~Mirai No Tobira~

5.2K 556 60
                                    

Kejadian yang sebenarnya terjadi di luar.

"Terimakasih" Ucap Ara sedikit membungkukkan badan kepada Dey ketika sudah berada di halaman rumahnya.

Dey mengangguk tersenyum.
"Aku juga harus berterimakasih ke kamu. Terimakasih karena sudah bersedia meluangkan waktu jalan bersama bareng aku. Terimakasih juga buat semuanya deh." Ujar Dey membuat Ara tertawa.

"Terimakasih nya kurang banyak, satu lagi dong biar dapet piring hahaha" Ledek Ara.

Dan tiba-tiba Dey memeluk Ara. Awalnya Ara terkejut tetapi Dey berkata dengan lirih.
"Semoga kita bisa bertemu lagi Ara. Terimakasih sudah menjaga Chika selama ini"

Ara pun membalas pelukan Dey.

"Its oke kak. Hati-hati pulangnya. Salam buat nenek kakak yang dijepang. Kapan-kapan boleh lah aku main ke sana." Ucap Ara

"Boleh kok. Pasti aku bakal kangen kamu selama disana." Kata Dey membuat Ara agak kikuk.

"Emm pelukannya mau sampai pagi nih kak?" Ledek Ara membuat Dey tertawa pelan lalu melepas pelukannya.

"Aku juga bakal kangen kakak. Gih pulang, ngga baik orang cantik macem kakak pulang malam sendirian." Ujar Ara membuat Dey tersipu. Refleks langsung mencium pipi Ara.

"Eh? Kok? Ci-um a-ku?" Ara kaget dan kikuk atas apa yang barusan Dey lakukan.

Dey tersenyum
"Salam perpisahan aja, dan sekali lagi terimakasih. Aku pulang dulu. Sampai bertemu lagi. Dahh" Pamit Dey kembali masuk ke mobil.

Ara hanya melambaikan tangan dan tersenyum ketika Dey mulai menjalankan mobilnya.

Sejenak, Ara menghela nafas, lalu memutuskan untuk segera masuk ke dalam rumah dan bertepatan dengan suara seseorang dengan nada dingin mengejutkan Ara.

"Ternyata kamu melupakan aku."

Ara terkesiap dan memekik ketika mengenali suara itu.

"Ya ampun, aku sudah melupakan suatu hal" Batin Ara.

Setelah menghela nafas dalam, Ara berbalik dan berusaha mengulas senyum ke arah Chika yang sudah memasang wajah memberengut.

"Eh sayangnya aku, ada apa?" Tanya Ara seketika mengernyit ketika sadar pertanyaannya salah.

Chika berlalu masuk ke dalam. Ara mengejar Chika. Sampai di depan pintu, ayah Boby dan bunda Shani menghadang Ara.

"Berjam-jam Chika nungguin kamu sampai ngga makan tapi malah di suguhin pemandangan yang menyesakkan." Cibir bunda Shani.

"Dalam sebuah hubungan, seseorang yang benar tulus mencintai tidak akan membuat pasangannya cemburu kepada orang lain, tapi seharusnya membuat orang lain lah yang cemburu kepada pasangannya." Kata ayah Boby dengan nada tegas.

"Ngga gitu ayah, bunda. Itu tadi.." Ucapan Ara terpotong oleh bunda Shani.

"Jelasinnya langsung ke Chika aja. Se-ka-rang" Ucap bunda Shani penuh penekanan.

Ara berlari masuk ke dalam mencari keberadaan Chika, ternyata Chika duduk di tepian kolam renang.

"Ma'af Chika" Gumam Ara menggigit bibir bawahnya dan menunduk.

"Sungguh aku ngga bermaksud eee apa yah auk ah susah ngomongnya. Tapi, apa bener kamu belum makan? Kenapa?" Ara lagi-lagi merutuki kebodohannya karena pertanyaannya itu juga salah.

"Sekarang masuk yuk, aku masakin kamu sesuai janji aku. Kebetulan tinggal di masak aja karena udah aku siapin sebelum pergi." Ara memberanikan diri mendekati Chika.

IN MY DREAM { ChikAra } °END°✔Where stories live. Discover now