ENAM

31 7 0
                                    

Bintang dulu baru baca,,biar gak kelupaan hehehehe





Happy reading sistaaaaa.....



Fine!! Hari ini adalah senin terburuk yang Mella rasakan. Bangun kesiangan, mandi cuma yang penting basah doang, ditinggal Farraz, nggak ada angkot yang bisa ditumpangi ke sekolah. Dan sekarang disini lah Mella berada, ditengah-tengah lapangan upacara. Berdiri didepan tiang bendera sang Merah putih dengan satu tangan terangkat  hormat pada sang Merah putih. Dan jangan lupa pandangan macam macam dari anak anak yang menatap Mella. Jika bisa digambarkan ada yang menatap nya biasa saja ada yang menatapnya lalu menggunjingkannya. Maklum ini jam istirahat dan hukuman Mella baru selesai setengah jam lagi.

"Ya Allah panas banget..ini kenapa bel masuk lama amat sih!!" Gerutu Mella

Saat obsidiannya menatap seluruh objek yang ada dilapangan matanya tak segaja melihat Farraz bersama kedua temannya. laki laki itu sedang berdiri dipinggir lapangan dengan kedua tangan yang penuh makanan dan minuman dingin.

"Ya Allah nikmat mana lagi yang engkau dustakan..ini es teh kenapa jadi seger banget sihh.." ucap Farraz sedikit keras agar terdengar oleh Mella. Farraz memang sengaja berdiri dipinggir lapangan dan membawa banyak makanan serta es teh untuk menggoda gadis itu. Benar hari ini Farraz sengaja berangkat pagi pagi agar Mella tidak bisa bareng dengannya dan berakhir terlambat seperti yang ia duga.

"Wahh kutu kupret!! Kurang ajar banget emang,,sengaja lo mau manas manasin gue..nggak gue gak panasss yaaa.."dumel Mella sendiri ketika melihat tingkah farraz.

"Ini roti kok ueenak banget sihhh selainya coklat ya pantess enak bangettt.." goda Farraz lagi sembari menikmati Roti coklat yang ia beli tadi. Kedua teman Farraz hanya menggelengkan kepala melihat tingkah farraz. Bahkan mereka seoalah tau apa yang terjadi setelah ini. Farraz dan Mella adalah dua orang yang tidak pernah akur jika bersama. Ada saja tingkah mereka yang membuat keduanya ribut.

Mella yang semakin jengkel dengan sikap Faraaz mengepalkan kedua tangannya dengan erat. Pelan tapi pasti Mella melepaskan sepatunya. Dan berniat melayangkan sepatunya ke mulut laki laki lemes itu. Tepat saja ketika Farraz membuka mulut hendak menyuapkan roti sepatu Mella sudah melayang.

Prookkk...

Roti dan es teh yang Farraz bawa harus terjatuh ke tanah bersamaan dengan sepatu butut yang nyangkut dimulutnya. Yapsss lemparan Mella kali ini tepat sasaran. Sepatunya mendarat dengan mulus di mulut Farraz sontak itu membuat Mella tertawa terpingkal pingkal begitu juga dengan Liam dan Nevan dua teman Farraz yang sejak tadi setia melihat pertunjukan itu.

"Buwahahahaha...rasain loo!! Mamam tuh sepatuu!! Selai coklat berganti lumpur dah tuhh!!hahahaha...." Mella masih terus saja tertawa sambil memegangi perutnya yang mulai kram akibat tertawa.

Farraz mengepalkan tangannya marah. Matanya mengisyaratkan kekesalan yang menggunung. Gadis itu memang sangat menyebalkan dan menjengkelkan. Melihat Mella yang tertawa puas membuat Farraz melemparkan sepatu itu kepada pemiliknya dengan lemparan yang sangat kencang.

Naas, sepertinya dewi keberuntungan sedang tidak berpihak kepadanya. Bukannya Mella yang terkena lemparan sepatu itu tapi Malah Bu Dean, sosok guru BK yang besar dan amat menakutkan. Yah sepatunya tadi tepat terlempar ke perut besar bu Dean. Dengan emosi yang tertahan Bu Dean berjalan ke arah Farraz.

Mella semakin puas ketika melihat bu Dean yang berjalan ke arah Farraz. Sebenarnya ia tadi tidak tahu jika farraz ingin melemparinya dengan sepatu. Mungkib saat ia berjongkok memegang perutnya saat itulah Farraz melayangkan sepatu ke arahnya jadi bukannya ia yang terkena tapi malah bu Dean.

"Farraz!!"

"Eh bu Dean cantik.."sapa Farraz sembari menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.

"Cepat berdiri di tengah lapangan hormat pada bendera!" Titah bu Dean.

P A M E L L A (END)Tahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon