DUA PULUH

48 5 1
                                    

Happy reading

Malam harinya Mella mendatangi rumah Kyai Irsyad, apalagi tujuannya kalau bukan mencari tahu alasan Fatih menerima pernikahan mereka. Karena suka? Tidak mungkin apalagi cinta sangat mustahil bila di lihat dari keseharian Fatih yang membenci dirinya.

Mella datang setelah Isya ia pikir semua sedang di rumah nyatanya hanya Umi Daniya saja yang di rumah Farraz dan Kyai Irsyad belum pulang dari masjid sedang orang yang dicarinya belum kembali dari kantor.

"Di minum dulu sayang.." Daniya menyuguhkan teh dan setoples kue kering untuk menjamu tamunya.

"Makasih tante ustadzah...padahal Mella bisa ambil sendiri loh..hehehe.." ucap Mella kemudian menyeruput teh yang diberikan kepadanya.

"Sama sama..umi gak repot kok,,oh iya Mella sayang mau ketemu Fatih ya..duh Fatihnya belum pulang loh..." ujar Umi Daniya sambil tersenyum menggoda putri tetangganya ini.

"Hah??enggakk...enggak ya tante ustadzah...Mella ke sini itu mau belajar kelompok sama Farraz..nih  buktinya Mella bawa tas.." Mella menunjukkan Tas yang ia bawa tadi, ya dia memang tidak bilang kedatangannya untuk bertemu Fatih. Jelas saja ia akan malu jika terang terangan mengatakan tujuannya apalagi didepan ibu kandung pria yang di cari nya, bahkan di rumah pun Mella pamit nya juga belajar kelompok.

"Oh ya??masa? Padahal umi mencium bau bau kerinduan loh...hehehe..."

"Isshhh tante Mella kesini beneran buat belajar bukan ketemu pak Ustad..."

"Tapi kalo ketemu gimana?"

"Ya..ya..ya gak gimana gimana tante..."

"Assalamualaikum..." baru saja Umi Daniya ingin menyahuti Pamella, dari arah pintu terdengar suara salam dan disana ada Farraz, kyai Irsyad yang kembali dari masjid serta Fatih yang sepertinya baru pulang dari kantor sebab ia masih menenteng tas kerja dan jas yang dikenakan tadi pagi.

Kyai Irsyad menghampiri ruang tamu  untuk sekadar bertegur sapa dengan Pamella sedangkan Farraz dan Fatih yang hendak masuk ke kamar masing masing dicegat oleh suara Dania.

"Heh!!kalian berdua ada Pamella lo kok langsung masuk.."

"Fatih capek Mi." Ucap Fatih lalu melenggang ke kamarnya sedangkan Farraz baru saja ingin beralasan tapi tatapan horor dari kedua orangtuanya membuat Farraz urung menyampaikan alasannya. Ia berdecak kesal dan bergabung bersama mereka.

Farraz mengerutkan dahinya ketika melihat Mella yang duduk dilesehan sedangkan di atas mejanya penuh dengan buku buku berserakan.

"Lo ngapain?" Tanya Farraz retoris jelas saja ia heran melihat Mella dan buku sebab selama mereka berteman dalam permusuhan belajar seolah tidak ada dalam kamus hidup Mella dan sekarang Mella dengan buku di hadapannya membuat Farraz merasa aneh.

"Lagi bikin bakso!" Ketus Mella.

"Kamu ini gimana sih!!lupa kalo ada tugas belajar kelompok sama Mella?!!kan bisa ijin pulang duluan sama abi..Mella nungguin kamu udah satu jam loh!!" Omel Dania dari dapur dengan nampan yang berisi dua cangkir teh untuk dirinya dan sang suami.

"Lah? Belajar kelompok? Kapan?" Farraz dengan wajah cengonya masih bertanya tanya sejak kapan ia ada jadwal belajar kelompok? Mata pelajaran apa yang mengharuskan mereka belajar kelompok? Seingat nya tidak ada materi ataupun guru yang menyuruh mereka untuk belajar kelompok kalaupun memang ada pasti Farraz akan memilih satu kelompok dengan Nevan atau Liam dari pada harus sekelompok dengan Mella.

"Lo lupa ya?!!!materi sejarah kan kita harus buat kliping Farraz..!" Ucap Mella sambil merapatkan giginya kesal dangan Farraz yang tidak mengerti apa apa.

P A M E L L A (END)Where stories live. Discover now