Di tempat lain, Ara di temani Mira tengah melakukan monitoring untuk survey tempat yang menjadi proyek untuk pembangunan tempat wisata nantinya.
"Tempat nya cukup strategis. Tapi saya mau agar ada fasilitas tambahan supaya pengunjung nanti nya tidak cepat bosan" Ujar Ara kepada client
"Itu sudah kami rencanakan bosscill. Ini dia gambar denah yang akan di tambahkan fasilitas" Sang client memberikan sebuah proposal berisi denah tempat
Ara mengecek dengan teliti. Saat Mira mencoba berbincang dengan client, Ara mengecek HP nya ternyata low bat.
"Ck, gue belum ngabarin Chika lagi" Batin Ara
"Bagaimana bosscill?" Tanya Client
"Akan di pertimbangkan nantinya" Jawab Ara menutup proposal dan kembali berkeliling
Cukup lama mereka berkeliling, firasat Ara semakin tidak tenang.
Ara membiarkan sang Client berbicara dengan pekerja proyek dan Ara menghampiri Mira
"Kak. Pinjem HP dong. Mau ngabarin Chika" Ucap Ara
Mira merogoh saku celana dan jas yang ia pakai tetapi tidak menemukan HPnya
"Oh iya, lupa. Gue charger di mobil tadi" Mira menepuk pelan jidatnya
"Ya udah gue ambil bentar deh yak" Sambung Mira berlari ke arah parkiran
Ara terus berdiskusi bersama sang Client. Di parkiran, Mira segera mengambil HP di mobil
"Eh? Apa nih? Banyak banget panggilan" Gumam Mira
Terdapat puluhan panggilan dari Flora, Dey, mama Veranda, bunda Shani dan masih banyak lagi
"Busettt ini pada kenapa sih" Mira ingin mengecek HP tetapi bunda Shani lebih dahulu menelevon kembali
"Alhamdulilahhh ke angkat" Lirih bunda Shani
"Assalamualaikum bunda. Ini kenapa bun? Kok banyak banget yang televon Mira?" Tanya Mira
"Waalaikumussalam.. Ngga ada waktu buat ngejelasin. Sekarang juga kalian ke rumah sakit sekarang. Chika koma" Panik bunda Shani
"Apaaa..!? Oke-oke bunda. Mira mau kasih tau Ara dulu. Assalamualaikum bunda" Pamit Mira langsung mematikan televon tanpa menunggu jawaban dari bunda Shani
Mira berlari kencang mencari Ara. Ternyata Ara sedang mengecek peralatan yang digunakan para pekerja
"Araaaa!" Teriak Mira
Ara menoleh ke belakang mendapati Mira yang nafasnya tidak beraturan
"Ara.. Chika di rumah sakit sekarang. Dia koma!" Panik Mira
Jantung Ara seakan berhenti berdetak mendengar apa yang di ucapkan Mira.
Ara mematung sejenak, mencerna ucapan Mira.
"Chika.. Koma?" Gumam Ara
"Apa maksud kakak dengan Chika koma?" Geram Ara sembari melangkahkan kaki lebih mendekat ke Mira
"Ngga usah bercanda kak. Sebelum aku pamit kesini, Chika baik-baik aja.! Jadi ngga mungkin dia koma!" Bentak Ara
"Tenang.. Dulu.. Raa" Mira sedikit terbata-bata melihat raut wajah Ara
"Nih, ada daftar panggilan puluhan kali dari banyak orang termasuk bunda. Dan waktu gue mau nge cek, bunda kembali televon gue dan bilang..." Belum sempat Mira menjelaskan, Ara segera berlari ke arah client
"Ma'af tuan, saat ini, ada urusan genting, saya harus ke rumah sakit sekarang. Survey tempat nya di lanjut bersama orang kepercayaan saya tidak apa-apa?" Ara berbicara penuh kepanikan
YOU ARE READING
IN MY DREAM { ChikAra } °END°✔
Fanfiction~ In my dreams you're with me.. We'll be everything I want us to be.. ~ sebuah penggalan lirik yang akan menghiasi kisah seseorang yang jatuh cinta, tapi beda server 🤞 °°° "Iya iya. ABCD" Kata Ara merapikan rambut Chika. Chika mengernyitkan dahi. "...