- Chapter 9 -

2.9K 435 117
                                    

Hiya update ❣️

Iya tau lu pada bosen dapet notif dari gue, iya iya gak apa 😌

Btw ini 5k word lebih, tiati bosen 🤾





Selamat membaca ❣️

.
.
.


Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

.

Jeffrey, pria itu keluar dari kamarnya dan berjalan pelan menuju balkon yang terdapat di sana. Menyilangkan kedua tangannya sembari menyender pada pagar tembok di balkon.

Sejak kemarin pikirannya sedang terganggu, memikirkan banyak hal.

Lebih tepatnya, saat Camilla mendatangi kamarnya dan mengatakan segalanya.

Tentang ibu mereka yang mengetahui perbuatan yang Jeffrey lakukan pada Rosèanne.

Jujur saja Jeffrey tidak menduga itu akan terjadi, terlalu cepat, membuat Jeffrey menjadi memikirkan hal-hal yang cukup membuatnya gelisah. Mengkhawatirkan Rosèanne tentu saja.

Tapi sungguh, Jeffrey sendiri bingung karena entah kenapa dia bisa begitu berhasrat ketika dekat dengan gadis itu. Mungkin karena rasa rindu yang selama 18 tahun ini dia tahan, rasa rindu yang sepertinya memang telah bersarang pada jiwa dan raganya selama ini. Jeffrey hanya begitu senang dan tak dapat memungkiri jika dia begitu sangat terpesona pada sosok sederhana Rosèanne. Gadis yang dulu sering tersenyum karena permen yang Camilla berikan atau menangis karena ulah ayahnya.

Merindukan sosok yang sejak dulu hingga sekarang begitu suka mengikat rambutnya dengan sebuah pita.

Apa lagi kini gadis itu telah tumbuh dewasa dengan segala kepolosannya yang masih melekat apik dalam dirinya, menjadi sifatnya. Mata bulatnya selalu membayangi Jeffrey, membayangkan gadis itu menatapnya polos layaknya seorang anak kecil.

Yah, Jeffrey akui jika dia telah berbuat tak layak pada gadis itu. Jeffrey tahu dia sudah cukup keterlaluan. Menyerang Rosèanne dengan sentuhan-sentuhan yang mungkin belum seharusnya Rosè terima karena jangankan berurusan dengan pria, Rosèanne bahkan tidak pernah bertemu atau bersapaan dengan pria.

Jadi sepolos itu memang sang gadis pita kesayangannya itu.

"Rosèanne Swan..." Jeffrey menggumamkan nama cantik itu saat ternyata pemiliknya kini dapat di jangkau oleh netra hitam milik Jeffrey.

Gadis pirang berpita putih yang kini mengenakan gaun hijau itu terlihat tengah mengangkat sebuah kotak berisikan buah anggur yang rutin di kirim ke rumah Hansberg dari perkebunan besar di daerah Norwich.

Terlihat gadis itu sangat bersusah payah mengangkat kotak yang lumayan besar itu dengan kedua tangannya yang ringkih.

Jeffrey menatap sendu sosok manis itu, perlahan rasa prihatin menerpa hatinya. Sedikit banyak menyesali perbuatannya yang telah berbuat tak baik pada gadis malang itu karena seharusnya Jeffrey bisa menjadi sosok yang bisa melindunginya, membuat gadis itu nyaman.

THE SERVANT Jaerose | Jaehyun - Rosèanne |Complete|Where stories live. Discover now