Bagaikan langit dan bumi, emas dan besi berkarat, daratan dan dalamnya palung di lautan yang membentang...
Seluas dan sesulit itulah hubungan yang tengah di jalani oleh Jeffrey dan Rosè.
Terbebani dan terhalangi perbedaan status sosial juga derajat...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
•
Dan Sèan pun menarik pelatuk pistolnya menembak Willam dalam jarak cukup dekat hingga bidikannya tepat di kening William hingga tembakan itu mampu memecah kepala William Hansberg saat itu juga.
Sèan telah berhasil membunuhnya dengan begitu nikmat. Pembunuhan paling memuaskan yang pernah dia lakukan selama hidupnya.
"Akhirnya..." Gumam Sèan puas.
Wajah dinginnya hanya terus memandangi mayat mengenaskan William dan mulai mengarahkan ujung pistolnya pada kepalanya sendiri, berniat membunuh dirinya saat itu juga.
Namun hal itu tak lantas terjadi karena prajurit Albrecht yang lebih dulu menggagalkan niatnya dan mengambil kembali pistol itu dari Sèan. Menahan sang Hansberg sesuai perintah sang Kaisar.
"Belum waktunya kau mati, yang Mulia tidak akan membiarkan kau mati dengan mudah, percayalah dia orang yang benar-benar bengis. Maka bersiaplah karena dia akan membalaskan dendam atas perbuatan mu pada Putri Swan, orang Inggris sialan.
. . .
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Sudah selesai dengan urusan mu Hansberg ?"
Sèan yang saat ini tengah diikat kedua tangannya pada dua tiang dengan dirinya yang hanya bisa berlutut untuk menyangga tubuhnya yang telah penuh luka. Kepala sang Hansberg yang sejak tadi hanya tertunduk dalam perlahan terangkat kala suara Albrecht terdengar.
Mata sayu Sèan melihat tepat pada sosok Albrecht yang kini tengah melepas kedua sarung tangannya serta melilitkan kedua lengan bajunya sampai sikut. Sama persis ketika malam itu juga sang Kaisar Jerman menghajarnya.
