DUA PULUH SATU

73 8 5
                                    

"Kamu gak mau nikah sama saya?" Tanya Fatih to the poin. Entah kenapa pertanyaan itu mampu membuat Mella diam seribu bahasa. Harusnya Mella dengan mudah menjawab kalau ia tidak mau tapi mulutnya terasa kelu untuk menjawab pertanyaan itu. Fatih Tersenyum smirk saat lawan bicaranya tak mampu menjawab pertanyaan darinya.

"Saya tidak ingin keluarga saya lebih malu lagi karena perbuatan saya. Saya tetap pada keputusan saya." Lanjut Fatih lalu meninggalkan Mella seorang diri di dapur, laki laki itu beranjak dari sana dengan secangkir kopi yang ia bawa menuju ruang kerja.

"Sialan! Anjing! Bangsat!!Taiiiiii!!!" Umpat Mella tidak karu karuan setelah beberapa saat menyadari Fatih telah berlalu.

"Lo kalo ngumpat jangan di rumah gue anying!" Ucap Farras.

"Bodo amat!!" Jawab Mella ia buru buru ke ruang tamu membereskan semua bukunya dan memasukkan kedalam tas dengan tergesa gesa. Sungguh kedatangannya kemari terlalu sia sia. Berharap lelaki judes itu ingin menuruti permintaannya untuk membatalkan pernikahan mereka namun kenyataannya tetap sama.

"Lah katanya belajar.." ucap Fatih saat Mella mengemasi buku bukunya.

"Gak jadi!gue pulang!"

"Njir kenapa tuh bocah?! Kesurupan kunti kali ya.." ucap Farraz sembari menggaruk kepalanya yang tidak gatal.

Pulang dari rumah kyai Mella langung menghampiri kedua orangtuanya yang sedang menonton televisi. Biasalah jam jam segini sedang tayang sinetron sejuta umat dan Aisyah adalah bagian dari ibu ibu yang tergila gila dengan aktor pria di sinetron itu.

"Ketemu calon mantu mama gak Mel?" Tanya Aisyah ketika melirik putrinya yang duduk di sofa single.

"Ck,, Mama sama papa kenapa sih seneng banget kalo Mella nikah, Mella kan masih muda Ma!!!" Gerutu Mella kesal.

"Seneng dong!!dapet mantu bibit unggul kok gak seneng..lagian juga mama kan udah bilang kalo Fatih itu pasti bisa jagain kamu.." jawab Aisyah santai pandangan terus pada layar lebar 45 inch itu.

"Papa juga gak mau kamu makin nakal dan kejadian kemarin terulang lagi." Ucap Ridwan santai.

"Mah pah...kalo pengantinnya diganti gimana?"

Pertanyaan Mella barusan mampu mengalihkan perhatian Aisyah dan Ridwan dari televisi. Keduanya langsung menatap putrinya seolah ingin tahu lanjutan dari perkataan sang putri.

"Gak usah aneh aneh, mama cuma punya anak satu mau diganti siapa??"

"Farras.." ucap Mella santai.

"Lha kamu mesumnya sama Fatih kok mau nikah sama Farras," Ridwan menanggapi ucapan putrinya dengan santai lalu netranya kembali menatap televisi.

"Astagaaaaaa!!!!!Mella gak mesum pah!!"

"Iya, kamu cuma pelukan trus grepe grepe sampek ketahuan warga." Kali ini Aisyah yang menyanggah ucapan putrinya.

"Akhhhh!!!" Mella kesal sendiri melihat respon kedua orangtuanya yang tak peduli jika putrinya benar benar tak ingin menikah dini. Ia berlalu dari ruang keluarga dan masuk ke kamarnya.

Sudahlah ini kenyataan bukan novel yang namanya pernikahan ya akan tetap terlaksana sekuat apapun ia mencoba membujuk kedua orangtuanya tetap saja mustahil.

Sepertinya Mella harus benar benar merelakan masa mudanya dengan berkecimpung di dapur, kamar dan kamar mandi, astaga membayangkan nya saja sudah membuat Mella merinding. Apalagi jika Fatih nanti..Mella menggeleng kan kepalanya pelan mengenyahkan berbagai pikiran negatif yang bersarang di kepalanya.

########################

Hari pernikahan Mella dan Fatih tinggal tiga hari lagi, hari ini adalah jadwal mereka untuk fitting baju yang akan dipakai saat akad nanti.

Saat ini Fatih sedang berada di dalam mobilnya yang tengah berhenti di depan sekolah Mella, yaps Fatih sengaja atau lebih tepatnya terpaksa untuk menjemput gadis itu, siapa lagi yang membuatnya mau melakukan hal sia sia ini selain ibu kandungnya, Umi Dania memang menyuruh Fatih untuk menjemput Farraz dan juga Mella, kenapa Farraz ikutan di jemput katanya agar tidak timbul fitnah.

Mata laki laki yang berusia matang itu terus mengawasi gerbang sekolah yang mana saat ini penuh dengan remaja remaja yang mengenakan seragam SMA berhamburan untuk pulanv sekolah.

Ingin rasanya meninggalkan tempat itu tapi gadis yang ia tunggu belum juga muncul batang hidungnya, beberapa saat kemudian netranya menyipit kala mendapati gadis yang ia tunggi tengah beradu argumen dengan adiknya.

Sepertinya gadis itu memohon sesuatu pada adiknya sebab Fatih melihat dua tangan yang memangkup di depan dada Mella.

Tatapan Fatih tidak lepas dari Mella, gadis dengan seragam SMA yang roknya diatas lutut, rambut kucir kuda sedikit berantakan adalah seorang yang akan menjadi istrinya dalam waktu tiga hari lagi. Sejujurnya Fatih sendiri ragu untuk menjalankan pernikahan ini apalagi yang akan menjadi istrinya adalah Pamella gadis paling bar bar yang ia temui. Ia ragu apakah setelah menikah nanti akan ada cinta diantara mereka berdua apa ia mampu membimbing gadis itu secara perlahan. Ditambah ada sosok perempuan lain yang diam diam merasuk ke dalam hatinya meskipun mereka kenal belum lama tapi perempuan ini dengan gampangnya mengalihkan pikirannya. Yang jelas gadis itu bukan Pamella Bening Rahayu.

"Ayo dongg!!!Raz! Ijinin gue kabur kek atau bantuin gue,,gue gak mau fiting baju apalagi nikah.." Mella terus saja merengek pada Farraz dari mereka keluar kelas bahkan hingga ditepi jalan raya saat ini.

"Ogah!!" Kekeh Farraz terus mencekal lengan gadis itu agar tidak kabur.

"Elahh lo mah!!!okee fiting baju,,tapi nikahnya sama lo deh,,gue mau!!"

"Gue gak mau mati muda!"

"Njir!!emang gue sekejam itu apa?!"

"Emang!!!udah buruan yokkk!!noh mobil abang gue udah nongkrong disana." Ucap Farraz dengan dagunya yang mengarah pada mobil Fatih di seberang jalan.

"Masih berasa kek mimpi tau nggak!!!!"

"Gak usah ngedrama!!gue udah cukup kesel ya gara gara lo gue harus ke seret seret ikutan fiting juga!!!"

"Mungkin fiting baju pengantin.."asal Mella

"Stress!!!"

"Bangett!!!!"

Sejak tadi Farraz mencekal lengan Mella hingga mereka tiba dimobil Fatih. Faraz mengetuk pintu mobil abangnya yang terkunci. Fatih yang berada di dalam mobil pun segera membuka kuncian mobilnya dan menyuruh kedua remaja itu masuk ke dalam mobil tanpa suara.

"Assalamualaikum bang.." ucap Farraz sembari mendudukkan bokongnya disamping Fatih sementara Mella ia duduk dibangku penumpang.

"Waalaikumussalam.." jawab Fatih matanya melirik ke spion dan melihat Mella entah kenapa tatapannya turun ke kaki jenjang gadis itu. Yupss tepat dibagian paha Mella yang tertarik ke atas sebab ia duduk.

Fatih beristigfar dalam hatinya, sebelum melajukan mobilnya Ia melepas jas yang sejak tadi ia pakai dan melemparkannya ke belakang.

"Eh Anjing!!" Teriak Mella spontan saat tiba tiba ada bensa hitam yang menutupi mukanya. Hampir saja Mella melanjutkan sumpah serapahnya tapi tidak jadi karena melihat tatapan tajam dari Fatih.

"Tutup paha kamu!" Ucap Fatih dengan nada dingin.

"Cihhh...cuma suruh nutup paha doang galak banget" gerutu Mella sambil membenarkan jas Fatih untuk menutupi pahanya yang sedikit terlihat.

"Lo gak pantes dilembutin soalnya." Timpal Farraz.

"Alien gak usah ikut ikutan!" Sarkas Mella.

P A M E L L A (END)Where stories live. Discover now