Di rumah sakit, seluruh perawat sudah menyiapkan semua alat untuk Chika.
"Boby.. Donorkan segera tulang aku ke Chika. Aku ngga sanggup lihat Ara terpuruk gitu" Ucap papa Reynaan melihat Ara di sudut ruangan menangis dengan tersedu-sedu
"Sekali aku bilang engga. Ya engga abang.!" Ucap ayah Boby dengan tegas
Ara melihat pertengkaran ayah nya dan papa Reynaan perlahan menghampiri.
"Lantas, kamu akan mengorbankan Ara begitu? Lebih baik aku saja By" Gumam papa Reynaan
"Ayah.. Jadi.. Tulang aku cocok untuk Chika? Lakukan Transplantasi sumsum tulang sekarang ayah. Aku rela berkorban demi Chika" Lirih Ara
Ayah Boby menggeleng keras memberikan pengertian kepada Ara
"Ayah jangan lupa, aku bisa melakukan apa pun buat menyelematkan Chika waktu dulu kan" Ucap Ara semakin menangis
"Tapi bagaimana bisa Chika hidup tanpa kamu nanti nya Ara!" Bentak ayah Boby
"Terus..? Gimana aku bisa tinggal diam aja kalau aku bisa selamatin nyawa Chika, ayah.." Lirih Ara mulai bersimpuh di lantai
"Aku mau Chika hidup, ayah.. Aku sangat.. Sangat Ingin Chika benar-benar hidup.. Hiks.." Sambung Ara
Ayah Boby mendekap erat Ara
"Araaa.. Ayah tau.. Semua orang juga menginginkan Chika untuk tetap hidup. Tapi ayah ngga bisa mengorbankan orang-orang yang menjadi sumber kebahagiaan Chika tiada. Bersabarlah sebentar lagi nak.. Ayah sedang berusaha keras mencari pendonor yang cocok untuk Chika." Bisik ayah Boby
"Sampai kapan Ayah?! Sampai kapan?! Kita ngga punya banyak waktu. Saat ini, Tuhan bisa saja mengambil Chika dari kita kapan aja..!" Ara berteriak histeris
Seseorang yang melihat perdebatan ayah dan anak itu menangis pilu. Hingga telepon seseorang itu bergetar tanda ada panggilan masuk
"Hallo dok.. Bagaimana hasil nya? Apakah tulang sumsum saya cocok?" Tanya seseorang itu
Sang dokter mengatakan bahwa tulang seseorang itu cocok
"Puji Tuhan.. Baiklah, saya akan segera kesana." Seseorang itu segera mengakhiri panggilan dan melesat pergi hendak menuju rumah sakit lain
"Bertahan lah sebentar lagi Chika.." Gumam seseorang itu
Karena terlalu terburu-buru, dalam perjalanan, seseorang itu tidak memperhatikan jalanan yang licin karena hujan. Tepat di persimpangan jalan, mobil yang di kendarai menyerempet truk yang tiba-tiba melintas membuat seseorang itu terkaget membanting stir. Mobil menabrak pembatas jalan, terguling, terpental jauh.
Keadaan seseorang itu terluka parah. Dengan darah yang mengalir deras di daerah kepala dan sekujur tubuh karena benturan keras dan beberapa pecahan kaca mobil.
Dengan sisa kesadaran yang ada, seseorang itu merangkak keluar mobil.
Segerombolan orang yang ada di tempat mulai bergerumun menolong dan membawa seseorang itu ke rumah sakit terdekat
Begitu sampai di rumah sakit, salah satu dokter yang mengenali korban kecelakaan itu langsung mengambil alih
"Nona Dhea!" Pekik sang dokter
Ya.. Korban kecelakaan itu adalah Dey, seseorang yang juga bersiap mendonorkan tulang sumsum nya untuk Chika
"Dok..terr... Uhuk.." Ucap Dey terbata menahan sakit dan terbatuk mengeluarkan darah
"Segera.. Lakukan.. Transplantasi tulang.. yang Chika butuhkan.." Lirih Dey
"Tapi.." Ucapan sang dokter di potong Dey
![](https://img.wattpad.com/cover/266896516-288-k172621.jpg)
YOU ARE READING
IN MY DREAM { ChikAra } °END°✔
Fanfiction~ In my dreams you're with me.. We'll be everything I want us to be.. ~ sebuah penggalan lirik yang akan menghiasi kisah seseorang yang jatuh cinta, tapi beda server 🤞 °°° "Iya iya. ABCD" Kata Ara merapikan rambut Chika. Chika mengernyitkan dahi. "...