TIGA

51 7 0
                                    

RAMAIKAN KUYYYYYYY!!!!

Gercep yokkkkk!!
Happy reading!






"Heh lo yang nabrak gue tadikan? Iya kan? Tuh kan bener lo orang nya!! Lo laki bukan sih?! Gue ragu kalau lo laki laki..harusnya kalau lo laki laki lo tuh tanggung jawab sama kesalahan lo..bukan nyelonong gitu aja.." Mell terus saja berbicara tanpa henti bahkan ia juga mengikuti kemanapun laki laki itu bergerak. Fatih kekanan ia juga ikut kekanan, Fatih kekiri ia juga ikut kekiri, hebatnya Fatih sama sekali tidak menggubris Mella yang banyak bicara bahkan ia sangat acuh sekali.

" sumpah ya lo laki laki tersongong yang pernah gue temuin. Gue ngomong panjang lebar lo denger gak sih??jawab kek omongan gue..atau jangan jangan lo budek? Atau lo bisu juga..waaahhh sayang ya ganteng ganteng tapi budek sama bisu..kasian banget sama istri lo nanti.." ucap Mella saking kesalnya karena omongannya hanya dianggap angin lalu oleh Fatih.

Fatih yang dikatai bisu dan tuli pun akhirnya menatap Mella dengan tatapan tajam membuat Mella sedikit takut. Tapi Mella tak gentar biarpun takut ia masih berani untuk melototi Fatih.

"Apa lo?!" Ucap Mella.

Fatih memilih berjalan mendekati Mella. Tanpa sepatah katapun namun semua seolah tersirat dari tatapan tajam yang dimilikinya.

"Maaf..saya tadi terburu buru.."ucap Fatih ketika tiba dihadapan Mella.

"Gila lo ya..maaf doang? Sementara brownis yang gue bawa tadi berceceran udah gitu gue salah sasaran nimpuk orang trus lo cuman bilang maaf??"

"Saya sudah minta maaf ke kamu. Dan saya menganggap masalah kita selesai. Permisi." Ucap Fatih pada Mella.

"Huuuuu orang baru aja songong!" Teriak Mella.

"Mell..jangan malu maluin Mama dong!!!ayo pulang...malu mama kamu diliatin orang sekompleks mana berantemnya sama yang lebih tua dari kamu." Ucap Aisyah, tadinya ia tidak tau jika anaknya menjadi tontonan orang orang sekompleks. Untung saja Farraz datang dan memberi tahunya jika Mella sedang marah marah pada orang yang lebih tua lagi.

Sesampainya di rumah, Aisyah langsung mendudukkan putrinya di ruang tamu. Ia menatap jengah Mella. Dalam hati bertanya kapan anaknya ini menjadi seorang perempuan yang lemah lembut, punya malu kalau didepan laki laki. Aisyah sendiri jadi ragu apakah ada laki laki yang mau menjadikan Mella sebagai istri jika tingkah putri semata wayangnya terus sepert ini.

Aisyah duduk dihadapan Mella dengan tangan yang bersidakep didepan dada dan mata yang terus melotot ke arah Mella. Sementara Mella yang dijadikan obyek oleh mata mamanya hanya menatap jengah ke arah mamanya.

"Mel?! Kamu tau nggak siapa yang kamu marahin tadi?!" Tanya Aisyah pada putrinya.

"Ya nggak lah..ngapain kenalan sama orang songong kek dia.."

"Bodohhh!" Ucap Aisyah dengan menjetikkan jarinya dikening sang putri.

"Gak penting Ma Mella kenal atau nggak. Lagian males banget buat tahu siapa dia.."

"Mell dia it-"

"Iya ma..dia itu yang nabrak Mella..brownis mama banyak yang rusak ya gara gara cowok songong itu..udah lah ma Mella mau ke atas..udah mau magrib mama gak siap siap katanya mau dengerin pengajian.."

"Astagfirullah...mama lupa..gara gara kamu sih..ya udah kamu siap siap sana juga. Jangan lupa bawa mukena pakek hijabnya yang bener..jaga sikap jangan malu maluin mama kaya tadi,  mama mau mandi dulu.."

"Hemm.."
Setelah menasihati anaknya panjang lebar Aisyah masuk ke kamarnya, sedangkan Mella masih menetap di ruang tamu, ia merebahkan badanya di sofa membuka gawainya dan berselancar di media sosial.

P A M E L L A (END)Where stories live. Discover now