19. I guess everyone's happy. Can you look at me? 'Cause I am blue and grey

3K 398 191
                                    

🍷🍷🍷

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

🍷🍷🍷

“Mas Sadam!”

Wajah Wonwoo berubah semringah melihat Mingyu langsung berlari seturunnya dari taksi. Berpapasan dengannya di koridor setelah mencari makan di luar karena masih bertugas menunggu Sungkyung di rumah sakit.

“Lanka kok di sini? Ghania sama siapa?”

“Ada suster kok. Lagi dicheck katanya masih pusing dan lemes.”

Mingyu mengangguk lega. Setidaknya kecemasannya tidak berarti apa-apa karena kini sudah berkumpul bersama dua madunya. Saking tak fokus memikirkan bagaimana kondisi Sungkyung dan Wonwoo, Mingyu menolak undangan beserta meeting dengan beberapa orang penting di Banjarmasin. Mereka memaklumi karena mendapat kabar kelahiran sang istri kedua yang sudah didengar pula oleh Siwon sekeluarga.

Tentu Mingyu lebih mengutamakan kondisi dua madunya. Sebab berpisah dengan mereka terlalu lama hanya akan membuat sang Alpha tersiksa.

“Gimana keadaan Kak Ghania, Sus?” Wonwoo menyapa seorang perawat yang baru keluar dari ruang rawat.

“Untuk saat ini Ibu Ghania harus bed rest total sampai kondisinya pulih. Pendarahan semalam cukup banyak sehingga membutuhkan transfusi darah. Dengan berat hati babynya belum bisa minum asi dari Ibunya, kami support sufor ya Pak Lanka.”

“Apa pendarahan istri saya parah, Sus? Tolong selamatkan Ghania. Kalau perlu upgrade ke kamar yang fasilitasnya lebih lengkap. Saya siap urus administrasinya sekarang juga.”

“Mas,” Wonwoo mengelus lengan Mingyu yang bergetar. Dibalas senyum tipis suster yang mafhum dengan rasa khawatir Mingyu.

“Bapak tidak perlu khawatir, untuk perawatan Ibu Ghania sudah kami berikan yang terbaik sebagaimana permintaan Pak Siwon semalam. Kondisinya sudah jauh lebih membaik karena berhasil melewati masa kritis. Akan selalu kami pantau progresnya ya, Pak.”

“Makasih, Sus. Maaf ya suami saya khawatir banget karena baru pulang ke Jakarta.”

Suster mengangguk, Mingyu menggaruk pipi yang tidak gatal.

“Kalau begitu Pak Lanka dan Pak Sadam mau melihat babynya? Sebelum bertemu sang Ibu, bisa di-visit di ruang bayi terlebih dahulu karena sekarang jadwalnya minum susu.”

“Tolong antar kami, Suster.”

Wanita yang tak jauh berbeda dari segi usia membawa Mingyu dan Wonwoo ke sebuah ruangan. Beruntungnya meski kondisi Sungkyung pasca melahirkan bisa dikatakan drop, namun bayi laki-laki tanpa nama itu terlahir dalam kondisi sehat. Tidak ada keluhan apapun, namun mungkin terpaksa dihandle oleh suster karena kondisi Sungkyung yang belum pulih 100%.

Langkah kaki Mingyu sedikit berat saat melihat bayi mungil yang kini berada dalam gendongan suster. Baru selesai minum susu, tubuhnya dibalut kain namun masih terlihat seberapa bersih kulitnya yang seputih Sungkyung. Mingyu terkesima saat menemukan malaikat itu terlelap dengan nyaman. Rasa gugup mengisi dada Mingyu yang masih takut dan kebingungan.

[✔] GetasWhere stories live. Discover now