LIMA

30 9 0
                                    

Huwaaaaa,,sedih banget lapak yanv ini gak serame lapak satunya,,padahl ceritanya gak kalah seru loooo!!!!

Wkwkwkw yukkk ramein yukkkkk!!!!!

Fatih menyusul adiknya yang tengah berjalan menuju masjid. Ketika tiba disana masjid sudah sepi hanya tinggal abinya dan seorang laki laki paru baya yang sedang mengobrol dengan Abi.

Melihat adiknya yang berjalan ke lain arah membuat Fatih buru buru menggeret sang adik untuk menghampiri sang Abi. Farraz hanya menghela nafas pelan pasrah dengan apa yang terjadi nantinya. Namun hatinya terus mengumpati Mella. Gadis itu benar benar mengibarkan bendera perang malam ini.

"Loh Fatih,, Farraz,,Bening..kalian dari mana aja..baru saja pak Ridwan mengajak abi untuk mencari putrinya..tapi nak Bening ternyata sama kalian."

"Abi..Fatih minta abi segera menikahkan mereka berdua." Tegas Fatih tanpa basa basi.

Kyai hanya mengerutkan kening pertanda tidak mengerti ia menatap 3 manusia yang ada didepannya ini. Kyai melihat Putra keduanya Farraz dengan tatapan mengiba, kemudian sang kaka dengan raut datar tetapi sedang menahan gejolak emosi dan yang ia terakhir tatapannya mengarah pada seorang gadis yang sedang mengusap tengkuknya dan cengengesan seperti biasanya.

Melihat tingkah putri tetangganya yang dia kenal sejak kecil kyai tersenyum simpul seolah mengerti apa yang sedang terjadi.

"Nak bening?"

"Eh...hehehehe..iya om kyai.."

"Kamu usilnya emang gak pernah gagal ya..sampai sampai kedua anak om jadi korban kejailan kamu..hahaha.." kyai tertawa ringan. Matanya menyipit lengkung dibibir sang kyai membuat Mella ikut mengembangkan senyumnya.

"Maksud abi?"tanya Fatih..
"Abii??" Cicit Farraz ia menghela nafas lega. Sepertinya abinya tidak marah atas apa yang terjadi.

"Abi percaya sama nak bening..hahaha..anakmu hebat banget bisa bisanya ngerjain mereka berdua.." ucap Kyai pada papa Mella. kyai masih terus tertawa. Beliau merasa heran bisa bisany kedua anaknya itu terkena tingkah jail Mella.

"Bening mah gitu lo om..hehehe.."

"Aduh nak Farraz nak Fatih..maafin anak om ya..jailnya dari kecil emang gak ketulungan" ucap pak meminta maaf pada kedua bersaudara itu karena merasa tidak enak sebab ulah putrinya.

"Mella minta maaf!" Titah pak pada putrinya.

"Lohhg ada apa ini kok rame rame..paj kyai tertawa nya kok kayak bahagia banget lo..ada apa pak.." tanya mama mella dan umi daniya keduanya berjalan menghampiri suami dan anak anak mereka.

"Ini loo..kedua anakku jadi korban jailnya bening. Farraz tiap hari ketemu kok ya gak hafal sifat nya Bening. Kamu juga Tih biasanya adem ayem bisa bisanya percaya omongannya bening..hahaha.." ucap Kyai

"Hehehe..sorry razzz pieceee!! Lo sih takut banget keknya gue kerjain dong sekalin..hahaha..dan buat pak ustad nih  kita impas nih yaaa Mella udah gak dendam lagi kok...Hehehe.." ucap Mella cengengesan sembari mengulurkan tangannya untuk bersalaman. bukannya menerima permintaan maaf dan uluran tangan dari Mella kedua laki laki yang berbeda generasi itu hanya menatap Mella.

"Pegel nihh tangan Mella ga k disambut..om kyai gimana hukumnya orang yang gak mau nrima-"

"Iyaaa!!!" Jawab farraz dan Fatih bersamaan sebelum Mella menyelesaikan ucapannya.

Lagi lagi umi daniya dan kyai tertawa melihat tiga anak muda dihadapan ini.

"Aduhhh nak farraz...nak Fatih,,pak kyai..umi.. maafin anak saya ya..." ucap merasa berasalah atas tingkah putri nya..

P A M E L L A (END)Where stories live. Discover now