PART 18

137 90 19
                                    

_______

Perempuan akan kuat jika di uji dengan bencana, kekayaan dan kehidupan. Tetapi akan melemah jika di uji dengan perasaan.

_______

"Dhevan kamu beneran mau masuk sekolah" tanya putra kepada Dhevan yang memakai seragam sekolah.

"iyah ayah, aku sadar. Kalau aku begini terus, bisa-bisa prestasiku menurun" jawab Dhevan.

"nah gitu dong sayang" lalu Nindi menepuk pundak Dhevan.

"Om seneng lihat kamu semangat lagi, sekarang kamu harus fokus belajar. Urusan Ranty biar Om sama Tante yang jagain Ranty" ucap Ilham sedangkan Farha hanya mengangguk membenarkan perkataan Ilham. Kemudian Dhevan mengambil handponennya untuk memberi pesan kepada Ayla bahwa ia akan menjemputnya.

Dhevan :

Ay, gue mau jemput lo.

Setelah itu Dhevan menutup handponennya dan berpamitan kepada orangtuanya begitu juga kepada Ilham dan Farha. Namun, baru saja Dhevan hendak pergi tetapi tiba-tiba seperti ada yang menggenggam tangannya.

"Dhe... van"panggil Ranty dengan nada suara yang lemah dan terbata-bata. Dhevan dengan lainnya pun langsung menengok mengarah ke Ranty. Mereka sangat terkejut sekaligus senang melihat Ranty sudah sadar.

"Ranty, kamu sudah sadar sayang" Farhapun menangis bahagia melihat putrinya sadarkan diri. Kemudian Ilham langsung memanggil dokter untuk memeriksa keadaan Ranty. Dhevan hanya diam. Ia bingung harus pergi ke sekolah atau tidak? Sebenarnya bukan masalah masuk sekolah atau tidak menurutnya itu tidak terlalu masalah yang menjadi masalah adalah ia sudah terlanjur janji akan menjemput Ayla.

"Dhevan kamu tidak jadi berangkat sekolah?" tanya putra yang melihat Dhevan belum berangkat sadaritadi. Dhevan hanya menggelengkan kepalanya sebagai pertanda bahwa dirinya tidak jadi untuk masuk sekolah. Walaupun berat, tetapi Dhevan ingin menemani Ranty dan ingin mengetahui keadaan Ranty.

_______

Sedangkan disini Ayla sedang menunggu seseorang. Sudah lumayan lama ia menunggu, namun sosok tersebut belum juga menampakkan dirinya. Sebenarnya Ayla bisa saja menolak permintaannya. Namun, itu sangat berat bagi Ayla. Ia berniat untuk menuruti apa kata hatinya.

"loh Ay, kok kamu belum berangkat?" tanya Nissa

"tadinya ada teman Ayla yang mau jemput Ay, tapi kayaknya gajadi deh. Yaudah deh Ayla berangkat sendiri ajah" jawab Ayla.

"May maksud kamu? Ouh iyah May kemana yah? Kok jadi kangen. Kok dia gak pernah main lagi kesini?" Aylapun hanya diam, tak bisa berkata apa-apa. Sehingga derungan motor terdengar membuat Ayla merasa lega. Namun, Ayla terkejut saat melihat siapa pemilik suara motor tersebut. Bukan Dhevan seperti yang diharapkannya melainkan Ferry.

"Assalamualaikum" salam Ferry dan tak lupa memberikan senyuman ramah kepada Ayla dan Nissa serta tak lupa Ferry mencium punggung tangan Nissa.

"wa'alaikumsalam" jawab Ayla dan Nissa berbarengan.

"Ferry" sontak kaget Ayla.

"ouh jadi ini teman yang dimaksud?" Nissapun melirik ke Ayla. Aylapun bingung harus menjawab apa padahal ia tak meminta Ferry menjemputnya.

SALAHKAH MENCINTAI? [TAMAT]Where stories live. Discover now