PART 1

373 165 71
                                    

Pagi hari yang cerah dan begitu panas membuat para siswa dan siswi SMA BAKTI JAYA ingin rasanya bubar pada upacara hari ini.

Setelah satu jam Pak Didin selaku kepala sekolah SMA BAKTI JAYA mengakhiri pidatonya, siswa-siswipun langsung berhamburan pergi meninggalkan tempat yang seperti neraka itu apalagi kalau bukan lapangan.

"Gila panas banget hari ini, serasa pengen nyebur ke pantai selatan gue" ucap Maysa yang sangat merasa kepanasan.

"Alah lebay Lo May, diculik nyi roro baru tau rasa" kata Ayla yang sangat malas mendengar keluhan Maysa.

"Lo nyumpahin Gue?" tanya Maysa yang biasa disebut May.

"Udalah capek Gue debat mulu sama Lo, Lo lupa yah jam pertama itu pelajaran Pak Alim" tegur Ayla untuk mengingatkan May, daripada debatkan tidak ada gunanya.

May hanya memukul jidatnya sebagai tanda bahwa dia lupa dijam pertama adalah pelajaran Pak Alim yang terkenal killer sebagai guru kimia di SMA BAKTI JAYA ini.

Ayla Cassandra Putri. terkenal cewe yang disiplin dan ramah ia juga yang paling pintar dikelasnya, jadi iapun tidak mau tertinggal pelajaran sedikitpun dibandingkan dengan May yaitu teman sebangkunya yang selalu hobinya membaca novel tetapi buku pelajaran saja ia selalu malas untuk membacanya.

Treng... Bunyi bel istirahatpun mulai terdengar sehingga membuat Ayla dan May buru-buru menuju ke kantin untuk segera memilih tempat sebelum terpenuhi orang-orang penghuni kantin disekolah ini. Begitupun dengan para siswa dan siswi lainnya.

Setelah sampai dikantin Ayla dan May memlih tempat dipojok yang biasa mereka tempati.
"Lo mau pesen apa Ay?" tanya May.

"Hem..Gue pesen mie ayam ajadeh"

"Okey Gue pesenin dulu, tunggu yah"

"Iyah, jangan lama-lama Lo"

"Siap Buk bos" May mengangkat tangannya seperti hormat. Lalu May langsung bergegas pergi untuk memesan makanan mereka.

Disisi lain Ayla melihat seseorang yang ia kagumi selama hampir tiga tahun ini, Dhevan Mahesa, iyah dia adalah laki-laki yang terkenal tampan dan pintar tidak kalah dengan Ayla, mereka juga sering bersaing untuk mendapatkan juara umum setiap tahunnya.
Dhevan memang tidak sombong ia ramah dan mudah tersenyum tetapi orangnya irit bicara maka dari itu Ayla menyukainya diam-diam.

Tetapi ada seorang perempuan yang menghalangi Ayla untuk ingin lebih kenal lagi dengan Dhevan, bukan Ayla takut karena Ayla tidak ingin mencari masalah karena perempuan yang dimaksud Ayla adalah sang pembuat onar dan suka berbuat semaunya dan akan membuat masalah siapa saja yang berani mendekati pria yang sedang ia cintai.

Akhirnya Ayla menghentikan pandangannya kepada Dhevan, karena May sudah membawa dua mangkok mie ayam dan mereka berdua langsung melahapnya tidak lupa juga Ayla mendengarkan pembicaraan mereka siapa lagi kalau bukan rombongan Dhevan dengan kawan-kawannya.

Ayla langsung menengok ketika ada suara perempuan yang mencintai Dhevan dan sang pembuat onar, tetapi Ayla lebih memilih mengabaikannya saja.

"Aku boleh gabung disini enggak?" tanya Vioni adalah perempuan yang dimaksud oleh Ayla, ia menyukai Dhevan tetapi selalu ditolak oleh Dhevan.

Belum sempat Dhevan menjawab tetapi Vioni langsung duduk disamping Dhevan. Begitu pula dengan Gya yaitu temannya Vioni yang duduk didekat Ferry.

"Ngapain sih lo enggak ada henti-hentinya gangguin Gue?" kata Dhevan dengan muka yang begitu kesal dan muak.

"Aku cuma pengen makan bareng sama kamu" jawab Vioni dengan selembut-lembutnya. Mungkin agar Dhevan luluh padanya.

"Yaudah sih dede Vio kalau Dhevan enggak mau mending sama babang Alik" kata Alik yang mengedipkan sebelah matanya kepada Vioni.

"NAJIS" kata Vioni yang bergedik jijik kepada Alik.

"Lu sebenernya suka sama siapa sih? Siapa ajah diembat sama Lo" kata Ferry yang memang sudah merasa pusing dengan Alik.

"Kalo Gue suka sama Lo, boleh enggak?" candaan yang tidak masuk akal. Udah geser kali nih otak Alik haha.

Plakk....

Akhirnya pukulan melayang dikepala Alik dan pelakunya adalah Ferry yang sudah lelah menghadapi teman yang gila ini.

"Sakit njirtt" meringis Alik yang merasa kesakitan.

"Berisik Lo berdua" Dhevan langsung pergi meninggalkan mereka berdua.

"Eh gara-gara Lo berdua Dhevan jadi pergikan" kata Vioni yang menyalahkan Alik dan Ferry.

"Bukan salah Gue, tapi nih bocah" kata Ferry yang menunjuk Alik.

"Lah kok Gue?" tanya Alik yang merasa kebingungan.

"MIKIR" kompak Ferry dan Vioni meneriaki Alik dan langsung bergegas pergi meninggalkan Alik dikantin.

"Sabar yah bep Alik" kata Gya yang memang centil tidak jauh beda dengan Vioni. dan iapun meninggalkan Alik.

"WOYY KOK PADA NINGGALIN GUE" umpat kasar dari Alik yang memang kesal karena ia ditinggal sendiri.

Salah siapa sih bikin gara-gara wkwk..

              
                    🍥🍥🍥🍥🍥

"Lo tadi kenapa liatin Dhevan terus?" tanya May saat sudah keluar dari kantin. walaupun May sudah tahu kalau Ayla menyukai Dhevan.

"Enggak" elak Ayla yang pura-pura tidak merasa bahwa dirinya memandangi Dhevan.

"Mangkanya Ay deketin dong kalo suka, diem-diem bae" kekehan May untuk meledek Ayla.

"Ih apaan sih Lo" dengan cepat Ayla langsung menjawab May dengan muka yang memerah...

"Daripada keburu diambil orang"

"Yah masa Gua duluan deketin dia"

"Yaelah gengsi Lu"

"Hem..." deheman seseorang yang membuat mereka menengok kebelakang.

Ayok siapa? Cewek apa cowok?

Hai gimana nih ceritanya?
Maap yah kalo gak jelas wkwk. Kalo suka next yah👇

SALAHKAH MENCINTAI? [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang