PART 7

157 114 25
                                    

Jangan memberi harapan bila akhirnya kamu tidak mempunyai kepastian.

**********

Seperti hari biasa. Hari ini Ayla harus berangkat ke sekolah, tetapi sebelumnya Ayla sarapan terlebih dahulu.

"Pagi sayang" sapa Nisa kepada Ayla.

"Pagi Mah" jawab Ayla.

Setelah itu tidak ada lagi pembicaraan Mereka sibuk meyantap makanannya. Akhirnya sarapan mereka sudah selesai.

"Ay, Papah kamu minggu depan akan pulang" Nisa mengangkat pembicaraan dan memberitahukan kepada Ayla.

"Hem baguslah. Ayla berangkat sekolah dulu" Ayla hanya menanggapi tidak lebih seperti itu. Kemudian Ayla berpamitan untuk pergi ke sekolah dan tak lupa Ayla menyalami Mamahnya.

Nisa yang hanya bisa melihat kepergian Ayla dengan rasa sangat kecewa karena Ayla hanya menanggapinya dengan santai tidak ada tampak kebahagiaan sama sekali diwajah Ayla.

Ayla sudah sampai disekolahnya suasananya sangat sepi mungkin ia berangkat terlalu pagi. Lalu Ayla lebih memilih kekelas untuk menenangkan pikirannya. Saat ia tiba dikelas, Ayla dikejutkan dengan keberadaan May dikelas. Tumben sekali May sudah datang sepagi ini.

"May lo datang udah dari jam berapa? Kok tumben udah dateng?" tanya Ayla dengan heran.

"Eh Ay lo udah dateng" May baru menyadari kehadiran Ayla.

"Jawab pertanyaan gue" timpal Ayla karena penasaran.

"Oh gue mau ketemu Ferry" jawab May dengan santai.

"Ketemu Ferry?" lagi-lagi Ayla merasa kebingungan.

"Iyah, gue mau minta bantuan kedia buat cari pelaku siapa yang ngunciin gue dikamar mandi" lalu Ayla menjelaskan kepada Ayla.

"Terus hubungannya sama lo berangkat pagi apa?" sepertinya Ayla belum mengerti.

"Nungguin dia. Katanya dia bakalan berangkat pagi tapi belum datang" Ayla hanya ber'oh' ria sebagai tanda bahwa ia mengerti.

Sepertinya ada yang datang kekelas mereka, yah benar saja itu Ferry tetapi ia sepertinya tidak sendiri disitu ada Alik bahkan ada Dhevan. Kata May dia hanya ingin bertemu dengan Ferry.

"Akhirnya lo dateng juga" Maysa yang berkata kepada Ferry.

"Lo mau minta bantuan apa? Gue udah bawa Dhevan sama Alik nih" tanya Ferry to the point sambil menunjuk Dhevan dan Alik.

"Gue sih percaya kalo lu bawa Dhevan, tapi Alik? Gue enggak percaya dia bisa bantuin gue" timpal May yang merasa ia tidak setuju Ferry membawa Alik.

"Eh gini-gini juga abang Alik hebat menyelidiki masalah" jawab Alik dengan tidak terima.

"Udah-udah, cepetan lo mau minta bantuan apa? Liat noh udah mulai rame" Kata Dhevan yang melihat murid-murid lainnya mulai berdatangan.

Akhirnya May mulai menjelaskan kepada mereka. Disisi lain Ayla malah sibuk memandangi Dhevan tanpa mendengarkan pendapat rencana mereka. Akhirnya lamunan Ayla terhenti ketika bel masuk terdengar. Lalu Dhevan, Ferry dan Alik berpamitan untuk masuk kekelasnya. Lalu merekapun sudah berada dikelasnya

"Van kayaknya tadi Ayla ngeliatin lo terus" kata Ferry yang tadi memang ia tidak sengaja melihat Ayla yang memandangi Dhevan.

"Masa sih?" tanya Dhevan karena tidak percaya.

"Iyah, kayaknya dia suka deh sama lo" kata Ferry yang mencurigai Ayla.

"Alah, lo bisa ajah masa diliatin doang dikiranya suka. Dia punya mata kali" timpal Alik yang tidak percaya juga.

"Bener tuh kata Alik"  Dhevan membenarkan ucapan Alik.

"Kalo bener gimana?" lagi-lagi Ferry meyakinkan.

"Yah biarin ajah Dhevan ini yang disukai, ko lu yang rempong?" jawab Alik yang merasa bahwa Ferry sangat rempong.

Setelah itu tidak ada yang menjawab. Karna Ibu Lia selaku guru bahasa indonesia sudah datang dan pelajaranpun sudah dimulai. Tetapi sepertinya Dhevan tidak fokus karena memikirkan perkataan Ferry tadi, karena ia takut apa yang dikatakan Ferry itu benar karena Dhevan juga tadi sekilas melihat Ayla yang memandangi dirinya dan sekarang Dhevanpun baru ingat bahwa Ayla pernah bertanya tipe cewek dirinya. Kalau memang dugaannya itu semuanya benar, tetapi menurut Dhevan semua ini sudah terlanjur karena mungkin hati Ayla sekarang sudah tersakiti karena Dhevan sudah mengatakan kepada Ayla bahwa hatinya sudah dimiliki oleh seseorang. Saat Dhevan tersadar ia membuang jauh-jauh pemikiran itu. Ia berdoa dalam hati semoga semua itu tidak benar dan tidak akan terjadi.

_______

Next Yok👇

SALAHKAH MENCINTAI? [TAMAT]Where stories live. Discover now