PART 29

31 14 10
                                    

Happy reading❤️

"Mah, Pah doain aku ya semoga aku bisa lulus dengan nilai yang baik dan memuaskan" Ucap Ayla yang meminta doa kepada orang tuanya agar hasil ujian akhirnya mendapatkan nilai yang memuaskan.
Ujian akhir kelas 12 SMA BAKTI JAYA telah usai dan hari ini ada pengumuman siapa saja yang akan lulus, pengumuman tersebut akan tertera dipapan Mading.

"Pastinya dong sayang, Mamah selalu mendoakan kamu dalam hal apapun itu"

"Semangat ya sayang, kamu harus siap menghadapi hal apapun dalam kehidupan kamu kedepannya. Lupain apa yang terjadi dihari kemarin" ucap Zaky yang menguatkan Ayla.
Zaky dan Nisa sudah tahu atas kejadian yang menimpa Ayla Minggu lalu. Setelah kejadian itu entahlah kemana perginya Ranty bahkan ia tidak mengikuti ujian disekolah bahkan Ilham dan Farhapun ikut tidak ada kabarnya sampai saat ini.

"Assalamualaikum" ucap seseorang yang baru saja datang.

"Wa'alaikumsalam" jawab salam dari Ayla, Zaky dan Nisa.

"Eh nak Dhevan, sudah datang" ucap Zaky.
Ternyata orang tersebut adalah Dhevan yang hendak menjemput Ayla, lalu ia langsung bersalaman kepada Zaky dan Nisa.

"Kamu mau sarapan dulu Dhevan?" Tawar Nisa.

"Enggak usah tante, aku udah sarapan kok dirumah. Lagian ini udah agak kesiangan takutnya terlambat"

"Tau nih Mah biar kasih kesempatan anaknya untuk berlama-lama dijalan sama pacarnya" kata Zaky dengan candaan.

"Ih papah, yaudalah Ayla mau berangkat dulu nanti malah telat beneran" pamit Ayla yang tersipu malu karena ucapan Zaky. Kemudian Ayla dan Dhevan pergi tak lupa bersalaman kepada Zaky dan Nisa.

"Pegangan yang erat-erat Ay, ntar ngejengkang" teriak Zaky biarpun motor Dhevan sudah melaju.

"Bahasa apa tuh ngejengkang?" Pertanyaan lucu dari Nisa.

"Bahasa generasi tua dong Mah" jawab Zaky dengan tertawa terbahak-bahak. Namun tidak dengan Nisa ia lebih memilih meninggalkan suaminya.

____________________

"Dhevan" panggil Ayla yang masih berada dalam perjalanan bersama Dhevan.

"Iya pacar, kenapa?"  Sahutan dari Dhevan pun membuat pipi Ayla memerah.

"Pacar? Lucu" ucap Ayla dengan senyuman.

"Kenapa emangnya enggak boleh?"

"Ya boleh aja si, tapi aku rasa kita belum resmi pacaran"
Dhevanpun hanya bisa mengangkat alisnya karena bingung dengan pernyataan Ayla barusan.

"Resminya jadi masa depan" lanjut Ayla dengan tertawa puas.

"Bisa aja kamu, aku juga tidak ingin memiliki cinta kamu"

"Masa iya?"

"Namun ingin memliki kekuranganmu agar aku bisa jadi sempurnamu"
Sial. Lagi-lagi hati Ayla dibuat terbang oleh Dhevan, dibalik sikap dinginnya ternyata tersimpan banyak begitu kata romantis.

"Dasar gombal. Eh tapi ngomong-ngomong tadi aku mau bilang sesuatu Sama kamu" ucap Ayla yang sepertinya ingin membicarakan hal yang serius sehingga tak sadar mereka telah sampai disekolah.

"Turun dulu dari motor, malu diliatin banyak orang kamu meluk aku terus" memang benar banyak pasang mata disana yang merasa iri melihat keromantisan pasangan ini.
Lalu Aylapun langsung turun dari motor karena benar kata Dhevan ia juga sangat malu jika dirinya menjadi pusat perhatian.

"Dhevan..." Belum Ayla melanjutkan pembicaraannya, Namun baru saja ada orang yang menarik tangan Ayla begitu cepat entah siapa dirinya karena sosok tersebut menggunakan juba hitam dan wajahnya juga tertutup sehingga tidak bisa dikenali.

SALAHKAH MENCINTAI? [TAMAT]Wo Geschichten leben. Entdecke jetzt