PART 30

43 13 33
                                    

Happy Reading❤️

"Pokoknya Ayla harus ketemu sekarang Pah" kata Nisa yang terus menangis karena khawatir dengan kehilangan anaknya yaitu Ayla.

Kemarin hari Alik langsung memberitahukan kepada Nisa dan Zaky bahwa Ayla telah diculik, awalnya Nisa dan Zaky pikir Alik hanya bercanda. Namun tidak berselang lama Dhevan datang bersama Ferry dan May dengan keadaan yang sangat lesuh. Setelah itu Nisa dan Zaky langsung bertanya kepada Dhevan untuk memastikan dan ternyata ucapan Alik benar. Disaat itulah Dhevan sangat tidak merasa enak kepada Nisa dan Zaky tetapi untungnya orang tua Ayla tipe orang yang memaafkan bukan menyalahkan.

"Tante maafin aku sekali lagi, aku udah ceroboh, aku enggak bisa jagain Ayla dengan baik" ucap Dhevan yang merasa bersalah.

"Dhevan sekarang bukan waktunya untuk menyalahkan diri sendiri, kita sama-sama berdoa untuk Ayla. Karena semua kita sudah berkumpul disini jadi kita harus bersatu untuk mencari Ayla semoga Ayla bisa ditemukan" kata Zaky yang menenangkan Dhevan.
Sekarang Dhevan, Orangtua Ayla, orangtua Dhevan, beserta teman-temannya Ayla yaitu May tak lupa juga Ferry dan Alik ikut hadir untuk berkumpul mencari Ayla sama-sama.

"Nisa kamu sabar yah, aku juga khawatir banget sama Ayla. Kenapa bisa-bisanya ada orang yang ingin menyelakai Ayla? Padahal Ayla adalah orang baik" kata Nindi yaitu bundanya Dhevan.

"Zaman sekarang orang enggak memandang orang itu baik atau enggak nya sayang, kalau orang tidak terima dan merasa terusik dia akan berbuat semaunya" jawab bijak dari Putra.

"Tapi Ferry yang merasa terusik dengan lelucon saya Om, berarti dia akan berbuat sesuatu. Wah jangan-jangan selama ini Lo punya dendam ya sama gue?" Kata Alik dengan pertanyaan yang tak masuk akalnya.

"Lik Lo bisa enggak sih serius dalam keadaan kaya gini?" Kata Ferry dengan sinis, Alikpun langsung bergedik ngeri melihat ekspresi Ferry yang menakutkan.

"Sebentar, gue inget sesuatu" ucap May, sepertinya ia mengingat hal yang penting.

"Kenapa May?" Tanya Ferry dengan serius begitupun mereka yang langsung mengarahkan pandangannya ke May karena menunggu apa yang ingin dikatakan May.

"Kata Om Putra bener, artinya orang yang merasa enggak seneng sama kita akan berbuat semaunya. Berarti jangan-jangan yang nyulik Ayla adalah Ranty? Secarakan dia enggak seneng liat Dhevan bahagia sama Ayla"
Seketika perkataan May membuat orang-orang disana juga berpikir yang sama, Karena tidak ada salahnya juga apa yang dikatakan oleh May. Mungkin saja Ranty yang berbuat semua ini.

"Lo bener May, gue yakin dia orangnya" kata Dhevan yang membenarkan perkataan May.

"Kalian ini tidak boleh menuduh sembarangan seperti itu, sebelum ada buktinya" kata Zaky.

"Pah, aku setuju sama May ini pasti semua Ranty yang melakukannya. Emang yah anak sama ibunya sama-sama jahat, mereka mau menghancurkan keluarga kita Pah" Nisa pun menyangkut-pautkan dengan orangtua Ranty siapalagi kalau Bukan Ilham dan Farha.

"Tidak apa yang kamu pikirkan semuanya benar kak" tiba-tiba Farha muncul ditengah-tengah perkumpulan mereka yang membuat semuanya terkejut dengan kehadiran Farha bersama Ilham juga disana. Selama mereka kemana saja? Setelah kejadian Minggu lalu mereka tidak ada kabarnya sama sekali.

"Kemana anak kamu bawa anak saya Farha? Kamu tidak bisa mendidik anakmu dengan baik?" Nisa langsung menghampiri Farha dan memarahinya sambil menangis dan Farha hanya bisa menatap Nisa dengan tatapan kosong.

"Jawab Farha, kemanakan anak saya?" Tanya Nisa dengan mendorong tubuh Farha sehingga tersungkur kebawah.

"Mah udah stop Mah, kamu tidak boleh menuduh sembarangan seperti itu. Mereka baru saja datang, bagaimanapun Farha ini adik kamu yaitu adik kandung kamu sendiri" kata Zaky yang menyadarkan Nisa. Mereka semua yang disana hanya bisa menyaksikan pertengkaran antara keluarga Ayla dan Ranty. Sedangkan Dhevan perasaannya sekarang tidak karuan ia ingin cepat-cepat bergerak untuk mencari Ayla. Namun apa boleh buat ia tidak enak pergi dari sana begitu saja.

SALAHKAH MENCINTAI? [TAMAT]حيث تعيش القصص. اكتشف الآن