- Chapter 21 -

2.3K 358 66
                                    


Kepengen update aja sih gk tau :)

Gk apa", maap" aja klo chapter ini agak bosenin yes tp klo scene ini gk masuk kagak bakalan nyambung zayang sama kelanjutan ceritanya 😌

Dahlah sana baca, mumpung malming kali aja ada jomblo disini yg butuh belaian🌪️


Selamat membaca ❣️

.
.
.

Kedua mata bak kelopak bunga mawar itu tampak bergetar perlahan, menunjukkan bahwa sepertinya pemiliknya hendak tersadar setelah beberapa waktu terlelap dalam tidurnya.

Roséanne Swan, perempuan itu kini sepenuhnya terbangun. Pandangannya lantas terpaku pada langit-langit satu ruangan asing yang sama sekali tidak pernah dia lihat sebelumnya. Penuh dengan warna cat putih tulang. Rosé tak begitu memikirkan dimana dirinya kini karena ia hanya terus terdiam dan tampak termenung setelah tersadar. Sesekali kembali merasakan lagi rasa sakit di sekujur tubuhnya, meringis pelan kala kepalanya juga terasa kembali pusing.

Rosé hanya terus seperti itu selama beberapa saat sampai satu ketika pintu ruangan tempatnya berada di buka oleh seseorang.

"Oh, kau sudah bangun ? Syukurlah..." Ucap orang itu yang segera bergegas memasuki ruangan dan melakukan beberapa hal disana. Sebelumnya, dia juga menaruh semangkuk bubur dan segelas air pada meja nakas disamping ranjang yang Rosé tempati.

"Kebetulan sekali Tuan dan Nona muda Hansberg sudah datang, dia tengah bersama dokter Edward untuk memeriksa hasil pemeriksaan kesehatan mu," Jelas orang itu yang ternyata adalah seorang perawat.

Setelah menyelesaikan beberapa tugasnya di ruangan rawat Rosé, perawat itu lantas bergegas menemui kedua orang yang dia maksud. Jeffrey dan Camilla yang menjadi wali Rosé dan tengah berada di ruangan dokter Edward. Sesuai dengan perkataannya tadi.

Meninggalkan Rosé sendirian lagi dengan kembali tenggelam dalam lamunannya.

.
.
.

Sedangkan dilain sisi, putra dan putri keluarga Hansberg itu tampak termenung di tempat mereka.

Camilla yang duduk di kursi tunggu dan Jeffrey yang duduk berselonjorkan kaki di lantai lorong rumah sakit. Sejak keluar dari ruangan dokter Edward keduanya benar-benar hanya bisa membisu, seakan tak percaya pada semua penjelasan yang sang dokter keluarga katakan pada mereka.

Keduanya merasakan hal yang serupa, terkejut, sedih. namun reaksi dan pemikiran yang keduanya timbulkan sedikit berbeda.

"Apa katanya tadi ? Rosé hanya bisa mengingat masa lalunya saja ? Hh— yang benar saja!!" Jeffrey kembali mengatakan kalimat yang hampir sama persis seperti yang lalu-lalu. Tertawa sarkas bercampur kesedihan setelah mengetahui hasil pemeriksaan yang dilakukan sang dokter atas Roséanne.

.

"Jadi bagaimana ?" Camilla bertanya terlebih dahulu pada dokter yang terlihat tengah membuka beberapa lembar kertas di depannya. Hasil pemeriksaan Roséanne yang sudah di lakukan beberapa waktu lalu.

Jika melihat raut wajah sang dokter, keduanya merasa sudah tak enak hati. Terlihat sekali bahwa pemeriksaan itu tampak tak memperlihatkan hasil yang baik. Entahlah tapi semuanya seakan sudah tersirat jika memang telah terjadi sesuatu pada Rosé.

Sang dokter lantas menghela nafasnya pelan seakan sudah menduga bahwa ini memang bisa saja terjadi mengingat luka yang di miliki anak perempuan itu cukup mengerikan. Terutama darah yang menggumpal di bagian belakang kepalanya yang sekarang sudah agak membaik namun tentu saja masih bisa meninggalkan akibat fatal setelahnya.

THE SERVANT Jaerose | Jaehyun - Rosèanne |Complete|Where stories live. Discover now