Wonwoo lupa. Malam ini adalah hari terakhir jadwalnya menemani Mingyu setelah menikah, suaminya harus kembali pada suami pertama yang sudah rela berbagi dengan Wonwoo selama sepekan. Dalam waktu selama itu, wacana untuk menikmati malam pertama seperti pengantin kebanyakan harus pupus oleh ketidaksiapan Wonwoo. Hebatnya, Mingyu tidak menuntut apalagi kecewa dengan keegoisan sang Omega.

Sebagai gantinya, alih-alih melakukan kegiatan dewasa, mereka malah banyak mengobrolkan berbagai hal. Dari hobi Mingyu melukis dan Wonwoo fotografi, saling menjahili satu sama lain, bahkan menonton anime bersama adalah kemajuan paling luarbiasa untuk keduanya yang baru mengenal setelah menikah. Sisanya, mereka akan tertidur sambil berpelukan. Skinship yang pernah dilakukan pun Mingyu hanya berani mengecup bibir Wonwoo dengan syarat meminta izin terlebih dahulu. Dibandingkan imajinasi liar bisa menikmati kegiatan setelah menikah, mendekatkan diri satu sama lain dirasa lebih penting dalam benak Mingyu.

[✔] GetasOnde histórias criam vida. Descubra agora