DUA PULUH TIGA

10 0 0
                                    

HAPPY READING GUYSSSS


Untuk beberapa saat Fatih seakan lupa jika gadis dengan rambut tergerai itu adalah sosok yang bar bar. Justru sekarang gadis itu sepertinya tengah merasa malu karena tatapannya. Fatih akui Mella cantik dengan gaun yang dikenakannya saat ini. Kecantikan yang berbeda saat ia melihat Tsabita tadi.

"Astagfirullah.." Fatih bergumam pelan sangat pelan tanpa mengeluarkan suar tapi gerakan lidahnya jelas tertangkap oleh netra Mella.

"Cih..giliran liat gue nyebut,,dipikir gue setan apa!?" Gerutu Mella pelan.

"Cantiknya masyaallah...gaunnya pas banget dibadan kamu sayang.." ucap Umi Dania yang dibalas senyuman oleh Mella.

"Gimana Bita,,punya kamu ada yang kebesaran gak bagiannya? Mungkin lengan atau pinggangnya?" Kini umi Dania beralih menatap Tsabita.

"Ohh,,enggak ustadzah..alhamdulillah pas.." jawab Tsabita sopan.

"Mi, cantik dari mana? ko Farraz liatnya kek kunti sih,,mana rambutnya di gerai pula.." celetuk Farras tiba tiba membuat Mella membelalakkan matanya kesal.

"Apa lo bilang??!!kek kunti?! Lo tuh yang kaya bapak bapak!" Balas Mella.

"Tante Farraz cakep gak?" Tanya Farraz meminta jawaban dari Aisyah yang dibalas anggukan oleh wanita itu.

"Gue cakep! Lo yang kek kunti! Kunti siang bolong!!" Seru Farras.

Mella yang sejak tadi sudah menahan emosinya akhirnya pecah juga. Mella tetaplah Mella sang gadis bar bar. Ia mengangkat gaunnya hingga sebatas lutu dan mendekat ke arah Farraz untuk menyumpal mulut laki laki menyebalkan itu.

Farras yang melihat Mella sedang mengambil ancang ancang untuk menyerbu dirinya segera bersembunyi di balik badan tegap Fatih.

"Sini lo!!" Ucap Mella dengan satu tangan menjinjing gaun yang super ribet menurutnya dan satu tangan lainnya memegang kotak tisu yang hendak ia sumpalkan pada mulut lemesh Farraz.

Semua yang ad di ruangan itu melihat dengan pikiran yang berbeda beda, Bita dan Mesya menahan tawa mereka, umi Dania terkekeh pelan karena hafal bagaimana sifat putra bungsu dan calon menantunya itu, Aisyah hanya melongo kemudian menutup wajahnya malu melihat tingkah putrinya yang bar bar, sedangkan sang pemilik butik jadi ikut ketar ketir menghawatirkan gaun yang dikenakan Mella. Kalau rusak kan ya bahaya, untuk perbaikannnya membutuhkan waktu yang sedikit lama sementara pernikahannya tinggal tiga hari lagi. Sedangkan Fatih ia hanya menyorot Mella dan Farras yang tengah kejar kejaran di antara sofa.

"Jelek banget serius!!cocoknya jadi kunti bukan Pengantin.." olok Farras sembari berlari ke arah abangnya yang berdiri disamping sofa single.

"Kena!!gue gampar lo!!" Geram Mella sembari berlari mengejar Farras hingga ia tidak sadar jika kakinya tersandung oleh karpet Mella yang tidak siap pun oleng kehilangan keseimbangan ditambah dengan gaun ribet yang ia pakai.

"Aaaaahhhh!!" Pekik Mella sambil menutup matanya

Sementara orang orang disana juga ikut panik bahkan Mirna sydah tutup mata tidak kuat melihat apa yang terjadi pada gaun bikinannya itu.

Haphhh

Brusshhh...

Suara gaun yang jatuh ke lantai terdengar samar sementara sang empunya justru jatuh pada pelukan seorang pria.

Mella menutup rapat matanya ketika hendak terjatuh tadi hingga tidak sadar ada tangan lain yang reflek menggapai pinggangnya sehingga ia tidak sempat jatuh ke tanah.

Perlahan Mella membuka matanya, ia mendongak menatap sosok yang tengah menatapnya juga. Ya Fatih yang menggapai Mella sehingga dirinya tidak jatuh. Mella merasakan pinggangnya di pegang oleh kedua tangan besar Fatih sementara tangannya sendiri sudah bertengger manis di kedua pundak laki laki itu. Keduanya terus menatap sampai suara kamera membubarkan adegan intim tersebut.

P A M E L L A (END)Where stories live. Discover now