- Chapter 5 -

3.1K 517 119
                                    

Hiya update sehabis berbuka\(^O^)/

Buat nemenin kalian para pembaca ku yg budiman awokwokwok...



Ah iya, aku mau masukin sedikit scene 17+ yes karena kayanya book berlatar Eropa dulu gini kurang pas klo gk pake scene itu,🙂

Biasalahhh...



Udh gas langsung aja❣️

Selamat membaca ❣️

.
.
.



•

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Sehari berlalu sejak Rosè kecil berada dirumah besar milik sang Windsor.

Tubuh ringkihnya kini masih terbaring di atas ranjang dengan selimut tipis yang membalut tubuh kecilnya. Lukanya telah diobati juga dirinya yang telah di bersihkan dari darah yang kemarin mengotori.

Irene hanya melihat dengan sedih sosok putri dari teman baiknya itu, tidak bisa melakukan lebih dari apa yang dia bisa sekarang. Irene menginginkan Rosè untuk di urusnya bersama dengan putrinya Camilla dan tentu itu sangat mengundang murka Sèan yang jelas saja menentangnya. Mereka sempat bertengkar hebat hingga pada akhirnya Irene memilih untuk diam dan mengalah saat pria itu kembali berniat untuk menghabisi Rosèanne kecil.

"Maafkan aku," Ujar Irene penuh penyesalan, merasa begitu gagal untuk menolong putri kecil Wendy.

Hingga tiba-tiba Irene merasa jika sesuatu menarik pelan pakaiannya, melihat jika Camilla kecil yang tengah mengemuti permen seperti biasanya, datang dan menatapnya.

"Kenapa mother menangis ?" Tanyanya.

Irene lantas mengulum senyum, mengusap ujung matanya yang basah lalu menurunkan dirinya kemudian. Mengusap lembut rambut hitam milik Camilla.

"Tidak apa-apa, mother hanya merasa sedikit sedih..."

"Kenapa ?"

Irene tak menjawab, dia hanya mengalihkan pandangannya pada Rosè yang masih menutup matanya sejak dia tak sadarkan diri kemarin. Irene juga khawatir jika gadis kecil itu tak kunjung bangun, Irene merasa jika mungkin saja, Rosè belum memakan sedikitpun makanan sejak kejadian pilu itu. Entah bagaimana dan selapar apa dia sekarang.

Camilla yang seakan-akan mengerti betapa khawatirnya sang ibu pada anak asing dan terlihat cengeng itu lantas melepas pegangannya pada pakaian Irene dan berjalan masuk ke kamar itu, menatap wajah kecil Rosèanne yang masih terlelap.

"Dia tidur..." Katanya pelan.

"Biar aku bangunkan dia," Awalnya, baik Irene maupun Daisy yang tengah merawat Rosè hanya mengulum senyum mereka saat mendengar ucapan lugu Camilla. Mengira jika cara gadis itu membangunkan Rosè pasti dengan cara yang menggemaskan khas anak-anak. Tapi nyatanya, Camilla malah mengeluarkan permen yang sedari tadi ada di mulutnya itu dan memasukannya ke mulut Rosè yang sontak membuat kedua orang dewasa disana memekik keras.

THE SERVANT Jaerose | Jaehyun - Rosèanne |Complete|Where stories live. Discover now