PART 22

83 50 16
                                    

H
A
P
P
Y
Reading❤

_

_________

"Ayla, kamu enggak sarapan dulu?" ucap Nisa dengan nada rendah.

"Ayla, kamu sarapan dulu yah habis itu papah bakalan antarkan kamu ke sekolah" ucap Zaky.

"Enggak perlu, Ayla bisa berangkat sendiri" ucap Ayla dengan ketus. Karena dirinya masih merasa kecewa kepada orangtuanya. Dari kemarin hari Ayla hanya mengurung diri dikamar dan terus-menerus menangis akan hal ini yang selama dia tidak diketahui. Dan baru keluar pagi ini karena bagaimanapun ia harus pergi ke sekolah.

"Ayla kamu jangan begini terus, nanti papah akan ceritakan semuanya ke kamu" Zaky pun merasa bersedih melihat Ayla yang terus-menerus bersedih seperti ini, sungguh Zaky tidak tega melihatnya.

"Enggak ada yang perlu dijelasin lagi, ini semua udah jelas kok, mamah sama papah emang enggak sayang sama Ayla" lalu Ayla langsung pergi dari rumahnya tanpa bersalaman dulu kepada orangtuanya. Ayla pergi sambil meneteskan air matanya dan mengusap air matanya.

"Pah, kenapa jadi begini? Aku jadi enggak tega lihat Ayla seperti ini" ucap Nisa kepada Zaky dengan rasa khawatir.

"Ini semua juga ulah kamu, seandainya kemarin kamu tidak mengucapkan itu semua mungkin ini enggak akan terjadi. Dan sudahlah nasi sudah menjadi bubur, bukan waktunya lagi untuk saling menyalahkan. Lain waktu kita akan coba jelaskan pelan-pelan kepada Ayla tapi tidak sekarang biarkan dia menenangkan diri dulu, kamu enggak perlu khawatir" ucapan Zaky membuat Nisa tertampar. Apakah memang ini semua salahnya? Namun, memang Nisa mengiyakan ini semua, mungkin kalau Nisa kemarin tidak berbicara seperti itu, Ayla tidak akan berperilaku seperti tadi.

"Aku mengerti pah sekarang, maafin aku yah Pah, aku menyesal mengatakan ini semua kemarin" Nisa pun menyadarinya.

"Sudah tidak apa-apa, yang terpentingkan kita harus cari cara bagaimana Ayla bisa tersenyum kembali" Nisa pun menganggukan kepalanya menyetujui ucapan Zaky. Toh lagian untuk apa selalu bersedih dan berada dalam penyesalan lebih baik memikirkan persoalan untuk menyelesaikannya.

__________

Ternyata tidak Ayla saja yang merasa bersedih disinipun Ranty sangat terpukul. Iapun lebih memilih menginap di apartemen miliknya yang dibelikan oleh papahnya. Ia tak ingin pulang kerumah karena hatinya merasa sakit sekali dengan peristiwa tersebut. Sebenarnya Ranty ingin berniat menghubungi Dhevan untuk menemaninya Namun, ia tak mau masalah keluarganya sampai diketahui oleh Dhevan dan juga hari ini yang biasanya Ranty ingin berangkat sekolah bersama dengan Dhevan tetapi tidak dengan hari ini, ia berangkat ke sekolah memakai taxi online karena mobilnya berada dirumahnya.

Aylapun sudah sampai disekolah sepertinya sekolah masih lumayan sepi mungkin Ayla berangkat terlalu pagi. Baru saja Ayla hendak melangkahkan kakinya, Ayla melihat Ranty juga yang sudah datang kesekolah lebih awal. Kemudian Rantypun memasuki gerbang sekolah, dan mulai mendekati ke arah Ayla. Akhirnya Ayla dan Ranty hanya bertatap pandangan satu sama lain.

"Ay gua mau bicara sama lo boleh? Sebentar ajah kok" Rantypun mulai membuka suaranya dengan mengajak Ayla untuk berbicara sesuatu.

"Ada apa?" tanya Ayla dengan heran.

"udah ayok" Rantypun langsung menarik tangan Ayla tanpa menjawab pertanyaan Ayla terlebih dahulu.

Ranty membawa Ayla ke taman sekolah belakang yang suasananya sangat sunyi. Jantung Ayla saat ini sangat berdegup kencang, entah apa yang akan Ranty bicarakan. Apakah Ranty akan memarahinya karena mamahnya mengatakan mamah Ranty yaitu Farha dengan sebutan pembunuh.

SALAHKAH MENCINTAI? [TAMAT]Where stories live. Discover now