PART 19

137 90 14
                                    

"Dhevan sebenarnya Ranty jadi atau tidak masuk ke sekolah ini?" tanya guru BK yaitu pak Ardi.

Dhevan hari ini masuk sekolah karena ia mendapat panggilan dari sekolah. Ia sengaja datang pagi-pagi agar tidak bertemu dengan siswa-siswi lain terutama dengan Ayla. Selama Dhevan sekolah baru kali ini dia dipanggil keruangan BK.

"jadi pak, sebelumnya saya minta maaf tidak mengabari pihak sekolah. Ranty satu minggu yang lalu nengalami kecelakaan dan orangtuanya tidak sempat untuk kesini" jawab Dhevan.

Sebelumnya pihak sekolah sudah menghubungi Ilham dan Farha. Namun, mereka tak kunjung datang juga. Akhirnya pak Ardi memanggil Dhevan.

"baiklah saya terima penjelasan dari kamu, lain kali kalau ada apa-apa, segera hubungi pihak sekolah dan kamu juga mengapa tidak masuk? Kamu ini murid teladan tidak seharusnya melakukan itu, apalagi kamu sudah kelas 12" tegur pak Ardi.

"iyah maaf pak, kalau bapak ingin menghukum saya, saya terima pak" ucap Dhevan yang merasa dirinya memang salah.

"masalah itu biar wali kelas kamu yang urus, sekarang kamu boleh ke kelas" ucap pak Ardi.

"baik pak, terima kasih" kemudian Dhevan beranjak pergi dari ruangan BK. Untung saja Dhevan tidak terlalu mendapatkan ocehan yang lebih lama lagi. Mungkin pak Ardi memaklumi karena Dhevan baru pertama kalinya masuk dalam ruangan BK.

Gubrak...

Saat Dhevan keluar ia bertabrakan dengan seseorang. Sehingga membuat kertas-kertas yang dibawa seseorang tersebut berterbangan dan berhamburan dilantai.

"yaampun, gimana sih lo... " saat seseorang tersebut mendongakan kepalanya untuk melihat siapa yang sudah menabraknya dan hendak menunjuknya. Namun, ucapannya terhenti. Dan ia terdiam sejenak untuk memastikan bahwa dirinya sedang tidak berhalusinasi.

"sorry Ay gue enggak sengaja" ucap Dhevan. Seseorang yang dimaksud adalah Ayla.

"ternyata lo udah masuk, gimana kabarnya Ranty?" Aylapun bertanya tentang keadaan Ranty untuk mengusir rasa kegugupannya. Sebenarnya Ayla dan Alik kemarin berencana untuk menjenguk Ranty. Namun, tiba-tiba Alik tidak bisa karena Alik disuruh menemani maminya kondangan.

"baik kok, hati lo gimana?" Ayla menahan kuat hatinya dan memastikan pipinya agar tidak memerah.

"astagaaaaa Aylaaa" teriakan ibu Nuke yaitu seorang guru biologi yang terkenal dengan suara menggelegarnya yang saat melihat kertas ulangan biologi berhamburan dibawah lantai dan ada yang terkena kotoran. Ayla langsung tersadar karena memang kertas ulangan biologi dikumpulkan pada Ayla baru diserahkan kepada ibu Nuke.

"yaampun bu, maafin saya" kemudian Ayla langsung meminta maaf kepada ibu Nuke.

"kamu saya hukum" ucap ibu Nuke.

"bu tapi saya... " ucapan Ayla terhenti karena bu Nuke langsung memotongnya.

"enggak ada tapi-tapian" bentak bu Nuke. Siswa-siswipun mulai riuh mendengar Ayla yang sedang dimarahi oleh ibu Nuke. Termasuk Ferry dan Alik serta disana juga ada May yang melihat tidak tega kepada Ayla dan ada juga Vioni dan Gya yang merasa senag melihat Dhevan sudah masuk sekolah dan juga senang mendengar Ayla akan dihukum.

"bu, ini bukan sepenuhnya salah Ayla, ini salah saya juga karena saya yang nabrak Ayla sehingga kertas ulangannya jatuh" ucap Dhevan yang membela Ayla.

"ouh kalau gitu kalian berdua saya hukum, sekarang juga kalian kelilingi tiang bendera selama 20 putaran, sekarang juga cepetan" perintah bu Nuke. Ayla dan Dhevan langsung bergegas pergi untuk menjalani hukumannya.

"ih ngapain sih Dhevan belain Ayla segala" ucap Vioni yang merasa tak terima.

"kalo lu mau dibelain kaya Ayla juga, minta hukuman sana ke bu Nuke" timpal Alik.

SALAHKAH MENCINTAI? [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang