~Berlanjut~

5.7K 551 71
                                    

Crang...

"Kakak. Hati-hati kalau makan." Peringat mama Veranda karena Chika tidak sengaja menyenggol gelas minum disampingnya. Sehingga gelas itu jatuh dan pecah.

"Ah ma'af mah. Kakak ngga sengaja." Jawab Chika kini mulai memunguti pecahan beling.

"Sudah jangan di pegang, nanti tangan kamu luka, sebentar mama ambil sapu dulu." Cegah mama Veranda.

"Huhft. Kok tiba-tiba perasaan aku ngga enak gini, yah. Kenapa nama Ara terlintas dalam pikiranku juga. Ada apa ini Tuhan." Batin Chika.

"Biar Chika yang beresin mah." Ucap Chika lalu menyapu bersih pecahan yang ada.

"Kamu mikirin apa sih kak, tadi juga kamu bengong gitu ngelihatin pecahan" Tanya papa Reynaan.

"Ngga kok pah. Ngga sengaja ke senggol aja gelasnya." Jawab Chika tersenyum.

"Ya sudah ayo kita berangkat, dede udah selesai juga kan makannya?" Ujar papa Reynaan dan di balas anggukan oleh Christy.

"Kita berangkat yah mah. Daahh" Pamit ketiganya, mencium tangan dan pipi mama Veranda.

"Iya hati-hati kalian." Jawab mama Veranda tersenyum.

***

Di sekolah.

Bel sudah berbunyi beberapa menit yang lalu, tapi Ara tak kunjung datang. Chika sedari tadi berusaha merilekskan diri dengan mendengarkan lagu lewat earphone nya namun tak bisa menghapus perasaan tidak enaknya.

"Duh si bocil kemana yak, masa iya sih dia absen kaga masuk. Mana di telvon dari tadi kaga di angkat-angkat lagi. Ck. Ngeselin banget." Gerutu Mira

Flora yang mendengar gerutuan Mira lalu menghampiri meja Mira.

"Si tengil kenapa ngga masuk Mir? Tumben amat." Tanya Flora.

Chika sedari tadi hanya memperhatikan dari belakang.

"Ngga tau Flo, gue udah telvon si Ara kaga di angkat, ayah sama bunda nya juga." Jawab Mira tertunduk lesu.

Perbincangan mereka terpotong karena ada guru yang masuk dan memulai pelajaran.

Hari ini Ara dinyatakan absen karena tidak ada keterangan apa pun.

"Kemana anak tengil itu. Apakah karena kemarin, dia sakit? Tapi kan sudah mama obati. Terus kenapa sekarang tidak berangkat. Ah sudahlah fokus belajar saja Chika, ayo." Batin Chika.

"Yessica Tamara Tanumihardja, perhatikan pelajaran dengan benar, jangan melamun." Tegur guru di depan. Chika tersentak kaget lalu mengangguk patuh.

Skipp..

Di kantin.

"Kaga ada si bocil sepi bet yak" Ujar Mira mengaduk-aduk es teh manisnya.

"Iya bener, biasanya dia kan yang suka kasih ide absourd." Sambung Freya memakan ciki

"Lo ngga coba hubungin ayah Boby, bunda Shani atau orang rumahnya gitu pung?" Tanya Olla menggigiti kuku jari nya.

"Gue udah telvon ayah bunda, tapi ngga di angkat juga. Di rumah Ara kan kaga ada pembantu, ada nya satpam jaga doang." Jawab Mira menyeruput minumannya.

Olla melemparkan kuku jari dalam mulutnya ke arah Freya.

"Ck, jorok bet lu, mana tuh kuku di gigitin pake mulut, pake pemotong rumput ngapa biar higienis dikit." Dengus Freya melempar beberapa ciki yang di makannya ke Olla.

IN MY DREAM { ChikAra } °END°✔حيث تعيش القصص. اكتشف الآن