TIGA BELAS

29 4 0
                                    


Happy reading, kalo suka jangan lupa vote sama komen yaa hihhihi



"Nih..biar gak kepanasan..kasian setan yang ada dalam diri lo..gue yakin udah kepanasan malah kebakar mungkin" ucap Farraz sembari menempelkan es krim di pipi Pamella.

"Tai lo!" Ketus Pamella sambil mengambil es krim dari tangan Farraz. Tadinya ia ingin mengucapkan terimakasih pada laki laki itu tapi setelah mendengar ucapan yang keluar dari mulut Farraz membuat Mella menarik kata kata yang belum sempat terucap dari lisannya.

"Njir! Udah di kasih bukannya makasi malah ngatain." Farraz duduk di undakan yang lebih tinggi dari Mella.

"Elu nyebelin sih,,terimakasih dari gue terlalu mahal buat mulut lo yang lemesh." Jawab Mella sembari menikmati es krim yang diberi Farraz tadi.

Farraz berdecak kesal kemudian ia juga ikut membuka es krim yang dibawanya tadi. Sama sama hening tidak ada yang memulai percakapan terlebih dulu Mella memutar kepalanya sekitar sembilan puluh derajat menghadap Farras.

Mella mengerjapkan matanya pelan memasang puppy eyes yang menggemaskan membuat Farraz bergidik ngeri, ia membuat pertahanan sekuat mungkin agar tidak luluh oleh mata indah itu, sebab Farraz sudah hafal jika Pamella sudah mengeluarkan tatapan seperti itu pasti ada yang gadis itu inginkan.

"Apa?!" Ketus Farraz.

"Pulang.." rengek Mella

"Ya udah sono..ngapain pula disini.."

"Anterin anying!!"

"Ogah!!"

"Farraz anterin gue!!plisss lo kan tau kalo gue takut jalan sendirian."

"Ntar aja kita pulang bareng bareng..jalan berdua sama Lo bikin gue hilaf."

Pernyataan Farraz yang terakhir membuat Pamella menggeleng pelan seakan ia tidak percaya. Khilaf katanya? Hah jadi selama ini Farraz tergoda dengan tubuhnya.

"Lo??" Beo Mella sembari menatap farraz lalu menatap bagian tubuhnya sendiri buru buru ia menyilangkan kedua tangannya di depan dada.

"Eh..bukan, bukan khilaf yang itu,,lo tuh teposs depan belakang, jangan kan khilaf liat muka lo aja gue ilfil..."

"Muka cantik gini juga..ck..ayolah anterin gue.."

"Enggak"

"Farraz lo tega banget sihh..anterin gue yaa..ya.."

"Enggak kita pulang bareng aja.."

"Ck!"

Setelahnya kedua remaja itu kembali diam menghabiskan Es krim masing masing. Percuma membujuk Farraz untuk mengantarnya pulang. Lelaki itu sekalinya batu tetep batu, mana peduli kalau udah jadi batu. Hisshhh hal itu membuat Mella jadi kesal sendiri.

Mella juga heran kenapa kedua orangtuanya tidak menjemput Pamella padahal ia sudah sedari sore perginya ditambah ia juga tidak membawa ponsel. Tapi mama dan papanya kemana kenapa tidak ada yang jemput.

"Lohh kalian belum pulang?" Suara lembut dari belakang membuat pamella dan Farraz refleks untuk menoleh ke belakang.

Mella tak menanggapi pertanyaan dari Tsabita matanya justru mengarah Fatih yang menatapnya datar.

"Gila! Ni orang nape kagak ngerasa bersalah sih!!!anjing banget kelakuannya kalo ke gue!!"gerutu Mella dalam hati mata nya juga menyorot Fatih dengan tajam tetapi tanpa kata

"Belum mbk nunggu abang.." jawab Farraz sopan. Biarpun ia selengekan ia tetap menghormati orang yang lebih tua darinya.

"Kalau Mella?" Tanya Bita.

P A M E L L A (END)Where stories live. Discover now