- Chapter 23 -

2.8K 387 70
                                    

Silahkan dilanjut awokwokwok

.
.
.

Jeffrey berdiri tepat di pintu kamar Camilla yang masih tertutup rapat. Sejak Camilla mendatangi kamarnya dan menamparnya juga mengatakan semuanya, itu sudah cukup membuat Jeffrey sangat merasa bersalah atas tindakan bodohnya.

Tidak, sungguh, Jeffrey begitu takut jika harus memilih untuk meninggalkan sosok perempuan yang dicintainya, sampai kapanpun Jeffrey tidak akan sanggup jika harus memilih untuk menghentikan segala perjuangannya.

Jeffrey hanya termenung disana, wajah kantuk dan matanya yang lelah karena tidak dapat tertidur malam tadi sudah cukup membuatnya terlihat mengenaskan pagi ini. Memikirkan bagaimana kondisi Roséanne saat ini, memikirkan seburuk apa luka yang dimilikinya, sedalam apa rasa sakit yang ditorehkannya di hati lembutnya.

Astaga, betapa bodohnya kau Jeffrey Jeferson Hansberg!

Sampai pintu itu kini telah di buka oleh pemiliknya yang langsung terkejut hingga hampir mengumpat karena menemukan sosok Jeffrey yang berdiri tepat di depannya. Camilla yang masih terkejut hanya memegangi dadanya yang dimana jantungnya terasa berdetak sangat cepat, memandang kasar pada Jeffrey yang malah menyuguhkan senyuman kecil melihatnya.

"Sepertinya kau memang sudah gila Jeferson!!!" Ucap Camilla sarkas dengan masih mendelik.

"Hm, sepertinya memang begitu..." Balas Jeffrey seadanya.

"Dia ada disini ?"

"Siapa ?"

"Roséanne..." Tukas Jeffrey pelan saat mengucapkan nama cantik itu.

Oh, dia bahkan sudah sangat merindukannya saat ini. Benar-benar merasa sangat bodoh juga atas semua perilakunya selama ini.

"Kau sudah memikirkannya ? Tentang apa yang aku katakan ?"

"Kau yakin kau bisa melakukannya ? Menjaganya, melindunginya ? Hei kau tahu Jeff bahwa aku tidak akan dengan mudah memberikannya padamu setelah semua yang kau lakukan padanya!" Tegas Camilla dengan masih memfokuskan dirinya pada Jeffrey yang tampak sangat kacau pagi ini, benar-benar seperti bukan dirinya.

"Jika aku tidak yakin tentu saja aku tidak akan ada disini untuk menemuinya..."

"Kau benar, aku tidak berhak menyakitinya, aku tidak melukainya, aku hanya harus membahagiakannya dan aku sempat lupa tentang itu karena kalutnya perasaan ku saat dia terbangun dan tidak mengingat ku sama sekali"

"Aku tidak bisa berpikir jernih dan sesekali malah menyalahkannya,"

"Aku tidak ingat bahwa sebenarnya itu semua karena ketidakbecusan ku untuk melindunginya dari father, semuanya terjadi karena keegoisan ku,"

"Hah— aku bodoh sekali ternyata..."

Camilla memilih diam untuk mendengarkan semua yang Jeffrey katakan, lebih tepatnya mengukur seberapa besar rasa penyesalan yang dirasakannya karena demi apapun, rasanya Camilla jadi tidak mempercayai siapapun untuk menjaga Rosé. Bahkan Jeffrey sekalipun.

Tapi sepertinya, tak ada salahnya untuk memberikannya kesempatan bukan ? Jeffrey pun hanya manusia biasa yang juga memiliki kekurangan. Camilla paham bahwa Jeffrey tidak atau mungkin belum memiliki kekuatan dan kekuasaan untuk melawan ayah mereka, Jeffrey masih ada dalam kontrol Sèan Arthur Hansberg ayah mereka.

Terlebih, sepertinya Roséanne pun tak kunjung merasa baik. Malam tadi pun Camilla menemukan Rosé bergumam menyebut nama Jeffrey dalam tidurnya, dia benar-benar merindukan sosok Jeffrey.

Baiklah, mari kita coba, tak ada salahnya dengan kesempatan kedua.

Camilla menarik nafasnya dalam dan menghembuskannya perlahan.

THE SERVANT Jaerose | Jaehyun - Rosèanne |Complete|Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang