PART 8

161 116 27
                                    

Pada waktu istirahat kali ini Dhevan, Ferry,  dan Alik melakukan rencananya. Ia sudah menduga salah satu pelaku yang sudah menjebak May saat dikamar mandi. Dhevan, Ferry dan Alikpun datang kemeja yang ia duga sebagai pelakunya saat suasana kelas sudah mulai sepi.

"Eh ada apa? Tumben Dhevan kamu yang nyamperin duluan" ucap seseorang yang tersangka.

"Jangan geer dulu loh" tegur Dhevan.

"Gue mau nanya sesuatu sama lo. Gue enggak mau basa-basi. Apa lo yang ngunciin May dikamar mandi?" tanya Ferry to the point.

"Yaelah santai kali bang, ajak ngopi dulu kek. Kasian anak orang langsung diintograsi" kata Alik yang merasa ngeri melihat Ferry yang begitu sangat menegangkan.

"Apaan sih maksudnya? Gue enggak ngerti" elak tersangka itu.

"Udah sih lo ngaku ajah. Masih mending kita nanya nya baik-baik" Dhevanpun mulai emosi.

"Gue yang ngunciin" jawab temannya yaitu Gya. Iyah orang yang dituduh sebagai pelaku adalah Vioni dan Gya. Vioni hanya memberikan sorotan tajam kepada Gya karena merasa Gya ini sangat bodoh.

"Lo doang? Gak sama temen lo ini?" tanya Ferry sambil menengok ke arah Vioni.

"Pastinyalah guekan disuruh dia" jawab jujur Gya. Vioni hanya merutuki Gya dalam hatinya.

"Gya apa-apaan sih lo?" elak Vioni tidak terima.

"Vio gue itu diajarin buat selalu jujur sama orangtua gue" jawab Gya dengan menjelaskan nasihat orangtuanya. Tetapi dirinya sendiri berbuat kejahatan.

"Udah deh lo gausah ngelak lagi. Jujur banget sih neng Gya" kata Alik dengan diakhiri senyuman dikata akhirnya.

"Emang urusannya sama kalian apa?" kali ini Vioni tidak bisa mengelak lagi.

"Enggak ada. Kita cuma bantuin May ajah" jawab Ferry.

"Dan lo jangan berani berbuat macam-macam sama Ayla dan May" ancam Dhevan. Lalu mereka bertiga pergi dari hadapan Vioni dan Gya dengan wajah yang begitu kesal.

"Lo kenapa sih ngasih tau. Bego banget sih lo" Vionipun meluapkan amarahnya kepada Gya lalu iapun pergi keluar.

_____

Sedangkan Ayla dan May sedang menunggu Dhevan, Ferry, dan Alik untuk menanyakan apakah benar pelakunya adalah yang ia duga. Tak lama suara langkah seseorang terdengar dan tak lain itu adalah Dhevan, Ferry, dan Alik.

"Gimana?" tanya May saat mereka sudah berkumpul.

"Iya bener pelakunya Vioni sama Gya" jawab Ferry.

"Tuhkan. Sial banget tuh orang, gue salah apa sama mereka? Awas lo yah Vioni,Gya." May mulai mengeluarkan emosi saat ia tahu bahwa pelakunya adalah yang ia duga selama ini.

"Udalah May, biarin ajah yang pentingkan dia udah mau ngaku. Makasih banget yah kalian udah mau bantuin kita" Ayla yang berucap terima kasih karena Dhevan dan teman-temannya sudah membantu dirinya dan May.

"Iyah sama-sama. Kalo butuh bantuan kita lagi, Bang Alik siap kok" Alik yang menawarkan bantuan dengan laga sok coolnya.

Disela-sela pembicaraan mereka, bel masuk pun telah berbunyi dan terdengar.

"Yaudah kita pamit kekelas yah" Ferry yang berpamitan ke Ayla dan Maysa. Lalu Ferry menarik tangan Alik agar segera pergi. Sedangkan Dhevan masih diam karena ada sesuatu yang ingin ia bicarakan dengan Ayla, tadi ia sudah memberi kode kepada Ferry untuk duluan.

"Ay nanti malem kita ketemuan yah ditaman jam 7,gue jemput" setelah Dhevan mengatakan itu ia langsung pergi tanpa mendengarkan jawaban Ayla terlebih dahulu.

Aylapun terkejut.

Ada apa ini?

Kok tumben sekali?

Dia mau bicara apa?

Kayaknya penting, sampe ngajakin ketemuan.

Mungkin banyak pertanyaan yang melintas dipikiran Ayla.

"Cie..... Cie... Ketemuan nih" Maypun menggoda sahabatnya ini. Lalu Ayla hanya diam dan pergi duluan meninggalkan May. Karena bahaya jika May mengetahui kalau Ayla pipinya sudah memanas sepertinya pipinya merah.

_____

Wah ada apa yah Dhevan ngajak ketemuan?

Hehehe mangkanya ayok baca seterusnya👇.

SALAHKAH MENCINTAI? [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang