~Percikan~

6.8K 556 70
                                    

Sepulang dari rumah Ara, Chika mendapati mama Veranda dan Christy tengah menonton acara TV serial drama yang bahkan selalu tertebak endingnya akan seperti itu-itu terus.

"Dih ngga ada tontonan yang lebih seru atau mendidik gitu? Mending nonton film animasi deh ketimbang serial drama begituan." Ujar Chika yang kini duduk di sofa samping mamanya.

"Loh kakak kok udah pulang, kirain bakalan menginap di rumah kak Ara. Hahahaha." Ledek Christy.

Chika melemparkan bantal sofa ke arah Christy. Christy melempar balik bantal yang di lempar Chika.

"Ribut aja kalian, mama jadi ngga fokus nih nonton film nya. Mending kakak sekarang bersih-bersih dulu. Nanti habis itu langsung turun, kita persiapan makan malam." Titah mama Veranda

Dan Chika langsung menuju kamar nya untuk membersihkan diri. Setelah selesai, Chika turun menuju meja makan.

"Christy kemana mah.?" Tanya Chika yang kini ikut membantu mama Veranda menata makanan.

"Ambil minuman di dapur." Jawab mama Veranda tersenyum.

"O iya kak, gimana tadi di rumah Ara? Ngapain aja?." Tanya mama Veranda yang kini sudah duduk di kursi.

Chika pun ikut duduk di kursi seberang.

"Seru mah. Tadi ngobrol banyak sama bunda Shani. Bunda Shani orang nya supel banget, cantik, angun, kalem, kayaknya jelmaan bayangan nya mama deh." Jawab Chika terkekeh kecil.

"Hahaha dasar kamu. Emang sih dulu waktu zaman mama sama bunda Shani muda, banyak yang bilang kita itu mirip." Ujar mama Veranda tertawa.

"Kakak curang banget, masa Christy ngga di bantuin, malah asyik ketawa ketiwi disini sama mama. Hish." Protes Christy kemudian meletakkan nampan berisi minuman di meja makan.

"Mager kakak." Jawab Chika mengambil minuman yang di bawa Christy.

"Ributnya di lanjut nanti aja, sekarang kita makan." Lerai mama Veranda.

"Ngga nunggu papa pulang dulu mah.?" Tanya Chika.

"Papa katanya malam ini lembur, jadi pulangnya agak malaman." Jawab mama Veranda sambil mengambilkan nasi untuk Christy.

Chika pun hanya mengangguk dan mulai berdoa sebelum makan.

"Dikit aja mah, Christy kan tadi udah nyemil banyak hehehe." Ujar Christy.

Mereka pun makan dengan hening. Hingga tiba-tiba mama Veranda bertanya hal yang membuat Chika menghentikan sesi makan nya.

"Kak, sudah bisa berdamai dengan masa itu?." Tanya mama Veranda memandang Chika.

"Emang selama ini yang kak Ara lakuin ngga bisa bikin kakak lepas dari kenangan suram itu? Christy lihat-lihat, kak Ara perlahan bisa buat kak Chika nyaman tuh." Ujar Christy ikut bertanya.

"Kakak ngga tau, rasanya banyak ketakutan yang berujung dengan rasa sakit, terkadang bisa saja datang dengan kenyamanan baru yang menghampiri kan." Jawab Chika kini meletakkan sendok dan garpu di samping piring.

"Chika, Ketakutan berasal dari hati manusia itu sendiri. Rasa takut hanya imajinasi. Ketakutan itu tidak ada di mana pun kecuali dalam pikiran. Sejatinya tidak ada sesuatu dalam hidup yang perlu ditakuti, yang ada hanya untuk dipahami.
Sekarang adalah waktunya kamu untuk lebih memahami sehingga kamu tidak perlu takut apa pun lagi." Ujar mama Veranda mengelap sudut bibirnya dengan tisu.

"Biar Christy yang beresin ini mah." Ujar Christy mulai membereskan piring bekas makanan yang ada dan membawa nya kedapur.

"Terimakasih cantik." Ucap mama Veranda tersenyum.

IN MY DREAM { ChikAra } °END°✔Where stories live. Discover now