The Obsessed-[05].

46.7K 2.1K 106
                                    

Xion mengusap lembut dahi Dinda yang kini masih terbaring tak sadarkan diri karena obat bius.

"Kenapa sekarang Dinda jadi gak nurut sama Xion?"

"Dinda tahu kan kalau Xion gak suka dibantah"

"Tapi kenapa Dinda sekarang sering bantah Xion?"

"Xion lebih suka Dinda yang dulu, yang selalu nurut sama Xion"

Xion menatap Dinda dengan lekat.
"Hukuman ini belum seberapa Din"

Flashback on.

Hal yang paling dibenci Xion adalah keramaian, ia lebih senang menyendiri, seperti membaca buku atau bereksperimen dengan kelinci percobaannya. Namun kali ini cukup berbeda karena karena sang Mommy menyuruhnya untuk ikut ke panti asuhan tempat mommy dan daddynya itu berdonasi.

Xion kini terduduk di sebuah bangku taman di panti asuhan itu ia memejamkan matanya menikmati hembusan angin yang menerpa wajahnya. Namun hal itu tidak berlangsung lama, karena ia mendengar suara segerombolan anak yang akan memasuki taman dengan bernyanyi riang.

Xion mengepalkan tangannya. Berusaha menahan amarah karena ketenangannya diusik.

Xion kini menatap tajam gadis yang paling besar disana yang mungkin sesusiannya.

"Ck. Berani sekali kalian menggangguku!"

Xion benar-benar merasa jengkel dengan kehadiran anak-anak itu.

Xion memperhatikan anak-anak itu lalu tersenyum meremehkan.

"Kau terlalu kurus untuk menjadi guru"

"Xion akan membantumu menjadi gemuk, setelah itu Xion dan kamu akan bersama selamanya"

Xion kini meninggalkan taman itu lalu masuk kedalam panti dan melihat sebuah foto bersama, lalu tersenyum.

Ibu panti yang melihat  Xion sedang memandang foto itu, lalu menghampiri Xion.

"Ada apa nak Xion melihat foto ini?"

Xion menatap bu panti lalu menunjuk seorang gadis yang berambut pendek sebahu itu.

"Oh namanya Adinda Khumaira. Nak Xion ingin berteman?"

Xion menggelengkan kepalanya lalu berlalu meninggalkan bu panti tanpa sepatah katapun.

Xion dan Reva kini berpamitan kepada bu panti. Namun sedari tadi pandangan Xion selalu tertuju pada gadis itu.

"Xion akan menjadikan Dinda sebagai milik Xion selamanya!"

Flashback off.

Xion seakan enggan beranjak dari tempat duduknya, ia terus memperhatikan Dinda, ia tidak ingin yang pertama kali Dinda lihat adalah orang lain, Xion ingin Dinda pertama kali terbangun melihat dirinya.

"Dinda kenapa gak bangun-bangun sih?"

"Dinda masih takut sama Xion? Makanya Dinda gak mau bangun?"

Dinda sebenarnya sedari tadi sudah sadar. Namun ia tidak ingin melihat Xion, ia masih takut dengan Xion, ia ingin pergi dari Xion.

"Dinda masih gak mau bangun?"

"Oh iya Din dulu Xion gak sengaja foto Dinda pas lagi mandi, dan foto itu masih Xion simpen, kira-kira kalau Xion sebar itu ke temen-temen Dinda gimana ya? Kayaknya Dinda nanti bakal terkenal satu sekolah deh, seru kayaknya Din"

Dinda merasakan jantungnya berdetak dengan kencang bahkan sangat kencang, tapi ia tidak bisa membuka matanya untuk sekarang, ia tidak ingin melihat wajah Xion.

"Dinda Xion mau ke kantin rumah sakit dulu, Dinda jangan bangun dulu sebelum Xion balik ke kamar Dinda"

Setelah Dinda mendengar suara pintu di buka dan di tutup Dinda perlahan-lahan membuka matanya, lalu meneteskan air mata.

"Tuhan kapan ini akan berakhir?" ucapnya dalam hati.














Tbc...

Nanti Din kalau ceritanya udah end wkwk 😭

Ada yang masih bingung sama cerita ini?

Ada yang mau di sampein kek Dinda, atau ke Xion atau bahkan ke author? .

Oh iya aku mau nanya mending Xion dibikin lebih tua dari Dinda atau seumuran nih, karena ini sangat mempengaruhi alur, latar tempat dll jadi aku minta saran dari temen-temen.

Sampai jumpa di part selanjutnya dadah✋
Big love💜

2021,
Daydip.

The Obsessed [21+]Where stories live. Discover now