PART 12

145 104 13
                                    

Semangat kalian yg sedang menjalani belajar online hehe:)
Aku bakalan usahain buat update terus secepatnya yah 🙌demi kalian loh:)

Happy reading😀

_______

Pada malam hari ini Ranty sementara menginap dirumah Dhevan karena dirinya belum mempunyai tempat tinggal diindonesia dan rumah yang dipesan Ranty belum sepenuhnya siap untuk ditempati.
Kebetulan malam ini Putra dan Nindi akan pulang  dan benar saja ada bunyi bel didepan rumah Dhevan sepertinya itu adalah Putra dan Nindi.

"Bunda, Ayah, Syukur deh udah pulang" ucap Dhevan yang merasa lega karena Putra dan Nindi sudah pulang.

"Iya dong sayang. Ouh iyah katanya Ranty sudah datang, mana dia?" tanya Nindi

"Hai Tante, hai Om" tiba-tiba Ranty muncul dan langsung menyapa Putra dan Nindi.

"Hai juga sayang. Tante kangen banget sama kamu. Apa kabar kamu sayang dan orang tua kamu juga gimana kabarnya?" lalu Nindi langsung memeluk Ranty untuk menghilangkan rasa kerinduannya

"Ranty juga kangen banget sama Tante. Alhamdulillah Ranty baik begitu juga dengan Mamah sama Papah" jawab Ranty dengan membalas pelukan dari Nindi.

"Ehem... Kaya gak dianggap nih" celetuk Putra yang merasa sedaritadi dihiraukan.

"Yaampun Om. Maafin Ranty yah, aku juga kangen banget sama Om" lalu Ranty memeluk Putra juga.

"Udah nih acara peluk-pelukannya?" timpal Dhevan.

"Kamu ini gimana sih kan Ayah baru meluk Ranty. Masa kamu cemburu sama ayah kamu sendiri" balas Putra yang tak ingin kalah dari Dhevan.

Akhirnya Dhevan malah masuk duluan tanpa menunggu Ranty, Nindi, dan Putra.

"Ayah sih. Ayuk Ranty kita masuk juga" kata Nindi yang menyalahkan Putra dan ikut meninggalkannya.

"Emang Ayah akui Van. Ayah lebih ganteng dari kamu" kata Putra yang merasa percaya diri bahwa dia lebih tampan dari anaknya.

_______

Sedangkan disini hati seseorang sedang merasa kesakitan. Dia adalah Ayla. Semenjak Ayla melihat kejadian tadi ia memojokkan dirinya dikamar hingga sekarang sampai tidak mau makan bahkan tidak mau membukakan pintu kamarnya walaupun Nisa dan Zaki sudah melakukan cara apapun namun tidak berhasil.

"Ayla sayang kamu buka dong pintunya. Kamu belum makan dari siang tadi, Mamah takut kamu sakit" kesekian kalinya Nisa memanggil Ayla.

"Apakah kamu tidak rindu sama Papah?" lagi-lagi Zaki menanyakan hal itu karena jujur ia merasa kecewa dengan Ayla.

"Sudalah mah lebih baik kita kembali kekamar" Zakipun menyerah dan mengajak Nisa untuk kekamar.

"Tapi pah... " ucapan Nisa tergantung karena Zaki memotongnya.

"Nanti besok kita bisa bicarakan lagi" akhirnya Nisapun pasrah dan memilih mengikuti perkataan suaminya.

Aylapun yang sepertinya merasa seperti sudah tidak ada suara Nisa dan putra yang memanggilnya. Iapun meluapkan rasa kesedihannya.

"Kenapa sih Gue nerima dia buat jadi temen baik Gue?"

"Dan seharusnya Gue sadar kalo Dhevan udah punya orang lain"

"Lo bego banget sih Ay"

"Dia tuh cowok yang cuma bisa ngasih harapan"

"Lo jahat Van, Gue benci lo"

"Dan Gue gak mau kenal lo lagi, pokoknya Gue benci sama lo"

Seperti itulah kata-kata yang dikeluarkan oleh Ayla dengan air mata yang mengalir sangat deras serta ia merutuki dirinya dengan memukuli kepalanya sendiri sehingga ia ketiduran karena merasa lelah dari siang tadi tenaganya sudah habis karena menangis terus-menerus.

_______

Keesokan harinya Aylapun keluar kamar dengan kantung mata yang membengkak mungkin bekas menangis seharian kemarin.
"Ayla akhirnya kamu keluar juga. Kamu kenapa matanya bengkak seperti itu?" bukan menjawab pertanyaan dari mamahnya Ayla malah menghampiri papahnya.

"Pah, maafin Ayla. Aku udah buat Papah kecewa padahal aku kangen banget sama Papah" Aylapun memeluk sang papah.

"Enggak apa-apa kok sayang. Tapi kamu kenapa? Lain kali kalo kamu ada masalah cerita sama Mamah kalo enggak sama Papah" Zakipun membalas pelukan dari Ayla dan Zaki sangat merasa kasihan melihat putri semata wayangnya bersedih.

Nisa yang merasa lega dan terharu melihat putrinya yang sudah mulai bicara kepada papahnya walaupun masih terlihat ada kesedihan pada diri Ayla.

"Yaudah sekarang kita sarapan yuk" Nissapun mengajak putrinya dan suaminya untuk sarapan. Akhirnya Nisa dan Zaki merasa lega dan senang melihat Ayla menyantap sarapannya dengan lahap.

_______

Dirumah Dhevan sangat heboh karena pagi ini tidak seperti biasanya. Sarapan yang dihidangkan oleh  bundanya sangat banyak.

"Yaampun Bunda masak banyak banget. Mau bikin Ayah gemuk?" kata Putra yang merasa terkejut melihat makanan yang begitu banyak dimeja makan.

"Ayah jangan geer, inituh spesial karena ada Ranty" jawab Nindi.

"Astaga Tante. Gausah repot-repot, Ranty jadi gak enak" ucap Ranty yang merasa tak enak.

"Enggak apa-apa ko sayang" jawab Nindi yang merasa tidak direpotkan.

"Makasih Tante"

"Sama-sama. Yaudah mari sarapan, kamukan mau tes daftar ke sekolah Dhevan kan? Nanti telat loh" Nindi menyuruh Ranty untuk menyantap sarapan yang sudah dibuatnya karena memang benar Ranty sudah didaftarkan disekolahnya Dhevan sebelum Ranty diindonesia jadi sekarang tinggal tes.

"Siap Tante" mereka berempat mulai menyantap sarapannya.

_______

Ayla sudah tiba disekolah dan diantar oleh Papahnya. Dan Ayla pamit serta tak lupa mencium tangan Papahnya. Setelah itu Papahnya pergi.

"Ayla" panggil seseorang kepada Ayla. Siapalagi kalau bukan May.

"Hai may" balas Sapa dari Ayla.

"Ay lo kenapa? Mata lo kok bengkak? Abis nangis yah semalem? Nangis kenapa lo? Siapa yang berani-beraninya bikin lo nangis? Bilang sama gue" pertanyaan yang bertubi-tubi dari mulut may karena dirinya merasa terkejut saat melihat wajah Ayla dengan kantung mata yang bengkak.

"Gue enggak apa-apa kok" elak Ayla karena tidak mau melihat may bersedih dan memberikan senyuman. Tetapi may tahu senyuman itu adalah senyuman terpaksa untuk menyembunyikan kesedihan Ayla.

"Enggak mungkin. Ayok lo cerita dikelas"

Baru saja Ayla dan May mau melangkah masuk, Dhevan melewati mereka berdua sehingga langkah May dan Ayla terhenti karena Dhevan membawa seorang perempuan. Ayla dan Maypun hanya terpaku diam.

"wwhh bro udah balikan nih?" celetuk Alik yang melihat Dhevan memboncengi Ranty.

Iyah perempuan itu adalah Ranty.
Rantypun hanya tersenyum tersipu malu dengan perkataan Alik.

Ayla yang sedaritadi diam langsung pergi karena tidak tahan melihat kedekatan Dhevan dengan Ranty.

"Eh Ay tungguin gue" Maypun langsung menyusul Ayla.

Seketika pandangan Dhevan melirik ke Ayla, ia merasa mempunyai perasaan tidak enak kepada Ayla. Entahlah apa yang membuat merasa tidak enak padahal ia tidak tahu perasaan Ayla saat ini.

Apa lo dengerin semuanya Ay. Batin Dhevan

Selain Ayla dan May disini sedaritadipun ada yang memperhatikan Dhevan dan Ranty.

"Lo nyari masalah sama gue karna udah deketin Dhevan. Tunggu permainan dari gue" ucap seseorang tersebut.

_______

Wah wah kayanya udah mau masuk konflik nih aduh sulit....
Next ajah ye👇

SALAHKAH MENCINTAI? [TAMAT]Where stories live. Discover now